6. Ternyata Farhan Adalah

47 14 0
                                    

"Farhan?" tegur Zaki cukup terkejut melihat pria yang ada di sebelahku. 


"Zaki?" Farhan pun tak kalah terkejutnya. 


"Mas Farhan kenal Zaki?" tanyaku cukup kaget. 


"Kamu manggil dia Mas?" tegur Zaki tampak tidak terima. Pria itu menaruh kado besar yang ia bawa di meja. 


"Kenapa memangnya?" timpalku santai. 


"Aku pikir Farhan siapa, taunya elu!" ujar Zaki menatap sengit ke pria yang hari ini cukup klimis dengan rambut barunya. 


Farhan sendiri tidak menyahut. Namun, dari tatapannya yang juga sengit aku yakin jika dia punya hubungan tidak baik dengan Zaki. 


"Mas Farhan kenal dengan Zaki?" ulangku pada pria itu dengan lembut. 


Farhan hanya mengangguk. Tidak ada penjelasan yang ke luar dari bibirnya. Padahal penasaran juga kenapa dia dan Zaki bisa saling mengenal dan kayak seperti musuh. Wajah Elina juga terlihat kepo. Namun, demi kesopanan kami tidak bertanya lebih lanjut. 


"Zayan, ini Om bawakan kado buat kamu." Zaki menyerahlah kado besar dengan bungkus berwarna biru tersebut. 


"Terima kasih banyak, Om," ucap Zayan sopan. Bocah itu bangkit dari duduknya. Dia menerima kado yang disodorkan Zaki padanya. 


"Itu kadonya bagus banget lho, Yan. Mbak yang nemenin Om Zaki buat nyari kadonya," lapor Elina dengan wajah semringah. 


"Makasih, Mbak."


"Buka dong!" 


Zayan manut. Dia segera membuka kado tersebut. Ternyata hadiahnya adalah sebuah action figure yakni patungnya Spider-Man. Sebagai kakak Elina tentu tahu kalau adiknya adalah penggemar Spider-Man. 


"Keren kan?" tanya Elina lagi. 


"Iya." Zayan mengangguk senang. "Makasih, Om."


"Sama-sama." Zaki tersenyum sambil mengelus pucuk kepala rambutnya Zayan. 


"Om Farhan ngasih kado apa nih buat adikku?" todong Elina kemudian. Emang dia tidak sopan. 


Farhan sendiri hanya tersenyum. Dia lantas mengeluarkan sebuah kado dari tas kertas yang ia bawa. Bentuknya terlihat pipih. Aku sendiri cukup penasaran dengan isinya. 


"Wahhh ... tablet!" pekik Zayan saking girangnya. Tanpa banyak bicara dia langsung menghambur memeluk Farhan. "Makasih Om. Om baik banget. Aku memang butuh ini," ucapnya begitu mengurai pelukan. 

KETIKA MANTAN MENJADI MANTUWhere stories live. Discover now