29

1.6K 206 3
                                    


Azizi masih dirawat di rumah sakit. Sekitar 3 hari dia akan berdiam diri di sini, untuk pemeriksaan lagi. Orang tuanya mau memastikan kalau Azizi benar-benar tak ada cidera yang serius. Jadilah Azizi meskipun tak suka di rumah sakit, dia terpaksa harus menahan diri di sini.

Dia tengah kebosanannya justru dia merasa senang karena Marsha datang berkunjung dengan membawakan satu kresek besar anggur hijau. Marsha menepati apa yang dia katakan pada Azizi tempo hari. "Nih aku bawain anggur buat kamu, banyakkan. Kamu harus habisin ini," kata Marsha.

Di tempat duduk, Mama Marsha dan Mama Azizi sedang berbincang. Jifnan pergi ke kantor untuk bekerja. Gracia masih kuliah belum pulang.

"Wahh, banyat banget Sha. Bakal lama nih aku makannya."

"Makan dikit-dikit lah biar awet," kata Marsha.

"Makasih ya, ntal aku bakal abisin semuanya," kata Azizi.

"He'um. Tangan kamu sakit ya?" Tanya Marsha.

"Ga kok, kan aku kuwat jadi ndak sakit dong," jawab Azizi. Padahal mah kemarin aja mengaduh kesakitan terus padahal ga diapa-apin. "Banyak istirahat ya, biar cepet sembuh."

"Iya Malsha. Besok aku minta pulang, aku udah ndak betah di sini," jawab Azizi.

Tak lama pintu terbuka, suster datang membawakan makan siang untuk Azizi. "Ini makan siang untuk pasien. Silahkan dinikamti."

"Makasih sus," kata Anin. Kemudian suster kembali keluar. Anin mendekati ranjang, untuk menyuapi Azizi makan. "Ayo sayang makan dulu."

"Tangan aku sakit Mom, ndak bisa makan sendili," kata Azizi.

"Kan Mommy yang suapin kamu sayang, jadi kamu ga ngarsain sakit."

"Kata kamu tangannya ga sakit Zi?" Sahut Marsha. Baru saja Azizi bilang tangannya tadi ga sakit, tapi sekarang sudah berubah. "Iya Sha tadi ga sakit, tapi sekalang udah sakit. Jadi Malsha, suapin aku dong," kata Azizi.

"Dasar itu mah modus kamu aja Zi, Zi," sahut Anin melihat tingkah anaknya itu.

"Kalo gitu Marsha yang suapin Azizi aja tante," kata Marsha.

"Beneran nih?"

"Iya tante, Marsha serius."

"Yaudah nih. Azizi kamu harus abisin ini ya?" Setelah itu Anin kembali lagi duduk di samping Mama Marsha. Marsha dengan telaten dan pelan menyuapi Azizi makan. Azizi dengan senang hati menikmati suapan dari Marsha.

~~~

Azizi sempat tertidur setelah Marsha pulang. Namun, kini dia sudah kembali membuka mata karena Cicinya itu datang bersama Zeefri. Melihat kedatangan Gracia, Anin memilih pulang sebentar untuk bersih-bersih dan Gracia yang akan menjaga Azizi. Zeefri dan Azizi sibuk bermain game. Zeefri yang main Azizi yang nyimak. Posisinya Zeefri dan Azizi sama-sama duduk di atas ranjang. Sedangkan Gracia duduk dikursi sebelah ranjang menyimak kegiatan mereka.

"Ayo dong om tembak yang ini, ah om mah cemen malah lali!" kata Azizi dengan heboh sendiri melihat permaianan tembak-tembakan Zefri.

"Sabar dong, harus menghindar dulu. Kalau bar-bar nanti mati dong," kata Zeefri.

"Gimana tadi rasanya di suapin pacar kamu?" lanjut Zeefri bertanya Azizi. Dia tau, saat dia datang tadi, Anin menceritakan soal teman Azizi, Marsha yang tadi datang dan menyuapi Azizi. "Malsha maksudnya? Enak tau om. Makanan yang lasanya ndak ada lasa, hambal jadi manis kalau makannya sambil liat Malsha," cerita Azizi.

"Hadehh, dasar!" Zeefri mengacak rambut Azizi dan disertai tawa dari Azizi.

"Azizi nanti ulang tahun kamu, mau diadain ga?" celetuk Gracia, mengingat beberapa hari lagi ulang tahun Azizi yang ke 6 tahun.
"Iya dong Ci! Aku mau adain bila temen-temenku dateng, telus bisa main baleng," jawab Azizi.

"Oke, nanti Cici bicarain sama Mommy."

"Aku mau loti ulang tahum aku gambal dini ya Ci? Aku pengen banget liat loti dino," ungkap Azizi. Dia ingin tema ulang tahunnya tentang dinosaurus, karena Azizi mulai tertarik dengan hewan yang sudah punah itu. "Iya, nanti di bikinin," jawab Gracia.

"Kamu mau hadiah apa cil?" Tanya Zeefri, dengan fokus masih pada ponsel, tangannya bergerak lincah dilayarnya.

"Mau mainan yang banyak, kalau bisa setokonya om. Bial aku puas main dan bisa tinggal pilih," jawab Azizi.

"Buset! Ini mah mau bikin kakak bangkrut, Zi," kaget Zeefri mendengar keinginan Azizi.

"Loh kan om yang tanya ke Azizi maunya apa, ya Azizi jawab kalau Azizi mau mainan setokonya," jelas Azizi nampak yakin.

"Adik kamu yang bener aja Gre," kata Zeefri pada Gracia.

"Dia cuma bercanda, biasa anak kecil." Zeefri menganguk paham.





















Dah gw mau turu, ngaber.

Maap buat typo.

Bocil Kematian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang