Matahari 02

16 2 0
                                    

HALOOO SEMUANYAAA!
maaf jika ada typo
namanya manusia.

-

-

-

-


Namanya, Dewi bulan lentari.
gadis manis yang imut, sayangnya ia di sukai oleh Andara, jadi aku tidak menerima cintanya karena saudara ku menyukainya.

-

-

" Iya dew, kita bertemu lagi. kenapa kamu bisa ada disini?" tanya ku bingung, karena biasanya dia tidak mau ke kantin.

" tentu saja aku mau menemui mu! siapa lagi?" jawab nya yang keterlaluan jujur.

aku hanya bisa tersenyum simpul, jika dia tidak di sukai oleh andara maka aku bisa saja menerimanya. melihat perjuangannya untuk dekat dengan ku itu tidak mudah. sudah beberapa bulan dia mengejarku.

tapi walaupun aku bisa menerimanya dia tidak akan kuat dengan sifat ku.
dan juga dia pasti akan di hantui oleh andara yang selalu mengancam untuk tidak dekat dekat dengan ku.

Arzt datang dengan membawa banyak makanan seperti nya ia tau bahwa dewi akan datang ke sini.

" Udah gue duga lo bakalan dateng dew" ucap artz, dewi hanya tersenyum sambil menampilkan gigi nya. terlihat imut dan cantik secara bersamaan

Segera kami makan dengan nikmat. tapi suatu kendala yang membuatku tidak lagi bisa memakan makanan ku saat ini.

Byurrr....!

" UDAH GUE BILANG BERKALI KALI JANGAN DEKETIN DEWI! DIA GEBETAN GUE! PAHAM?!" Ya siapa lagi kalau bukan andara, wajah ku tersiram oleh kuah bakso yang aku makan, panas sekali wajahku terasa melepuh. aku hanya bisa terdiam dan segera meminta maaf.

" Maaf" ucap ku

dewi yang melihat hal itu pun terkejut. ia segera berdiri dan menampar andara

Plakk....!!!

" Lo gausah tiba tiba nyiram orang ya Tai!" amarah dewi sepertinya sedang memuncak, ia menendang dan menampar andara.

Dewi bukan tipe gadis menye menye dia akan terlihat imut jika bersamaku dan terlihat kejam jika menghukum andara.
sementara itu artz segera membantu ku untuk membersihkan muka ku.

aku segera di bawa keluar oleh artz untuk menuju ke toilet.
tetapi sebelum sampai aku malah terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutku.

" AND?! L-LO?! MULUT LO BERDARAH!!!" teriak artz, aku tidak kuat sehingga aku pingsan di tempat.

-

-

-

Aku terbangun di ruangan serba putih, kalian pasti sudah menebaknya.
apalagi kalau bukan ruangan rumah sakit

aku tidak melihat adanya orang lain di sisiku. mungkin semuanya sedang sibuk? atau tidak mau menjenguk? apa yang aku fikirkan, sudah pasti semua nya tidak mau melihat ku.

krettt....

pintu ruangan itu terbuka dan terlihat dokter dan suster masuk untuk mengecek ku.

" rupanya sudah bangun ya ndre, ada keluhan apa lagi kali ini?" dia, dokter yang biasa mengecekku, dokter jefri.

" aku tidak tau tapi kepalaku pusing dan tadi batuk ku mengeluarkan darah" keluhku.
dokter itu paham dan mengangguk ngangguk

" kau tau kanker paru paru mu sudah sampai di stadium mana? kau sudah di stadium 2, akan sulit untuk sembuh jika kau sendiri jarang meminum obat dan jarang untuk melakukan terapi" ya, aku kanker paru paru. aku tidak masalah dengan itu karena aku sudah tau.

aku sudah merasa pasrah dengan kanker yang ada di tubuhku. dengan tidak adanya keluarga yang mendukung membuatku selalu berfikir bahwa lebih baik aku pergi.

aku mengangguk dan berkata bahwa aku akan rajin meminum obat dan terapi, tapi sepertinya ekspresi wajah dokter itu kurang puas. dia tau bahwa aku berbohong.

" Sebaiknya kau tidak perlu berbohong kepadaku lagi andre" tekan dokter jefri. aku hanya tersenyum simpul.

" baiklah aku berbohong kepadamu, aku sudah pasrah biarkan saja kanker ini berlanjut" dokter jefri menatap ku tidak percaya, jelas tidak percaya mana ada orang yang baru stadium 2 langsung menyerah.

" kau ini! apakah harus ku panggil teman teman mu? atau orang yang kau suka? aku tau kau suka siapa, sebaiknya ungkapkan sepertinya dia juga menyukaimu" dokter jefri sedikit membentakku

" jangan biarkan mereka tidak mengetahuinya, dan katakan bahwa aku hanya sakit biasa, tentang masalah orang yang ku suka sebaiknya kau tidak perlu ikut campur pak dokter" aku sedikit kesal jika dokter satu ini menggoda ku dengan membawa bawa orang yang aku suka.

tidak mudah untuk menerima semuanya, aku pun begitu biarlah waktu berlalu tanpa kepastian. dan aku akan tetap bertahan hingga akhir nanti.

-

-

-

-

TBC.

insyaallah ak update 1 hari 2 kli klau ga sibuk atau mls ya seng

Matahari TerbenamWhere stories live. Discover now