3. Kisah Masa Lalu

76 8 0
                                    

Ruangan kerja itu terasa hening. Udara dingin yang masuk dari jendela yang sengaja dibuka itu menambah hawa tegang dalam diri Seanna. Gadis itu menelan salivanya sendiri karena gugup dan dia memaksa agar terlihat tenang didepan lelaki paruh baya yang tampan itu. Ya, memang Ethan tampan walau umurnya sudah berkepala empat. Seanna yang terlihat tegang itu berbanding kebalik dengan Ethan. Lelaki itu melihat penampilan Seanna yang khas orang Kuil dari atas sampai bawah. Dia mengamati gadis itu dengan serius, terutama mata berwarna hijau zamrud itu.

"Tidak salah lagi, kamu adalah anak dari orang itu." ucap Ethan pelan yang saking pelannya Seanna tidak mendengar ucapan itu.

"Maaf, apa Tuan mengatakan sesuatu?" tanya Seanna,

"Lupakan saja. Saya dengar anda berasal dari Kekaisaran Argus, kenapa anda kesini? Apa ada sesuatu yang buruk terjadi?" tanya Ethan, mengintrogasi.

"Benar, saya adalah Saintess di Kekaisaran Argus. Saya juga tidak tau kenapa bisa ada disini, mungkin karena wanita itu yang membawa saya." jelasnya.

Ethan mengernyitkan dahinya seakan ada yang mengganjal dari penjelasan Seanna. "Wanita? Apa kamu pernah membaca novel romfan dan tiba-tiba masuk kedalam novel itu?" tanyanya kembali.

Seanna merasa aneh dengan pertanyaan itu, mana ada manusia yang bisa masuk kedalam novel. Itu konyol.
"Maaf sebelumnya, saya tidak mengerti maksud anda Tuan. Saya dibesarkan diruang lingkup Kuil dan diberi pendidikan tentang sejarah Kekaisaran, tata krama seorang Nona Bangsawan, serta tentang Saintess dan Kuil. Mana sempat saya membaca novel-novel tersebut." jawabnya lancar.

Dari jawaban tersebut Ethan pun berpikir kembali, ada benarnya juga jawaban Seanna itu. Kuil pasti tidak memperbolehkan seorang anak Kardinal apalagi Saintess masa depan membaca novel apalagi kebanyakan novel itu berunsur dewasa dengan adegan yang ya penuh dengan nafsu duniawi. Ethan juga tidak mungkin langsung berkata jika dunia yang dianggap Seanna sebagai Kekaisaran Argus itu adalah sebuah novel yang diciptakan oleh seseorang dan hanya berupa tulisan saja. Ayolah, mungkin saja Ethan akan dikira gila oleh gadis muda itu.

Ditengah pembicaraan mereka, tiba-tiba datang seorang wanita cantik yang diduga Seanna adalah Ibu dari Alteza karena ya memang wajah mereka mirip.

"ETHAN!" teriaknya dengan marah.

Lelaki yang tenang dimata Seanna tadi berubah menjadi lelaki yang langsung menciut karena teriakan dari istrinya.

"Sayangku Keira, tenangkan dirimu aku akan menjelaskan semuanya." ujarnya menenangkan istrinya.

Wanita bernama Keira itu memandang sinis Seanna seakan gadis itu adalah musuh terbesarnya. "Siapa gadis itu? jangan bilang dia adalah anak harammu dengan wanita lain? Katakan padaku! Jika benar aku akan langsung kembali ke Indonesia sekarang juga!" ucap Keira dengan cepat dan penuh emosi.

"Apa maksudmu anak haramku? Dia ini... tunggu sebentar," Ethan berjalan menuju pintu keluar, "Edwin, antarkan Nona ini ke kamarnya dan suruh Maia untuk mempersiapkan keperluannya."

"Baik Tuan." Edwin membawa Seanna keluar dari ruangan kerja itu. Ya, sepertinya akan terjadi keributan besar untuk kedua kalinya dalam rumah tangga ini, pikir Edwin.

Selepas Seanna pergi dengan Edwin, Ethan menutup pintu ruangannya secara rapat. Hal itu membuat Keira semakin curiga.
"Kenapa? Apa kamu malu para pelayan mendengar bahwa gadis itu anak harammu?" sewotnya.

Ethan menggiring istrinya untuk duduk dikursi, dia pun memegang tangan istrinya dengan erat dan menatap istrinya dalam-dalam. "Keira, dengar penjelasanku. Dia bukan anak haramku, dia adalah gadis yang keluar dari novel persis seperti kamu yang masuk kedalam novel merah muda dulu."

Mission to Save The Emperor Where stories live. Discover now