Di jodohkan

226 21 6
                                    

Assalamualaikum temen2.

Jangan lupa baca bismillah dulu sebelum membaca ceritanya.

Masih stay baca kan ? Komen semangat.

Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, alur, dan latar. Itu diluar dugaan, karena ini murni dari hasil pemikiran saya sendiri.

🌹 Mohon maaf karena ceritanya sempat di gantung lama banget, semoga kalian suka dengan cerianya. Berikan vote dan komen sebanyak-banyaknya agar Nisa semangat buat update, terimakasih dan selamat membaca 🌹

                              🍂🍂

"Dan benar saja, jika kita berdoa dengan sepenuh hati, dan ketulusan. Allah dengan segala ke maha besarannya, mengabulkan semua doa-doaku yang setiap malam aku langit kan"

         __Meyda Arsyila__

5 bulan kemudian.

        

         Meyda Arsyila, santriwati yang baru saja menyelesaikan hapalannya dan saat ini dia sudah menjadi lulusan terbaik dari pesantren Al-Azhar. Banyak yang mengucapkan selamat padanya seraya bangga.

         Begitupun dengan kedua orang tua Meyda, yang terus memeluk dan mencium putrinya itu. "Bunda bangga padamu," ucap Bunda Syahla.

         "Alhamdulilah."

         "Ayah juga bangga, karena putri ayah sudah lulus dari pesantren dengan nilai yang terbaik."

         "Makasih ayah."

         "Setelah ini ayah akan mengabulkan semua permintaan mu," ujarnya.

         "Benarkah ayah ?"

         "Benar Meyda, katakan apa permintaan mu ?" Tanya sang ayah__Ahmad namanya.

         "Meyda, mau jalan-jalan sama ayah dan bunda, Meyda juga ingin melanjutkan study di kota Tarim, boleh gak yah ?" Pinta Meyda yang langsung menyebutkan permintaan nya.

         Ahmad tersenyum damai menatap putrinya, dia bangga karena Meyda selalu memikirkan study, banyak anak-anak yang justru meminta dibelikan barang-barang, seperti motor, mobil, atau yang lain memberatkan orang tua. Tapi Meyda di pikirannya selalu tentang belajar, belajar dan belajar.

         "Ayah akan mengabulkan nya."

         Wajah Meyda berbinar, kala sang ayah menyetujui permintaan nya untuk lanjut study di kota tarim.

         "Benar yah ? Dan ayah mengizinkan ?"

         "Benar Meyda."

         "Alhamdulillah, makasih ya ayah. Meyda seneng banget."

         "Sama-sama Meyda. Sekarang kita temui pak kiyai, ayah ingin bertemu dengan beliau."

         "Iya yah, ayo ayah, bunda kita ke rumah pak kiyai."

Mereka menuju ndalem pak kiyai, disana sudah banyak sekali wali santri dan santriwati, yang duduk dan menikmati hidangan.

         "Meyda, mau masuk ?" Tanya Murni.

         "Iya Mur, di dalem rame ya Mur ?"

         "Iya rame banget. Aku saja sampe gak kebagian duduk, makanya gak lama di dalem."

        "Oh begitu Mur, tadinya mau ke dalem."

        "Ya sudah, masuk saja Mey." Kata Mur.
        "Kamu mau kemana Mur ?"
        
        "Saya mau langsung pamit pulang Mey," jawabnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Imam is a Gus Badboy || Pubhlis UlangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang