Bel sekolah tanda waktunya pulang berbunyi. Anak-anak berbondong-bondong dengan semangat mulai keluar dari area sekolah. Rasanya plong sekali jika sekolah selesai.
"Zee, gue sama Freya duluan ya," pamit Sollan dan diangguki Zeeco.
Zeeco sekarang duduk di halte menunggu jemputan datang sendiri, dia menyibukkan diri agar tak bosan dengan memainkan hp. Tak lama kemudian dia merasakan ada seseorang yang duduk di sebelahnya.
"Hai Zee," sapa orang itu yang tak lain adalah Chika.
"Hai kak, nunggu jemputan juga?" tanya Zeeco.
"Iya, kamu udah lama nunggu di sini?" tanya Chika basa-basi.
"Nggak aku belom lama di sini."
Lalu hening. Chika yang tak suka keheningan langsung memikirkan lagi topik untuk menghilangkan keheningan ini. Chika mulai berbasa-basi lagi. "Zee, kok kamu bisa pindah ke sini?" tanya Chika kepo.
"Perusahaan Daddy aku yang ada di Jakarta lagi ada masalah dan diperkirakan setelah masalah selesai Daddy aku pengen mantau perusahaannya dari deket, maka dari itu Daddy memutuskan untuk kami tinggal dulu di Jakarta. Jadi karena itu aku sekarang ada di sini," jelas Zeeco.
"Jadi gitu, terus kalau kamu baru pindah kok kamu kayak ga ada logat-logat jawanya?" tanya Chika lagi.
"Karna aku ga sepenuhnya orang jawa. Mama aku dari Jakarta, Papa dari Jawa. Terus di rumah dari Mama dan Papa suka ngomong pakek Bahasa Indonesia di setiap harinya. Jadi ya itu mungkin penyebab aku ga kliatan logat jawanya," jawab Zeeco sambil menggaruk tengkuknya ragu dan dibalas anggukan paham dari Chika.
"Ehm... kak Chika, boleh minta nomor wa nya nggak? biar bisa berteman tambah deket," tanya Zeeco sambil menunduk memainkan kedua jari telunjuknya. Chika yang melihatnya jadi gemas sendiri.
"Boleh Zee, siniin hp kamu," pinta Chika sambil mengulurkan tangan dan Zeeco memberikan hp nya. Chika mengambil hp itu lalu mengetikkan nomor hp nya. Sedangkan Zeeco memandangi wajah Chika dari samping tanpa berkedip.
Chika memalingkan wajahnya ke arah Zeeco dan tatapan mereka bertemu lagi untuk yang kedua kalinya. Karena malu seketika Zeeco memutuskan tatapannya dan salah tingkah, pipinya memerah dengan jantung yang mulai maraton begitupun dengan Chika.
"Makasih kak," ucap Zeeco sambil mengambil hp dari tangan Chika.
"Sama-sama, Zee aku duluan ya jemputanku sudah sampai. Emm... kamu mau kuantar pulang?" tanya Chika karna ada rasa tak tega meninggalkan Zeeco sendirian di sini.
"Tidak usah, itu jemputanku juga udah sampai. Aku pulang dulu, sampai jumpa besok kak Chika," kata Zeeco lalu berjalan menjauh sambil melambaikan tangan dan dibalas anggukan dengan senyuman dari Chika.
~~~~
Setelah menempuh waktu beberapa menit, Zeeco sampai di rumah dengan perasaan senang. Di sepanjang jalan dia terus mengingat momen saat bersama Chika, yang membuat hatinya terasa berbunga-bunga.
"Mommy, Zeeco pulang!" ucap Zeeco lalu menghampiri mommy nya yang sedang bersantai di ruang keluarga.
"Udah pulang sayang, gimana hari pertama kamu sekolah?menyenangkan?" tanya Mommy Zeeco sambil mengusap ramput Zeeco yang duduk di sebalahnya.
"Menyenangkan mom, Zeeco dapet temen-temen banyak, ada kakak kelas juga, mereka baik-baik," jawab Zeeco dengan senang.
"Bagus kalau begitu, mommy jadi ikut senang. Sekarang kamu bersih-bersih, ganti baju terus lalu makan, mommy tadi masak makanan kesukaan kamu."
"Siap mommy." Zeeco beranjak pergi menuju kamarnya untuk membersihakn diri yang sudah merasa gerah. Zeeco mengganti baju nya dan mencuci tangan serta kaki. Setelah bersih-bersih dan makan Zeeco merebahkan tubuhnya di kasur ternyamannya lalu mengambil hp dan menghidupkannya.
Zeeco senyum-senyum sendiri saat mengingat dia dengan malu-malu meminta nomor Chika dan tak sengaja tatapan mereka bertemu. Seketika pipi Zeeco memerah lagi saat merngingat kejadian tadi. Zeeco membuka aplikasi yang bernama Whathsapp lalu mencari kontak Chika dan mengekliknya.
"Chat ga ya, chat ga ya, tapi gua malu," gumam Zeeco gelisah.
"Chat ajalah lah ya, tapi chat apa? mulainya gimana? Duh kenapa jadi bingung dah, terus deg-degan gini," kata Zeeco bergumam sendiri. Zeeco berkali-kali menulis pesan tapi berakhir dia hapus kembali.
"Ayolah Zeeco, lo pasti bisa. Huh...yuk bisa yuk," ucap Zeeco menyemangati dirinya sendiri.
____________________________________
Kak Chika
OnlineMe :
P
Hai unnie
Ini aku Zeeco
°°Setelah mengirim pesan Zeeco meletakkan ponsel di atas kasur, lalu dia berjalan menjauh dan melihat ponsel itu dari jauh sambil sesekali menggigit ujung kukunya.
Beberapa detik kemudian
Ting
Hpny berbunyi dan Zeeco segera melihatnya.
Kak Chika :
Hai Zee
Aku save ya nomor
kamuMe :
Iya kak
Kak Chika lagi apa
sekarang?
••Kak Chika :
Lagi rebahan di
kamar
Kamu lagi apa?Me :
Sama aku juga
Lagi rebahan sambil
chatan sama kak Chika
Kak Chika udah makan
belum?
••Kak Chika :
Udah, aku udah
makan
Udah dulu ya Zee, ibu
aku manggil, kita lanjut
nantiMe :
Ah iya unn
••____________________________________
"Astgaa kak Chika apa yang kau perbuat dengan jantungku, kenapa jantungku berdetak lebih kencang ada apa ini? Ah taulah," gumam Zeeco lalu wajahnya dia benamkan di bantal.
Pagiii...
Mata gua berat bngt, ngantuk. Smalem turu jam tiga.
Dah gitu aja maap buat typo.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZEECO [END]
Teen FictionZeeco adalah murid pindahan yang jatuh hati pada Chika sejak pandangan pertama.