Queen wife of Grand Duke D'Masiv√(SUDAH TERBIT)

CHAP 39👑

Haloo para readers gimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan baik!🤗

Jangan lupa untuk vote oke, karena satu vote kalian smgt berharga buat akuu, trs komen jga buat rameinn, Dann buat pembaca setiaku pantengin trs ya crta ini bentar lagi bakal endinggg lohhhh...

Typo Tandai okee tidak smpt baca ulang soalnya males ('⊙ω⊙')！

Kalian udah baca cerita baruku yg my cegil wife kan? Kalau udah coba komen, menurut kalian bagus ga!

Happy reading muachh~
•
•

Didalam sebuah ruangan bawah tanah yang hanya diberi cahaya remang-remang oleh obor ditiap sudut ruangan, dan ditengah-tengahnya terdapat sebuah ranjang besar yang nyaman, lalu diatasnya terdapat seorang wanita cantik bagaikan Dewi terbaring lemah dan kedua mata indahnya tertutup rapat, lalu disamping wanita cantik itu terdapat seorang bayi laki-laki yang sangat tampan juga ikut memejamkan matanya disamping sang ibu, mereka berdua adalah Queen dan putra kecilnya yang diberi nama Nicholas Orlando D'Masiv.

Disamping ranjang itu terdapat seorang pria yang sangat tampan, menatap sendu ketika melihat kedua mahluk paling berharga dihidupnya kini terbaring menutup mata, entah kapan sang istri akan sadar dari koma nya, tanpa sadar air matanya keluar deras tanpa bisa dicegah untuk berhenti.

"S-sayang hiks ini El, apakah mimpinya begitu indah hm? Sampai-sampai kamu tidak ingin membuka mata lagi."lirihnya sambil terus menggenggam erat tangan dingin dan pucat Queen, lalu tatapannya beralih kearah bayinya yang terlelap damai tanpa terusik tangisan pilu dari ayahnya Grand Duke Eldrik.

"Queen lihatlah putra kecil kita, bukankah dia benar-benar sangat manis seperti ibunya, apakah kamu benar-benar tidak ingin melihatnya hm?"lirihnya dengan suara isakan kecil berharap ada keajaiban istrinya langsung bangun.

"Hiks sayang, aku mohon bertahanlah jangan meninggalkanku a-aku hiks sendirian disini."Eldrik terus meracau dengan tangisan pilu, keadaannya sekarang benar-benar kacau dan hancur, separuh jiwanya seakan ikut runtuh dan hilang melihat keadaan istri yang sangat dicintainya dalam keadaan tubuh pucat dan suhu tubuh yang dingin ditambah dengan deru nafasnya yang lemah, membuat berbagai pikiran negatif bersarang dipikirannya, takut sang istri akan pergi meninggalkannya.

Tapi nihil sekuat dan sekeras apapun Eldrik menangis pilu itu tidak akan bisa membuat Queen sadar dari koma nya, yang harus Eldrik lakukan adalah terus berdoa dan mengharapkan kesembuhan untuk Queen kepada sang pencipta.

Jika takdir baik berpihak kepadanya itu merupakan suatu anugerah indah baginya, tapi maka sebaliknya jika takdir buruklah yang berpihak kepadanya maka sebuah kata kehilangan teramat menyakitkan akan terus menghantuinya.

Eldrik berharap sang pencipta memberikannya sebuah takdir baik, sudah cukup dirinya menderita selama ini hidup tanpa adanya kasih sayang, hidup dalam lingkup kegelapan dan terjebak disana sendirian sampai ada seorang wanita dengan berani masuk kedalam lingkup gelapnya lalu membawanya keluar ketempat yang memiliki cahaya, karena wanita itulah ia dapat merasakan apa itu kasih sayang, bagaimana rasanya mencintai dan dicintai, bagaimana rasanya bisa bersikap manja dan selalu mengeluarkan banyak ekspresi hanya untuk wanita itu yang tidak lain adalah istrinya, Queen Aurora Luqius D'Masiv.

Kenapa sang pencipta begitu jahat dengannya, dikehidupan sebelumnya dia juga merasakan apa itu kehilangan padahal sosok itu adalah cahaya bagi hidupnya yang gelap, dan sekarang apakah ia harus merasakannya lagi? Eldrik sudah tahu semuanya karena putra angkatnya Xavier yang ternyata putra kandungnya dari kehidupan sebelumnya sudah menceritakan semua tentang kehidupannya.

Mengusap air matanya dengan kasar, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menangis dan mengeluarkan semua unek-uneknya yang justru tidak akan pernah dijawab oleh sang istri, yang paling penting sekarang adalah melindungi istri dan bayinya saat peperangan Titan itu terjadi, dan untuk putra sulungnya yaitu Xavier dia membantu membuat barier pelindung dengan ksatria lain.