19. Love Yourself

252 32 8
                                    

HappyReading













Minggu pagi. Railey tidak lagi membujuk papa untuk membolehkannya pergi. Karena nanti sore Arif akan datang dan meyakinkan Rio.

Sebenarnya papa bukan tipe orang tua yang terlalu ketat pada anak, tapi papa tidak membiarkan Railey pergi jauh bersama orang-orang yang tidak papa kenali dengan baik.

Dulu waktu pertama kenal Arif di SMP juga begitu. Papa ga pernah percaya sama dia. Tapi lama kelamaan Arif mendapatkan kepercayaan papa.

"Railey ke minimarket dulu ya," pamitnya sambil lalu pada mama Sila.

"Ada uang?" Tanya Mama.

"Ada kok," Railey memakai helm, "mama mau nitip?"

"Beliin Alana es krim aja gapapa? Ini uangnya," Sila menyerahkan selembar uang bewarna biru yang di tolak oleh putrinya.

"Nggak usah mama sayang," Railey mengecup pipi mama nya lalu pergi.

"Mau kemana, Rail?"

Gadis itu berhenti di pintu dan berbalik mendapati ayahnya yang baru saja keluar toilet, "mau ke minimarket, ayah mau sesuatu?"

"No, thanks," jawab Rio lalu menunjukkan ponselnya, "papa isi ovo kamu ya. Gih, jajan."

Kalau papa yang ngasih, Railey nggak nolak, "makasih pa." Ujarnya riang lantas menaiki motor.

Sila menatap putrinya yang telah keluar gerbang lalu memberi ruang untuk Rio duduk di sampingnya.

"Rio," panggil Sila.

Pria itu mengalungkan sebelah tangan ke pundak istrinya, "iya sayang?"

"Kasihan Railey, kayaknya pengen banget main sama temen-temennya," Sila berusaha membujuk suaminya.

Rio menatap Sila lembut lalu tersenyum, "aku tau, tapi aku nggak kenal sama temen cowok baru nya. Wajar kalau aku khawatir."

"Tapi ada Arif sama Felix, temen cewek Railey juga pada ikut semua."

"Sayang, keputusan aku nggak bisa berubah," ucap Rio, "aku bakal ajak dia jalan-jalan supaya nggak sedih."

Sila nurut saat Rio membawanya ke dekapan pria itu dan mengusap lembut puncak kepalanya, namun pikirannya masih di penuhi dengan Railey.




* * *










Railey memarkirkan motor lalu masuk ke dalam. Gadis itu menyusuri lorong, membeli beberapa camilan dan menyeduh kopi panas lalu duduk di cafe kecil yang di sediakan oleh minimarket.

Tempatnya sangat minimalis, terletak di bagian kiri dengan beberapa pasang meja dan jendela kaca menghadap ke jalanan.

Railey suka duduk sendiri disini, apalagi kalau pas hujan. Suasananya tenang banget.

Tapi nggak bisa lama, karena papa pasti nelpon kalau Railey nggak pulang lebih dari setengah jam.

Gadis itu memasang airpods di telinganya, memutar lagu dan mulai menatap jalanan yang padat. Untung sedang mendung, suasananya mendukung untuk minum hot coffee latte.

Selang beberapa menit, seorang cowok dengan hoodie hitam berdiri sedikit membungkuk menatap wajah Railey. Mendapati gadis yang duduk adalah orang yang Ia kenal, Zidan mengambil tempat di depan cewek itu.

"Sendiri aja, neng?"

Railey diem, karena emang nggak denger.

"Rail?"

Jasa BogaWhere stories live. Discover now