Part 5

138 8 1
                                    

#Nayla noureen nusaibah

"Nay... Kok masih disini? " Ucap hikmah membuyarkan lamunanku, mataku mengarah pada hikmah yang mengambil buku diatas lemari, aku terdiam diatas kasur.

"Gak melu rapat? " Tanya hikmah

"Rapat" Tanyaku balik

"Loh di WA grup kan wes dishare nay" Lanjut hikmah

Segera ku buka HP ku benda yang tidak semua santri boleh memegang hanya pengurus dan abdi ndalem yang diperbolehkan.

Mataku membulat sempurna
Ternyata benar undangan rapat sudah dishare sekitar 3 jam yang lalu bertempat di kantor pusat.

"Kamu se.. Sibuk bercinta sama danu makanya ndak tahu undangan rapat"

"Bercinta apanya, haduh.. Amit amit hik wes kamu aja sama danu" Protes ku

"Awas nay jangan benci berlebihan nanti ujung ujungnya bener bener cinta hhhhha"

Seketika aku teringat kejadian kemarin, satu payung bersama danu sedikit aneh bagiku.aku juga bingung dengan diriku sendiri kenapa aku sia siain orang sebaik danu padahal baik banget dia , banyak santri yang menyukai nya, ingin mengenalnya lebih dekat ingin suami kayak dia kenapa aku enggak kepikiran seperti itu.
Danu juga gak pernah terlihat kesal meski ku perlakukan seperti itu apa aku jahat banget ya.

"Eh malah ngelamun, pasti ya terdanu danu "

Aku menatap hikmah serius"hik menurutmu aku jahat gak? "

"Banget jahat nya"

Aku mendengus sebal "aku jahat gak ke danu" Kataku sedikit memelan

Hikmah langsung beranjak duduk didepanku dan memegangi dahiku beberapa kali, lalu ia tertawa.

"Kamu gak sakit kan nay"

"Gak lah"

"Tapi nay semisal kamu diposisi danu gimana perasaanmu? "

Aku masih bingung dengan perkataan hikmah

"Ibarat e ngene nay kamu suka gus farid setiap hari kamu perhatian banget sama gus farid tapi gus farid gak pernah ngerespon sama sekali, coba gimana perasaanmu" Jelas hikmah

Aku berpikir sejenak mencerna kata kata hikmah, memang sih rasanya sakit banget aku juga pernah ngalamin seperti itu
Apa danu ngerasain sakit yang sama ya.

"Gimana nay ? " Tanya hikmah

"Yo sakit banget hik aku juga pernah ngerasain? " Aku menghela beberapa kali tiba tiba jantungku berdetak kencang

"Jarang loh orang setulus Danu , wes gak direspon tapi tetep cinta teguh banget kan pendiriannya"

"Yo kamu aja hik sama Danu"

"Gak lah aku mas piji aja cukup sampai akhirat"

Drrrttttt... Drrrttt..

Denting hpku, kulihat satu notifikasi watshab dari Danu lalu kubuka

(Nda ,kamu sehat kan? Melu rapat  gak?)

"Hik Danu chat aku gimana nih" Kataku seraya melihatkan chat itu ke hikmah

"Bales nay"

Chat itu pun ku balas, untuk pertama kalinya chat Danu langsung kubalas padahal biasanya kalo gak penting ya gak kubaca

(Iya aku sehat bentar lagi mangkat
Abah sehat kan?)

"Kamu sudah lama ya ada perasaan sama Danu, kok kamu panggilnya abah trus Danu panggilnya Nda , aku ae kalah sama piji wes  setahun gak enek panggilan spesialnya buat aku gak enek romantis se" Kata hikmah membuat ku tersenyum sendiri

DanuartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang