p r o l o g u e

420 37 2
                                    

"Menjijikan!! Kalian menjijikan!! Bisa-bisanya, kalian melakukan hal menjijikan itu."

"Jeno-yaa, kau pelacurnya Jaemin yaaa?!"

"Jeno-yaa, kenapa kau murahan sekali."

"Jaemin-naa, kau di pelet Jeno kah???"

"Jaemin-naa, tinggalkan Jeno. Menikah denganku!! Akan aku berikan kau tiga anak lucu. Jeno tidak bisa memberikanmu itu kan."

"Jeno-yaa, kalau mau gay seharusnya kau jadi dominan bukan submissive. Kau menjijikan sekali."

"Jeno-yaa, berapa harga tubuhmu? Aku akan membayarnya untuk ikut menikmati tubuhmu itu."

"Jaemin-naa, apa hole Jeno lebih nikmat? Percayalah, keperawananku 10x lebih nikmat."

"Jeno-yaa, biarkan aku membayar agar bisa menyetubuhimu juga."

Cacian dan makian terus dilemparkan oleh netizen pada Jeno dan Jaemin. Hubungan terlarang keduanya menggemparkan publik terutama Korea Selatan.

"Jaemin, kau bodoh!! Sangat bodoh!!"

Manajer melemparkan semua print'an cacian dan makian dari fans, juga alasan-alasan kenapa netizen mencaci begitu kejam, terlebih pada Jeno.

Jaemin memejamkan matanya. Ia sama sekali tidak masalah dengan kamarahan manajer. Ia tidak akan sanggup melihat tatapan kecewa dari sahabat-sahabatnya, keluarganya juga keluarga Jeno, dan tatapan sedih dari pemuda manis itu.

"Arghhh ... bisa gila aku mengurus masalahmu. Kau tidak bisa selamat kali ini, Jaemin." Manajer berteriak frustasi.

Bugg!!

"Bajingan!! Brengsek!!" Satu bogem mentah Jaemin dapat dari Mark.

Bugg!!

Satu lagi dari Haechan, emosi amarahnya tidak main-main, tonjokan pemuda Seoul itu membuat tubuhnya jatuh.

"Bangun lo, bangsat!! Ga usah sok lemah."

Bugg!!

Haechan menendang perut Jaemin, "Itu buat lo yang hancurin nama baik Jeno!!"

Bugg!!

Sikut pemuda berkulit tan itu menyepak punggung belakang Jaemin, "Itu buat lo yang menghancurkan mimpi-mimpi Jeno!!"

Bugg!!

Kini, Renjun memberi tonjokan pada rahang Jaemin, "Itu buat lo yang berhasil membuat Jeno depresi. Brengsek, bajingan!!"

Bugg!!

Mark kembali menonjok pipi Jaemin, "Gara-gara lo, Jaemin. Gara-gara lo, kita hampir kehilangan Jeno."

Mendapatkan serangan bertubi-tubi, Jaemin jatuh berlutut, tubuhnya lemas bukan main. Ia tidak melawan sama sekali atas apa yang teman-temannya lakukan, karena ia memang bersalah. Kepalanya menunduk kalut, menangis pun tidak bisa. Air matanya sudah mengering.

Chenle dan Jisung hanya diam menatap tubuh rapuh Jaemin. Keduanya terlanjur kecewa dengan perbuatan pemuda Leo itu.

Haechan berdecih, "Seharusnya lo yang dibenci sama mereka, bukan malah Jeno yang mendapatkan lebih banyak kebencian itu, bangsat!!"

"Gak ada pembelaan diri?" sarkas Chenle menatap sinis Jaemin.

"Gua tau, gua salah. Maaf pun tidak akan mengembalikan semuanya. Gua harus apa sekarang? Tolong, bantu gua. Bantu Jeno bebas dari masalah ini." Jaemin menatap satu per satu teman-temannya, penuh harapan. Hanya mereka yang bisa melindungi Jeno saat ini, lebih baik dari dirinya.

Broken Melodies [JAEMJEN]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant