CHAPTER 1

39 14 8
                                    

Chapter 1: Perayaan Ulang Tahun

🐺

Suara musik rock terdengar nyaring di halaman belakang rumah Sabiru. Pesta perayaan ulang tahun Sabiru dirayakan dengan meriah. Teman satu angkatan sekolahnya turut hadir dan membuat pesta semakin terasa menyenangkan.

"Sabiru, kemarilah."

Sabiru yang semula asik berbincang dengan temannya dengan menikmati wine dan nyanyian rock, menoleh ke orang tuanya yang hanya berjarak satu meter dari tempatnya berdiri.

"Aku ke sana dulu, ya," ujar Sabiru yang langsung diangguki temannya.

"Ada apa, Bu?" tanya Sabiru saat sampai pada kedua orang tuanya yang sedang berbicara dengan beberapa orang lelaki dan satu orang perempuan.

Ariel menatap Sabiru dengan tersenyum kecil, sedangkan yang lainnya hanya diam menatap Sabiru dengan binar mata yang sayu. Sabiru hanya bisa membisu, bingung harus berbuat bagaimana.

"Sabiru, coba sapalah mereka," ujar Armand.

Kening Sabiru mengerut, tetapi tetap menurut permintaan ayahnya.

"Selamat malam semuanya, aku Sabiru. Terima kasih sudah hadir, senang bertemu dengan kalian, dan selamat menikmati pestaku," sapa Sabiru.

Terjadi keheningan beberapa saat, lalu wanita yang terlihat cantik parasnya membalas sapaan Sabiru dengan lembut.

"Ah, Selamat ulang tahun Sabiru, semoga selalu menjadi anak baik, ya. Hadiahnya sehabis pesta, ya," ujar Wanita itu. "Oh iya, perkenalkan namaku White Amerada Gray, dan lelaki di sampingku ini adalah suamiku. Namanya Black Arnoldy Gray," sambungnya.

Sabiru tersenyum hangat dan menatap lima laki-laki yang terlihat seumuran dengannya.

"Lalu, mereka?" tanya Sabiru.

White menatap lima laki-laki yang dimaksud Sabiru, dan berkata, "Mereka anak-anakku."

Raut wajah Sabiru terlihat kaku. Gadis itu seakan tak percaya dengan ucapan White sebab wanita itu terlihat masih muda.

"Eh, benarkah? tetapi, kau terlihat masih muda, dan juga kenapa mereka terlihat seumuran?" tanya Sabiru.

White tersenyum hangat dengan pipinya yang merona.

"Terima kasih atas pujiannya, Sabiru. Lalu, mereka terlihat seumuran itu karena mereka semua kembar," jawab White.

Sabiru mengerutkan keningnya.

"Bagaimana bisa, eh, maksudku bagaimana caramu mengeluarkan kelimanya?" tanya Sabiru.

"Itu rahasia, tetapi yang istriku lahirkan bukan hanya lima tetapi enam," jawab Black menyeletuk.

Sabiru menatap Ariel, dan berkata, "Ibu, kenapa kau hanya mengeluarkan satu?"

"Itu karena melahirkan sangatlah susah dan menyakitkan," jawab Ariel.

Sabiru tau itu, lantas kenapa White banyak sekali mempunyai anak? Apa tidak sakit, ya? Ah, entahlah Sabiru masih kecil dan tidak mengerti.

SabiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang