Terima kasih

494 42 11
                                    

Terima kasih sudah menjadi perantara saya merasakan apa itu cinta.

-Muhammad Rahman Ar-Rasyid-

Syahlaa sibuk berkutat dengan laptop-nya. Di kasurnya, berserakan segala macam buku. Semenjak UNBK telah berakhir, Syahlaa sibuk belajar. Ia akan kuliah di Australia, oleh karena itu ia harus belajar sungguh-sungguh agar ia berhasil diterima kuliah di universitas yang berada di Australia yang Syahlaa inginkan.

Syahlaa sebenarnya pintar, hanya saja kepintarannya itu tertutupi oleh sifat malasnya. Bahasa inggris Syahlaa jangan ditanya, ia bahkan menonton film barat tanpa subtitle. Karena sedari kecil ia dibiasakan berbicara bahasa Inggris oleh kedua orang tuanya. Oleh karena itu nilai test bahasa inggris (IELTS) Syahlaa memperoleh nilai rata-rata yang cukup tinggi. IELTS adalah semacam tes bahasa inggris yang diakui oleh seluruh dunia. Nah, untuk kuliah di universitas Australia, salah satu syaratnya yaitu memperoleh nilai test IELTS di atas 6.0. Terdapat 4 kompetensi yaitu, reading, speaking, listening, dan writing.

Semenjak masalah yang ia hadapi, ia mulai berubah. Apalagi ketika Papahnya bilang Syahlaa harus kuliah di Australia membuat Syahlaa belajar dengan sungguh-sungguh. Ia mau nilai rapornya itu di atas KKM semua dan memiliki nilai rata-rata yang tinggi. Karena nilai rapor dan ijazah merupakan salah satu persyaratan universitas tersebut.

Dengan segala kesibukan yang Syahlaa geluti saat ini, perlahan bisa membuat Syahlaa melupakan sosok Shaka dalam hidupnya. Setelah Rahman menceritakan kejadian sebenarnya, Syahlaa menangis seharian. Semua kenangan tentang Shaka berputar-putar di pikiran Syahlaa. Namun Omah berkata bahwa Syahlaa harus ikhlas. Semua manusia pasti akan kembali kepada pemilik-Nya. Perlahan Syahlaa berusaha melupakan Shaka. Melupakan dalam artian mengikhlaskan.

"Syahlaa...."

Omah tiba-tiba masuk ke dalam kamar Syahlaa, membuat Syahlaa sedikit terpeanjat kaget.

"Omah! Ngagetin aja!" ujar Syahlaa sembari memegang dadanya.

"Kamu kenapa belum tidur?" tanya Omah yang mulai duduk di pinggiran kasur Syahlaa.

"Belum ngantuk."

"Ini sudah jam setengah satu Syahlaa, sebaiknya kamu tidur. Besok kamu perpisahan."

Syahlaa tersenyum dan berkata, "Syahlaa belum ngantuk Omah."

"Kamu harus jaga kesehatan kamu Syahlaa. Kamu gak mau 'kan kalau besok kamu sakit? Masa teman-teman yang lain senang-senang, kamu malah tidur di atas ranjang?"

"Ihh Omah mah! Malah ngedoain aku sakit!" rengek Syahlaa seperti anak kecil.

"Makanya tidur."

"Oke Omah."

Syahlaa men-shutdown laptopnya. Setelah mati, ia tutup laptopnya itu lalu menaruhnya di atas meja. Ia juga merapihkan semua bukunya.

"Omah mau tidur di sini?" tanya Syahlaa ketika melihat Omah masiu anteng duduk di kasurnya.

"Ah enggak, ya sudah selamat tidur cucu Omah." Omah mengusap lembut kepala Syahlaa.

"Selamat tidur juga Omah."

Ketika Omah sudah menghilang di balik pintu. Syahlaa menarik selimutnya sampai bahu. Lalu mematikan lampu kamarnya.

💚💚💚

Syahlaa memoles wajahnya menggunakan bedak dengan tipis. Bibirnya ia tambahkan liptint agar tidak terkesan pucat. Bulu matanya ia lentikan menggunakan maskara. Sedikit juga ia memakai blush on agar tidak terkesan terlalu alami. Namun ia tidak sampai mencukur halisnya. Ia berdandan sederhana, tidak terlalu menor.

Ketua Rohis Vs Cegil [SELESAI]✔️Where stories live. Discover now