7

157 16 1
                                    

                       Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.

Halilintar ditinggalkan oleh semua adiknya di rumah sendirian karena Hali tidak masuk sekolah gegara luka di tubuhnya itu.

"Bosen juga ya kalau ditinggal sendirian kek gini"Hali berbicara seorang diri di kamar sunyi nya.

Hali mendapatkan ide"apa gue pergi ke kedai aja ya?,tapi apa gue bisa kerja dengan keadaan gue yang kek gini"

Hali berfikir sejenak dan membuat keputusan"Halah,bodo amat lah, daripada bosen dirumah sendirian,tapi apa yang lain gak nyariin gue ya kalau gue pergi?"

Lagi lagi dia berfikir lagi"nulis surat aja lah,nanti juga dibaca"setelah itu,dia menulis surat dan surat itu ditaruh diatas meja belajar yang ada di kamarnya.

Setelah itu dia bersiap siap untuk pergi ke kedai kopi tempat ia bekerja,dia pun keluar dari rumah dan menuju kedai kopi.

Halilintar pun sampai di kedai kopi itu,dia bertemu dengan seniornya,lantas senior nya itupun mendekat ke arah Hali yang baru sampai"kok pagi pagi udah kesini,emang gak sekolah Li?"tanya dari senior itu.

Hali pun menoleh ke arah senior yang tadi bertanya kepada nya"ehh,iya nih bang,gue izin"jawab Hali.

Senior nya pun bingung dan bertanya lagi kepada Hali "kok izin?,emang lo kenapa"

"Sedikit gak enak badan nih bang"

Senior nya itu pun tambah bingung"kenapa lagi gak enak badan malah sekolah?"tanya seniornya.

Halilintar cengengesan"hehehe lagian gue bosen dirumah,tadi mau sekolah dilarang sama bocah bocah,jadi gue kabur aja"

Senior nya itu hanya menggelengkan kepalanya"ya udah kalo gitu,nanti kalo ada apa apa bilang sama gue aja ya?"tawarnya.

Hali mengangguk dan tersenyum kepada seniornya itu"iya bang,makasih udah peduli sama gue"

"Iya sama sama,kalo gitu gue lanjut kerja ya Li?"

Hali mengangguk dan senior nya pun pergi meninggalkan Hali,dan Hali pun melanjutkan tugasnya mengantarkan pesanan para pelanggan.

Beberapa jam pun berlalu,entah mengapa tubuh Hali merasakan sakit,'apa itu pengaruh dari luka luka yang ada di tubuhnya itu?'pertanyaan itu muncul di pikirannya,tapi Hali tak peduli dengan rasa sakit yang kini ia rasakan,dia tetap fokus dengan pekerjaannya.

Sekarang jam menunjukkan pukul 13.30,tiba tiba saja seseorang mendekati tubuh Hali yang tengah melayani pembeli.

"HAAALIII"suara itu memekakkan telinga nya,spontan Hali pun langsung menutup kupingnya dan mencari orang yang memanggil nya itu,dia mencari ke segala arah dan dia menemukan Fang yang tengah mendekati nya.

Fang sekarang sudah ada di hadapan Hali,dan Hali menatap Fang dengan sorot mata yang tajam"bisa gak sih kalo manggil gak usah teriak,brisik tau"

Fang yang mendengarnya hanya tertawa kecil"ye maap kekencengan manggilnya,btw lo kok tumben udah dateng?"

"Iya emang ga boleh ya?"tanya Hali sambil menatap tajam Fang.

"Ya ngga gitu juga, kan gue cuman nanya,tatapannya gak usah setajem silet Li"

Hali merotasikan mata nya malas"serah lo ah,males gue ladeninnya"

"Yodah ah,mending gue juga kerja"setelah mengatakan itu, Fang pun pergi meninggalkan Hali,dan Hali pun tidak peduli,dia fokus meneruskan kerjaannya.

*Sementara itu di rumah Hali.

Adik adik Hali semua sudah pulang,tapi belum ada yang mengecek kamar Hali,mereka dilarang oleh Gempa dan Taufan.

Hali's Journey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang