IH2H|Ch. 2 : Getting Heat

928 42 20
                                    

Pagi harinya aku terbangun dengan perasaan yang tidak enak, tubuhku terasa panas sekali. Apakah ini yang dinamakan heat?

Ini sama sekali tak terbayangkan olehku. Apakah heat ku datang karena makhluk hijau- I mean, alpha hijau itu?

Ah.. Aku tak bisa berpikir dengan jernih.. Tapi untungnya aku tidak heat saat malam tuh bersama Thorn. Bisa-bisa aku bakal di makan olehnya, dan juga aku tidak punya obat penekan heat..

"Help.."

Sumpah! Sekarang aku butuh seseorang!! Rasa panas ini membunuhku! Area bawah ku juga terasa gatal! Aku sudah tidak tahan lagi!

Dengan gerakan malas, aku pun mengambil handphone ku dan menekan nomor history paling atas tanpa melihat nya. Karena aku merasa yakin jika itu nomor Silent, kan kemaren aku telepon dia.

"Help..! Ku rasa aku mengalami heat pertama.. Bisakah kau membantuku..?" Ucapku dengan cepat setelah telepon tersambung

Hening, tak da yang merespon. Ini tidak seperti Silent, siapa? Dengan ragu, ku jauhkan handphone ku dari telinga dan melihat ID call yang terpampang di layar handphoneku.

+62-891-****-**** (ngasal oke!)

Aku langsung terkejut sampai menjatuhkan handphone ku di kasur. Aku tidak tau siapa dan darimana orang itu mendapatkan nomorku? Kalau pembisnis tidak mungkin miss call di malam hari atau pagi-pagi buta!

Seingatku juga semalam aku hanya teleponan dengan Silent! Tidak dengan nomor asing! Sialan!

"Halo? Sunshine? Apa kau baik-baik saja?" Suara seseorang memanggil ku dari handphone. Karena ruangan ini sepi jadinya aku dapat mendengar lebih jelas. Belum lagi telingaku sangat sensitif.

But wait! Dia bilang apa? Sunshine? Apa itu Thorn? Kenapa dia tau nomor telepon ku? Dapat dari mana dia?

Segudang pertanyaan memenuhi kepalaku, aku pun mengambil handphone ku dan kembali mendekatkan nya pada telingaku, "Lupakan apa yang barusan aku katakan!"

Aku tidak ingin ada alpha yang mendekati ku di saat seperti ini! Aku takut jika nanti aku akan di tinggalkan di saat mereka sudah bosan.

"Sunshine.. Tenanglah.. Tolong beritahu Thorn, apa yang Sunshine inginkan? Biar Thorn bawakan."

Suaranya terdengar begitu khawatir, aku rasa dia tak bisa mengabaikan perkataan ku awal tadi. Aku ingin menolaknya saja untuk keamanan ku, tapi aku tidak bisa terus begini. Aku butuh bantuan orang lain..

"I'm fine.. But.. Bisa bawakan aku obat penekan dan beberapa makanan..?" Ucapku pada akhirnya. Aku tau ini sangat beresiko mengundang alpha ke sini, tapi aku berusaha untuk tidak buruk sangka.

Beberapa saat kemudian aku mendengar suara bel rumah berbunyi. Aku tidak ingin beranjak sama sekali, sebab aku takut nya itu seorang alpha pengiriman paket atau orang iseng.

Sampai aku mendengar suara Thorn dari telepon. "Aku sudah berada di depan rumahmu."

Aku memang tak mematikan telepon, dan aku gk nyangka dia akan membiarkan telepon terus tersambung. Aku pun memberi tau kode pin kunci pasword rumahku.

Dia tak menanggapi nya, aku rasa dia sedang membuka pintu? Tapi aku tak mendengar suara pintu yang sedang di buka. Selang beberapa menit aku kembali mendengar suaranya.

"Bahaya lho ngasih kunci rumah ke alpha.. Setelah ini Sunshine harus mengganti pin nya.."

Suaranya begitu kalem, seperti bukan Thorn saja. Tapi kan aku memang tidak mengenalnya, aku tidak tau jika dia ada sisi seriusnya..

I have 2 husbands [HaliSolTho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang