BAB 8: Suara Misterius.

24 15 4
                                    


Entah sudah pukul berapa.setelah kenyang makan ,mereka memasuki tenda.udara sangat dingin dan suasana mulai mencekam.
Sinar bulan tidak terlalu terang dan hanya sedikit menyinari daun di atas pohon yang menjulang tinggi.

Terlihat betapa takutnya Zia, dia sibuk mengatur posisi tidur paling tengah.
"Mah....Zia kaga bisa tidur .takut "bisik Zia.

"Udah merem saja."Arin menutup mata Zia dengan tanganya.

"Penakut amat "terdengar suara Donna meledek.

"Hhhhhh....elu...gw gaenak hati "

Donna tertawa tertahan mendengar jawaban Zia,
"Nge less aje loe."

Zia menendang kaki Donna,

"Udah tidur.abah tidur diluar.aman lah....merem."Arin menutup badan Zia dengan kain yang dia bawa.

Zia memang sedikit gelisah.Ryan dan Elang sudah tidur dengan santai.
Ponsel semua tak bisa di gunakan karena tidak ada signal.

Arin sebenarnya juga agak takut.tapi dia lebih memilih menutup mata.apalagi otaknya masih berkelana di lokasi makam keramat nyai wulansari.
Entah kenapa ,Arin merasa seperti ada yang menariknya untuk berkeinginan datang ke sana.

Arin memiringkan badan nya dan mulai memejamkan matanya
Suara belalang malam bersahutan.

Sementara Zia sama sekali tak bisa memejamkan mata.
Meskipun didepan tenda mereka ada Abah Ipul yang tertidur diatas batu dengan santainya.

Zia menatap langit langit tenda.kepalanya menoleh kearah pintu tenda yang tertutup namun dia merasa ada sesuatu.
Zia tak ingin bergerak....
Dia melihat semua sudah tertidur.
"Sialan ...kenapa pada molor.mending ngobrol biar gak takut gua "
Zia mengoceh sendirian.

Matanya berputar di sekitar tenda.angin berhembus agak kencang dan menggerakkan dedaunan.suara derit ranting pohon pun terdengar.

Zia memaksa menutup matanya ,beberapa saat dia merasa dingin.

Sampai kemudian dia seperti tersentak dan dadanya berdesir hebat.sebuah suara.
Suara yang sangat jelas di telinga nya.
Harimau, suara Harimau...

"Hah....apakah ada harimau di hutan ini.tidak mungkin..

Zia seketika duduk ,ketakutan yang menyerang tiba tiba berubah menjadi sebuah keberanian.Zia merasa aneh karena tiba tiba rasa takut nya hilang setelah mendengar suara Harimau itu.

"Dimana ada harimau ?

Zia ber ingsut mendekati pintu tenda.dengan pelan dia membuka resleting tenda.dia mengintip keluar tenda.

Matanya membentur tubuh Abah Ipul yang tertidur nyenyak berbalut kain sarung warna merah.

Mata Zia menyapu pemandangan hitam disekitar.gelap dan tak nampak apapun.
Tiba tiba dia melihat semak semak yang sedikit bergerak.
Samar dia mendengar suara harimu yang menjauh.

Zia masih terpengkur dan terus menatap arah suara itu pergi.
Sampai dia tersadar karena kantuk.
Diapun kembali berbaring dan memejamkan matanya.

*******
Keceriaan pagi yang heboh.
Ada beras gada panci.ada ikan asin buat dibakar juga.
Raut wajah kesal masih terpancar di wajah Ryan.Donna dan Elang.

"Si sue itu masih molor tanpa dosa."Elang sibuk menyeduh kopi.

Abah Ipul tertawa terbahak
"Untung deket dan hanya sehari.voba kalau ke puncak lawu"

RITUALWhere stories live. Discover now