3. rumah barra

1.6K 37 0
                                    


melody masih mencuit kan bibirnya kala sudah sampai di rumah bara.

''selamat siang tuan bara, silahkan masuk. ini siapa tuan?'' sapa bibi rumah bara

melody kikuk ''oh ini melody bii, tolong ajak ke kamar tamu aja ya bii. sekalian suru ganti baju, dia sakit perut karna kebasahan bi'' perintah bara

bibi hanya tersenyum lalu memgantarkan melody ke kamar tamu atas tepat disamping kamar bara.

''sebentar bii, bii saya boleh mandi ga ya? badan saya sudah terlanjur basah jadi ga enak kalau cuma ganti baju.'' ijin melody kepada bibi

bibi tersenyum dan mengangguk mengartikan membolehkan ijin melody tersebut.

''Wah, ini kamar mandi nya besar banget ya. ini mah kamar mandi nya udah kaya kamar aku, luas banget.'' ujar melody melihat mengelilingi kamar mandi tersebut.

melody heran, ia mencari-cari gayung yang tidak ada di kamar mandi ini. ''loh ini gayung nya mana ya? gembel banget kamar mandi luas mewah tapi tidak ada gayung lope'' melody bergumam.

''yaudah deh aku mandi di bak kebesaran itu saja'' titah melody. yang dimaksud melody bak kebesaran itu adalah bathtub putih yang ukurannya lebih besar dari bak yang dirumah melody.

sedangkan bara, ia sedang mencarikan baju perempuan di kamar paling ujung. ''kayanya ini muat deh sama dia''

bara mencari dan berteriak di kamar tamu yang tepat disamping kamar ia tersebut. ''Hey! Helo? Where are you?'' teriak bara

''kemana dia?...... Apa dia kabur? Duh bibi gimana sih'' gumam bara

bara mengetuk pintu kamar mandi tersebut yang terbuat dari kaca bening yang hanya bisa dilihat dari dalam.

''siapa itu?? Maling ya? oh atau ini bos penculiknya?'' sangka melody. ''duh jangan sekarang dong culik nya, aku lagi mandi. Jangan perkosa aku pliss.. nanti aja kalo udah halal'' ucap melody sarkas.

lagi lagi bara terkecoh dengan tingkah melody yang polos. ''Gadis bodoh, mana ada mau perk*sa orang harus di halalin dulu'' rutuk bara

bibi masuk ke dalam kamar tamu, bara pun memberikan baju tersebut kepada bibi untuk di berikan kepada gadis tersebut.

''bii ini tolong kasih ke dia. Saya keluar dulu mau ganti baju juga'' bibi mengangguk

///////////@#-$$-$!!??

lima belas menit kemudian bara dan melody keluar dari kamar nya bersamaan dengan rambut basahnya. ''heh! Suru siapa lo mandi-mandi hah! gua cuma ngasih lo ganti baju ya, bukan apa ini sampoan lagi'' oceh bara mengunci melody di ambang dinding

''elo tau ga kalau sampo yang lo pake itu harga nya jutaan. lo ga bakal mampu beli, takutnya lo alergi sama barang mahal gimana? tar ketombean hiiihhh'' Ujar bara dengan kata geli di akhir ucapan

Melody masih diam kikuk dengan menundukan kepalanya tidak berani menatap lelaki tersebut.

''kalo orang ngomong tuh di denger, di liat mukanya bukan malah nunduk kaya kodok''

kini melody malah tertawa, bara pun terheran apa yang di tertawakan. bukan kah ucapannya tadi cukup menusuk?

''kenapa lo ketawa?'' pekik bara

Melody masih terkecoh, ''kamu ga sabaran ya mau ketemu aku? Celana kamu belum di resleting kak'' ledek melody

bara yang malu pun berdecak kesal dan melepaskan kuncian tangan nya dan ia masuk kembali ke kamarnya.

''Dia sudah dewasa ternyata''

kini mereka sudah berada di meja makan dengan posisi yang bertatapan. bara menatap melody dengan tajam hingga melody lagi-lagi menundukan kepalanya dan memakan makanan yang telah di sediakan oleh bibi tersebut.

'' bisa ga sih culik aku nya secara baik-baik aja kak? Aku takut kalo kakak culik aku nya secara kaya gini''kata melody seraya menciut kan bibirnya sebagai pertanda kalau ia ngambek

lagi lagi bara terkecoh, ia pun hanya senyum tipis ke samping ''dih lo tuh polos atau emang t*l*l sii mana ada culik secara baik-baik'' hardik bara

''kak, nyalahin tv dong.. aku belum nonton indosiar, biasanya jam segini kalau hari libur aku nonton itu''

*Bjirrrr, pantesan idup nya drama banget. Ternyata tontonan nya juga drama* batin bara

bara pun menyalakan televisi, ia mencari indosiar dan menonton acara kisah nyata yang berjudul *aku di kejar rentenair karena papaku*

''kasian ya kak, tapi lebih kasian hidup aku sih'' rintih melody

*hikssshikssss* suara tangisan

''kak? Kakak nangis? kan kakak penculik'' celetuk melody terheran.

''sedih cerita nya, di kejar rentainer pas papa nya metong hikss'' sesak bara

seorang bara ketua geng sudah tidak ada harga dirinya ketika sudah menonton sinetron indosiar. Bahkan ia kehilangan image sebagai penculik di depan gadis culun tersebut.

''kak aku mau pulang.. udah kenyang hfff. Ayo anterin aku pulang kak'' pinta melody menarik lengan bara

''heh sejak kapan di culik malah dianterin pulang Bjirrrr'' geram bara.

Melody terus memohon kepadanya. bara pun menuruti karena sudah muak dengan tingkahnya.

bibi pun memberikan pakaian sekolahnya yang sudah dicuci dan dikeringkan, ia pun mengganti bajunya dan berangkat pulang dengan bara.

''makasih ya bii. saya permisi salam bii'' pamit melody kepada sang bibi

bara naik dahulu dan menyalakan mobilnya namun melody tak kunjung naik, ada apa dengannya? Padahal sedari tadi ia memohon-mohon untuk pulang.

''naik bodoh, lo mau gua tinggal disini hemm?'' sarkas bara.

''tuh'' tunjuk melody.

bara pun turun kembali dan membuka kan pintu mobilnya untuk mempersilahkan masuk kepada melody. ''nyusahin banget b*ngs*t'' rutuk bara

sesampai depan rumahnya melody segera turun dan lari tanpa meminta di buka kan pintu kepada bara seperti tadi.

''bjirrr gak ada makasih-makasih nya. baru ini gua ketemu orang aneh kaya dia. Padahal niat gua baik'' gumam bara

''dan baru kali ini, gua ga ada harga diri nya didepan cewek. Awas aja lo, ga akan gua biarin lo lari dari gue, gadis culun'' gumamnya lagi

ternyata di dalam rumah melody ada seorang galen yang masih memakai baju seragam sekolah. ''melody, kamu dari mana aja? kamu gpp kan mel?'' tanya galen khawatir

''aku gapapa kak, makasih ya kak udah khawatir sama aku'' balas melody dengan sopan.

''sama-sama mel, yaudah aku kesini cuma untuk memastikan keadaan kamu aja. Aku balik ya mel, bentar lagi ada rapat para osis. tas kamu udah aku kasih ke ibu kamu'' pamit galen dengan kedua tangannya ke bahu melody.

Melody pun mengangguk dan tersenyum kepada galen sebelum galen benar-benar pergi dari rumahnya itu.

''jadi ibu sudah tau dong kalau aku bolos?'' gumam melody setelah galen pergi dan membawa motor kesayangannya itu.

selang beberapa menit melody bergumam ibu pun datang dari kamar melody. ''mel udah pulang? galen nya kemana nak?'' tanya sang ibu

''oh kak galen udah pulang bu, ada rapat osis katanya'' jawab melody

bersambung....

Gadis culun milik sang ketua geng (melora)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें