Remaja laki-laki berusia 15 tahun sedang menatap kearah taman dengan tatapan kosong, banyak orang yg menatapnya aneh karena auranya yg berbeda dari anak-anak atau remaja pada umumnya.
"Besar sekali.. itu apa??" Salah satu anak kecil menyeletuk, dan ia langsung menatap kearah anak tersebut dengan tatapan kosong.
"Hii!!! Takut!!" Anak itu lari terbirit-birit, membuat orang-orang disana langsung menatapnya dengan aneh.
"Grhhh jangan ganggu M/n..!!" Sosok itu berteriak, namun hanya ia yg bisa mendengarnya, percuma juga klo sosok itu berteriak.
"Diam Kai!" Sosok itu menunduk, menatap kepala M/n.
"M/n.. membentak Kai..? apa M/n tidak mau berteman dengan Kai lagi..?" Sosok itu tampak murung dihadapannya, matanya senantiasa menatap M/n yg tanpa ekspresi itu.
"Tidak, Kai. Kau sahabatku.. Kai baik, jangan berteriak lagi ya, maaf M/n membentakmu" Orang disekitar mereka lagi-lagi menatap aneh, tapi itu sudah biasa.
Tap tap.
Suara langkah kaki sukses menyita perhatian M/n, manik merah kelamnya menatap seseorang yg memakai penutup kepala, aneh.. pikirnya.
"Kimi.. Fujiwara M/n?" Tanya orang itu, M/n tersentak dan mengangguk pelan.
"Ada apa ya?" Tanya M/n, orang itu hanya terkekeh dan M/n merasa orang itu menatap Kai dengan tatapan tertarik.
'Kai, masuk ke domain ku. Dia bisa melihatmu.' batin M/n, matanya menatap Kai, seketika Kai menghilang dan M/n mulai menatap orang itu.
"Menarik" gumamnya, M/n langsung menatapnya dengan tatapan bingung.
"Ah tidak. Jadi Fujiwara-san, apa kamu mau masuk ke SMK jujutsu?"
"Ah.. SMK jujutsu..? Tapi.. apa disana aku akan mendapatkan teman?" Orang itu terkekeh, dan mengusap-usap kepala M/n.
"Tentu, bahkan mereka akan menjadi teman terbaik yg pernah kamu miliki" jawab orang itu, M/n menatapnya dengan tatapan berbinar-binar.
"Baik! Aku mau masuk SMK jujutsu!"
Dan disini lah kehidupan M/n yg dia nantikan dimulai...
-TBC-
(Cr: pin)
Fujiwara M/n
YOU ARE READING
JJK X Male Reader
Fanfiction(Revisi tipis di beberapa chapter) Terikat dengan kutukan, membuatnya dijauhi oleh orang-orang. Tak ada teman, selain keluarganya, tak ada sahabat yg menemaninya. Hingga dititik kedua orang tuanya meninggal, ia masih sendirian. Sampai seseorang yg m...