5. menjadi budak barra

1.6K 30 0
                                    


*tingggg tinggggg*

bell istirahat berbunyi, melody pun beranjak berdiri lalu menghampiri berjalan ke tempat duduk zara.

''zar, kamu ma...'' tegur melody dengan nada yang rendah dan lembut.

''shtttttt, diam lo disituu. gue ga butuh bantuan lo.'' ujar zara, ia berjalan begitu saja.

melody pun terheran dengan apa yang terjadi hari ini, semua siswa dan siswi disini benar-benar berubah drastis sikapnya padanya. 'gertakan si pelnculik itu benar-benar, astaga.... siapa sebenarnya si penculik itu? atau dia itu seorang mafia ya?' pikir melody seraya memegangi sudut bibirnya dengan mata yg sedikit melotot.

melody pun beranjak kembali dan terduduk di bangku nya sambil terbenggong

''sedang mikirin apa gadis manis?'' ucap lelaki yang tengah duduk didepannya, entah sejak kapan ia berada di tempat itu.

''k-kak penculik? ngapain kakak disini, kakak mau culik aku lagi? jangan dulu ya kak. aku lagi pusing banget sekarang'' balasnya

''bisa gak, jangan panggil gue kakak penculik. nama gue barra mada laksmana'' terang barra seraya menawarkan tangannya untuk menjabat tangan.

melody mengangguk, ''aku melody, kak hehe'' ujarnya dengan membalas jabatan tangan tersebut.

setelah kejadian tadi, melody segera bertanya kepada bara untuk di beri penjelasan. ''tadi maksutnya apa kak? pacar?'' tanya nya

''iyaa, kenapa? lo ga mau jadi pacar gue mel?'' melody mengangguk

mata barra terbelak, bagaimana bisa ia di tolak hanya oleh seorang gadis culun itu?

''seharusnya lo itu berterima kasih sama gue, karna berkat gue, ga ada yang bully lo lagi kan?'' ungkap lelaki itu

''makasih ya kak'' setelah itu melody segera berjalan keluar kelas yang entah mau kemana.

barra mengikuti jejak jalan melody yang rupanya ia menuju ke perpustakaan. melody menghadap ke belakang bahwa ia mengetahui lelaki tersebut tengah mengikutinya.

barra ikut memgambil buku yang telah diambil oleh melody dan duduk didepan gadis lugu itu hingga mereka sekarang saling menghadap.

''kamu mau apa sih kak, mau uang? kan udah aku bilang kak, aku tuh ga punya uang kak'' tutur melody, ia lagi lagi terbelak karena tangan barra yg tengah berada dibibir mungilnya.

''berisik lo, gue bukan mau uang. duit gua banyak!''

''terus?'' tanya melody

''gue mau, lo jadi budak gue. gimana?'' tawar barra dengan menutup bukunya.

dahi melody mengerut dan terheran, ''gamau'' tolak gadis culun itu.

melody pun bangun dan menaruh buku yang barusan ia ambil lalu keluar dari perpustakaan tersebut untuk menuju lantai paling atas atau rooftop

barra pun terpaksa harus mengikuti jejak kemana gadis itu pergi,

''melody lalitha, serius lo gamau? ini kesempatan terakhir lo. gue hitung sampai 10'' tawar barra lagi.

''satu,... dua,.... tigaa''

''delapan, sembilan... sep-'' hitungan demi hitungan yang barra ucapkan, namun terpotong

''huftttt, oke aku mau'' ujar gadis tersebut dengan terpaksa.

'yes' batin barra, ia pun tersenyum secara terang-terangan didepan melody. tersenyum kemenangan.

......................

*tingggggg tinggggg brotttttt*

jam pelajaran telah usai, kini sudah waktunya pulang. Melody pun membereskan buku yang di atas meja dan dimasukkan ke dalam tas ransel kesayangannya itu yang sudah sedikit robek.

Gadis culun milik sang ketua geng (melora)Where stories live. Discover now