Dor!
Dor!
Dor!
"WOY FREYA! mandi apa ritual lu lama amat, gua juga mau mandi ini badan dah pada gatel, buruaannn!" teriak Sollan di depan kamar mandi sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi. Jadi kali ini Freya meminjam kamar mandi di kamar Sollan dan Zeeco, karna kamar mandi di kamar Freya sedang dipakai. Dan yang paling dekat dengan kamarnua adalah kamar Sollan, berakhirlah dia di sini.
"Iya sabar napa, gue juga baru masuk anjer!" jawab Freya ikut berteriak dari dalam.
"Baru masuk apaan, lu udah setengah jam ya di dalem. Buruan atau gua dobrak ni pintu," ancam Sollan.
"Sabar bentar lagi selesai, jangan ganggu dong biar cepet selesai elah gua mandinya." Sollan mendengus lalu menghampiri Zeeco yang sedang sibuk dengan roti misis warna warninya. "Zee bagi rotinya dong laper nih."
"Kan tadi udah makan ko masih laper?" kata Zeeco.
"Itu beda cerita, ni laper lagi gegara Freya tuh."
"Segigit aja ya? jangan banyak-banyak, gigitnya juga jangan gedhe-gedhe," peringat Zeeco. Sollan segera menerima rotinya lalu menggigit sesuai apa yang dikatakan Zeeco. "Eh kata kak Feni kita nanti jam setengah delapan disuruh ke kamarnya," kata Zeeco.
"Iyakah? disuruh apa? ini jam berapa sih?"
"Iya, itu di GC somplak circle, kak Feni dah ngirim pesan, dan ini baru jam 7 lewat 20 menit."
"Okelah nanti sekalian abis giliran mandi, ni Freya lama amat dah mandinya. Harus diteriakin lagi nih, FRE-"
"BUNGA KOSMOS YANG INDAHPUN~"
"SEBENARNYA SUDAH TAU AKU~"
"SLALU MELIHAT DARI JAUH, AKU BAGAIKAN SINAR MENTARI~"
Mereka berdua tercengang mendengar suara nyanyian Freya yang berasal dari dalam kamar mandi. "WOY FREYA, CEPETAN SELESAIIN MANDI LU, GUA JUGA MO MANDI ANJER JANGAN PAKEK ACARA NYANYI LU, CEPETAAANNN!" teriak Sollan kesal.
***
Saat ditanya akupun hanya diam dan, mengangguk~
Alunan suara terdengar dari mulut Feni.
Bruk~
Feni ikut merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk di samping Chika yang sedang bermain game sambil rebahan.
"Chika Chika Chika Chika," panggil Feni."Ha? apa?"
"Gimana hubungan lu ama my baby Zeeco," tanya Feni.
"Biasa aja dan apa lu bilang tadi? my baby Zeeco? dih apaan tuh."
"Yee emang kenapa kalau gue panggil my baby Zeeco? masalah buat lu? lagian juga dianya masih sendirikan? jadi ga masalah dong? kenapa lu cemburu?" goda Feni sambil senyum mengejek. "Dih siapa yang cemburu? nggak ada ya, lagian ya si Zeeco sukanya ama gue," jawab Chika dengan tatapan masih fokus digamenya.
"Yakin lu kalau si Zeeco masih suka ama lu? secarakan hubungan lu ama dia masih aja abu-abu gitu, terus sampe sekarang si Zee masih lu gantung juga."
"Ya-yakinlah Zee itu bakalan tetep suka ama gue," jawab Chika yang mulai tak fokus dalam bermain.
Gue komporin lagi kali ye, biar dia cepet-cepet ama Zee bersatu. Kasihan Zee kalau lama-lama digantung. Zee kalau lu sama Chika berhasil jadian, gue gamau tau lu harus ngajak gue liburan ke Jepang, gue pengen beli Mochi nanti di sana. batin Feni.
"Chik, Zee kan ganteng ya, ganteng banget ga mungkin dong kalau nggak ada yang suka sama dia. Pasti banyak banget orang di luaran sana yang suka sama dia. Bukan cuma orang luaran bahkan orang yang ada dicdalam pertemanan kita pun ada contohnya, Muthe, dia-"

YOU ARE READING
ZEECO [END]
Teen FictionZeeco adalah murid pindahan yang jatuh hati pada Chika sejak pandangan pertama.