[ 3. Reuni yang Mengharukan ]

1.7K 176 113
                                    

[Reuni yang Mengharukan]

[Reuni yang Mengharukan]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•́⁠ ⁠ ⁠‿⁠ ⁠,⁠•̀

"Demi apapun, gue mau tobat sekarang."

Ice menangis dalam hati-- tidak, sekarangpun, matanya sudah berkaca-kaca.

Ia menoleh ke belakang. Menatap segerombolan mayat hidup yang meraung buas. Helaan nafas pasrah keluar dari bibir Ice. Bila kaca tipis tak menghalangi, tak bisa ia bayangkan raganya akan menjadi menjijikkan seperti mereka.

Ice mengingat-ngingat kejadian beberapa menit lalu, dimana saat itu ia sedang terpojok. Ice bersyukur diberi otak pintar sejak lahir. Begitu ia memanfaatkan detik-detik terakhir, Ice dengan cepat melesat keluar melalui jendela, yang hanya berjarak beberapa senti, tak terhubung dengan koridor. Dan sialnya lagi, berada dilantai tiga.

Iya, Ice sadar ia selamat dari puluhan zombie itu karena beruntung. Dan kini, Ice tidak tahu keberuntungan akan kembali datang kepadanya atau tidak.

Karena kini, ia sedang berada diambang maut.

Dengan bermodalkan pijakan kecil yang kurang dari ukuran sepatunya, Ice menempelkan punggung serekat mungkin pada jendela. Mengabaikan dobrakan para zombie dari balik kaca, yang terasa sampai ke punggungnya. Sampai merasa yakin bahwa kaca itu sebentar lagi akan pecah.

 Sampai merasa yakin bahwa kaca itu sebentar lagi akan pecah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika terpeleset sedikit, ia akan mati.

Jika kaca itu pecah, ia akan mati.

Jika berdiam diri, ia akan mati.

Tempo nafasnya menjadi cepat dan kuat. Keringat mengalir disekujur badan. Jantungnya berdegup sangat kencang.

Ice menggigit bibir bawah. Menetralkan deruh nafas. Berujar kepada diri sendiri, bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Seraya berpikir, Ice melirik ke bawah, melihat lapangan hijau yang sudah dipenuhi oleh zombie. Berjalan tak tentu arah, sedang mencari mangsa. Ada yang masih menggerogoti sisa bagian tubuh manusia. Ada pula yang jalannya mengesot karena tak memiliki kaki.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MetallospaeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang