1

9.1K 464 19
                                    

Suara ocehan anak kecil beradu dengan suara televisi yang menayangkan video lagu anak-anak Cocomelon. Anak kecil itu tak memperdulikan tayangan televisi yang dia pilih, tapi jika video dimatikan dan diganti yang lain dia akan mengamuk, bisa-bisa tv hancur dibuatnya. Ini sudah kedua kali orang tuanya membeli tv dalam sebulan karna perbuatan bocah itu. Untung orang tuanya kayak, jika tidak mungkin bocah itu yang akan dijual untuk membeli tv baru. Bercanda.

Anak kecil itu mengoceh bak burung yang menginginkan sesuatu. Tak ada lelahnya dia mengoceh sambil memainkan banyak permianan ada mobil, motor-motoran, orang kecil, boneka dan masih banyak lagi.

"Blum blum blum~ ngengg~ awas ada motol, duall!" Orang kecil yang bocah itu bawa sudah terlempar entah kemana, karena perbuatan dirinya yang membuat drama seolah motor yang dia pegang menabrak pejalan kaki hingga terlempar.

Mommynya yang bernama Anin, tersentak karena merasakan ada sesuatu yang mengenainya, ternyata itu adalah permainan anaknya yang tadi dilempar. Anin hanya menggeleng dengan kelakuan sang anak yang masih berumur 5 tahun. Menurutnya anaknya itu masuk dalam kategori nakal meskipun masih anak kecil. Namun, suaminya, Jifnan tak menyetujui pernyataan sang istri, katanya itu adalah tingkah aktif anak kecil bukan nakal.

"Azizi sudah mainnya, tidur yuk, besok kamu masih sekolah," kata Anin. Azizi Rafi Jifnansyahputra, itu adalah nama lengkap anak bungsu-nya.

"Ndak mau. Aku mau nungguin Ci Gle pulang. Aku mau bobok ama Ci Gle," jawab Azizi yang masih terdengar agak pelo. Memang sampai di umur Azizi yang sudah menginjak 5 tahun, dia belum bisa mengucapkan huruf 'R' dengan jelas.

"Ci Gre belum pulang sayang. Dia masih ada urusan di luar," jawab Anin.

"Mau Ci Gle," ucap Azizi dengan wajah garangnya. Justru wajah garang yang dia buat malah membuat Anin gemas.

"Sama Mommy aja tidurnya, Mommy neneni mau?" tawar Anin lagi.

"Ndak mau Mommyyy~ Azizi mau Ci Gle, tapi Azizi sekalang mau minum cucu," ungkap Azizi.

"Yaudah ayo, Mommy kasih susu."

"Nooo...Azizi mau cucu di gelas, butan cucu Mommy," jelas Azizi. Anin menghembuskan napas lelah, hingga akhirnya ia beranjak untuk membuatkan susu Azizi.

Keadaan rumah memang malam ini sepi, hanya ada dirinya dan juga anak bungsunya, Azizi. Suaminya, Jifnan sedang ada kerjaan di luar kota dan baru akan kembali pulang besok, sedangkan Gracia, anak sulungnya sedang keluar bersama pacarnya yang baru saja dikenalkan tadi sore.

Samar-samar Azizi mendengar suara orang berbincang di dekat pintu rumahnya. Dia memiliki pendengaran yang tajam. Azizi tau siapa itu. Dengan segera dia melempar motor mainannya, berlari ke depan, menghampiri suara. Dia melompat-lompar berusaha meraih knop pintu untuk dibuka. Karena tingginya yang masih pendek, ups, menyebabkannya tak bisa membuka pintu. Namun, pintu itu kemudian terbuka dari luar menampilkan kakaknya bersama seorang lelaki.

"Azizi," panggil Gracia. Shania Gracia Jifnansaputri, itu adalah nama lengkap Gracia, kakak dari Azizi.

"Ci Gle." Azizi memeluk kaki Gracia dengan erat. Gracia berjongkok menyamakan tinggi adiknya itu, lalu memeluknya. "Azizi tangen," ungkap Azizi. Gracia dibuat meleleh dengan ungkapan adiknya itu.

"Cici bawa jajan buat Azizi ayo masuk," ajak Gracia.

"Cici duluan aja. Aku masih mau di cini sebental," jawab Azizi.

"Okey. Bentar ya Zeefri," kata Gracia pada lelaki bernama Zeefri, yaitu, pacarnya. Dia meninggalkan Azizi dan Zeefri di depan pintu untuk memanggilkan Mommynya.

"Hai adik, kakak ada permen buat kamu." Zeefri membungkuk menyamakan tinggi dengan Azizi sambil mengulurkan sebungkus permen tusuk.

Azizi menerima permen itu dengan kasar lalu berkata, "jangan ganggu kakakku! atau ndak aku bakal bikin wajah kamu lusak!" ancaman seorang anak kecil yang berumur 5 tahun dengan berani.

"hei bocil, kalau belom bisa bilang R, diem aja ya." Zeefri terkekeh lalu menegakkan diri. "Auh!" Desis Zeefri, karena perbuatan Azizi tiba-tiba yang memukul selangkangannya, untung tidak keras. Anjir bokem. Batin Zeefri sambil menatap Azizi tak percaya.

Azizi mengalihkan pandangannya karena kehadiran Mommy Gracia diikuti Gracia. "Nak Zeef, sudah mau pulang?" tanya Anin dengan lembut.

"Iya tante, sudah malam," jawab Zeefri sopan.

"Iya nak, hati-hati pulangnya, makasih udah jagain Gracia," kata Anin.

"Iya tante, kalau gitu saya pulang tan," pamit Zeefri.

"Salim dulu sama kakak," titah Anin pada Azizi. Bukannya mengikuti apa kata Anin, Azizi malah meminta gendong pada Gracia. "Ci Gle endong," pinta Azizi sambil merentangkan kedua tangannya. Gracia menggendong tubuh kecil adiknya itu.

"Maaf ya, biasa anak kecil suka malu-malu," kata Anin.

"Iya tante, ga papa, kalau begitu saya permisi," pamit Zeefri. Zeefri beranjak pergi menghampiri mobil. Sebelum masuk ke dalam mobil, Zeefri menyempatkan kembali menoleh pada Gracia, tapi yang mengejutkan justru adik Gracia itu malah mengacungkan jari tengah ke arahnya sambil mengemut permen pemberiannya.

"Bener-bener bokem," gumam Zeefri, lalu masuk ke dalam mobil dan segera menjalankan mobilnya.





















Cerita gajelas lagi nih ditahun baru wkwkwk. Kali ini tentang si bocil Azizi yang seneng banget gangguin kakaknya, Gracia klo lagi sama pacarnya, Zeefri.

Cek ombak dulu, klo kalian suka ya dilanjut, klo kagak suka yaudah.

Up mungkin ga bakal rajin, karna bsk gua dah mulai skolah, bjir🗿

Dah gitu aja maap buat typo, dan smoga suka.

Bocil Kematian [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن