one

80 4 1
                                    

bahagia itu sederhana, namun sialnya hanya sementara.

~ren vannessa stevy~

hari ini selasa 02 januari, ada kejadian tidak terduga di kelas 12 MIPA 2 ada siswi yang bunuh diri, guru beserta murid-murid lain bingung akan kejadian itu.

"ini bukan kasus bunuh diri ini pembunuh" ucap kelly tiba-tiba
"iya dan lo pembunuhnya!" ucap ayyara
"ada bukti?! gausah nuduh kalau ga ada bukti!" jawab kelly
"bukannya selama ini lo ya yang paling benci sama dia? jadi gamungkin dong orang lain!" ucap erick tiba-tiba entah datang dari mana
"brisik lo gausah ikut campur masalah orang lain!, lagian gue emang benci sama dia tapi bukan berarti gue pembunuhnya faham!" ucap kelly pergi dari sana

BRAKKKK

suara dobrakan pintu yang cukup kencang mampu membuat anggota dead pull yang berada dalam markas terlonjak kaget.

"kenapa lo dateng-dateng banting pintu?" tanya seana
"ada yang gantung diri dikelas" ucap kelly santai
"ohh gantung diri, mati kah?" tanya seana
"mati udah ga ada nyawanya get out" ucap kelly lagi
"kasian" ucap alesya
"trus lo kenapa marah?" tanya seana
"itu si kutu sialan ayyara nuduh gue, anjing tu anak kesini gue bunuh dia" kesal kelly
"emang yara agak rada-rada anaknya temen sendiri dituduh" ucap gizelle yang masih fokus dengan game nya
"awas aja dateng kesini gue bunuh tu anak" dumel kelly

dan benar saja beberapa menit kemudian ayyara datang bersama erick dan arsen, lalu kelly langsung melemparkan pisau kearah ayyara, tapi untung saja pisaunya meleset dan tidak mengenai ayyara. 

"apaan nih gue dateng-dateng dilempar pisau begini?!" kesal ayyara sambil mencambut pisau yang menempel pada dinding
"maksud lo barusan kaya gitu dikelas apa ha? keren lo begitu?"kesal kelly
"santai bro gue cuma bercanda" elak ayyara
"bercanda lo ga lucu! mau gue bunuh beneran lo ha!?" uap kelly semakin kesal ayyara hanya diam dan tidak bisa menjawab apapun karena memang benar seharusnya dia tidak menuduh kelly seperti itu

"udah lah kelly biarin aja" ucap ren membuka suara
"tapi dia keterlaluan ren nuduh gue!" ucap kelly tidak terima
"gue minta maaf kell" ucap ayyara
"dih maaf, makan tuh maaf" ucap kelly
"yaudah si ayyara juga udah minta maaf kell, maafin aja gausah diperpanjang ga berguna juga ngeributin hal kaya gitu" ucap ren
"yaudh terserah" ucap kelly malas menanggapi, karena kalau dijawab lagi pasti ren akan lebih menceramahi nya

sunyi tidak ada yang berbicara, semua sibuk dengan aktivitas masing-masing.

"mau kemana lo?" tanya cella melihat clarisa berdiri dan hendak keluar
"kelas!" jawab clarisa singkat padat dan jelas

setelah beberapa menit ren memutuskan untuk kekantin bersama yang lainnya, dan ya seperti biasanya setiap ren dan yang lainnya datang pasti kantin akan sangat sepi, tanpa memesan lagi makanan mereka sudah siap untuk dimakan.

"nanti jam pelajaran buk sukma kita bolos deal?" ucap erick disela-sela makan
"deal ayok males gue dijam kimia" jawab kelly
"jangan sering-sering bolos kalian!" peringat ren kepada teman-temannya, iya memang benar ren terkenal kejam dan nakal tapi ia tidak pernah bolos dijam pelajaran apapun itu,  meskipun pelajaran itu tidak masuk dikepalanya tapi ren tetap mengikuti pelajaran tersebut dengan baik
"iya" jawab kelly dan erick berbarengan

"kevin mana sama langit? kok gue ga liat mereka dari tadi?" tanya arsen
"gatau dipanggil buk mala tadi" jawab gizelle
"bikin masalah apalagi mereka? sampe dipanggil bk" tanya erick
"ya gatau lah bego, ngapain nanya gue coba" sinis gizelle
"damar, adam, vano mereka kemana? dipanggil juga?" tanya arsen lagi
"biasa mereka diroftop rokok" jawab gizelle
"pantes" ucap arsen

"ada yang liat risa?" tanya ren tiba-tiba
"gatau, katanya tadi kekelas kenapa? aman? ada masalah?" tanya seana
"yakin dia kekelas? ga ketempat lain?" tanya ren memastikan
"iya tuh tanya aja cella" ucap seana yang langsung diangguki oleh cella
"emang kenapa?  tumben lo nanyain risa" ucap kelly
"gapapa si nanya aja memastikan, soalnya dia suka nyari masalah sama gang sebelah" ucap ren sambil meneguk minumannya
"ga mungkin lah, ini jam sekolah risa ga mungkin bolos" ucap gizelle yang langsung diangguki ren

sementara itu dikelas 12 MIPA 3 ada 2 orang siswa laki-laki datang ke meja clarisa, risa yang merasakan kehadiran mereka hanya menatap mereka dengan wajah datar. 

"wihh sendiri aja nihh, temen-temen lo itu mana?" tanya jeki anak kelas IPS yang sering datang kekelas 12 MIPA 3 untuk memancing emosi risa
"kantin!" jawab risa singkat
"gausah sok singkat lo sama kita basi!" ucap rio teman jeki
"mending kalian pergi dari sini" ucap clarisa dingin
"lo berani ngusir kita ha? BERANI LO SAMA KITA HA!" ucap jeki membentak clarisa dengan nada tinggi

"maksud lo apa bentak gue ha? ada masalah lo sama gue? kalau ada masalah bilang!" ucap clarisa emosi dan menendang mejanya kesembarang arah

disisi lain anggota dead pull lainnya sedang berjalan menuju kelas masing-masing, namun langkah mereka berhenti tepat didepan kelas 12 MIPA 3 karena banyak yang berkerumun sekaligus ada suara keributan dari dalam kelas.

"ada apa nih? ini kelas risa kan" heran gizelle karena baru pertama kali ada keributan dikelas 12 MIPA 3
"gatau coba cek" ucap ayyara berjalan mendahului

"mending lo pergi sekarang, sebelum gue tambah emosi!" usir clarisa lagi
"enak aja lo ngusir kita, sok banget lo itu cuma cewe lemah dimata kita" ucap jeki meremehkan
"gue ga peduli" jawab clarisa sangat dingin mencoba menahan emosi, tangannya bergetar tanda dia sangat marah, tepan saat itu juga anggota dead pull lainnya sudah berada didalam kelas dan menyaksikan hal itu

rio menarik rambut clarisa dengan keras sehingga clarisa sedikit bergeser dari tempatnya, rio semakin mengeratkan rambut risa dan sesekali ia memelintir rambutnya, tangan risa semakin bergetar menahan emosi.

"wahh belum tau dia kalau risa marah kaya gimana, nyari mati tu anak" remeh alesya
"kok gue geram ya, enak nih ada santapan" ucap ren "rick, sen kalian atau gue aja?" tanya ren
"lo aja gue lagi males ngadepin manusia sok berani" jawab arsen diangguki oleh erick

"wahhh anak kelas IPS ngapain kesini, gapunya temen ya?" ucap ren tersenyum remeh
"ga usah ikut campur, pergi lo atau mau gue bunuh" ancam jeki
"berani juga lo" ucap ren mengeluarkan pisau dari seragam nya, dengan satu ayunan pisau itu mendarat tepat di tangan kiri jeki, dengan kesempatan itu ren mulai memukul perut jeki dengan sangat keras

bugg
bugg
bugg

tiga pukulan bertubi-tubi dari ren mampu membuat jeki mundur beberapa langkah dan terbatuk-batuk.

"cih lemah" cibir ren
"sialan lo" ucap jeki kembali dan menyerang ren tapi gagal pukulannya meleset

bugg

1 pukulan lagi mendarat di perut jeki dengan sangat kuat membuat jeki hampir jatuh, dan tanpa disadari dari belakang rio mengambil pisau dan hendak menusuk ren dari belakang.

srettt

tapi sebelum hal itu terjadi clarisa lebih dulu menusuk perut rio dengan pisau nya, rio terjatuh kelantai akibat hal itu, clarisa berjongkong dan mengambil tangan kanan rio.

"tangan ini yang udah berani nyentuh dan jambak rambut gue jadi jangan salahkan gue, kalau lo harus mati tanpa tangan" ucap risa
"j-jangan risa, gue minta maaf jangan potong tangan gue" mohon rio
"basi, mau lo mati tanpa tangan pun gue ga bakal peduli!" ucap risa mengambil pisau yang ada ditangan rio "pisau ini yang hambir lo gunain buat nusuk ren kan? jadi pisau ini juga yang bakal gue gunain buat bikin lo mati" ucap risa tersenyum, risa mulai mengarahkan pisau itu ketangan rio dan iya tidak butuh waktu lama tangan kanan rio putus, dan rio mulai tidak sadarkan diri

risa beralih menatap jeki yang sudah tidak berdaya akibat pukulan bertubi-tubi yang diberikan ren.

"lo mau gue siksa dulu atau gue bunuh aja langsung? bunuh aja kali ya biar hidup gue tenang, good bye jeki!" ucap risa tersenyum dan menusuk perut jeki 3 kali berturut-turut.

kalau ada typo maklum ya guys, oke jangan lupa vote yaw bye" ♡

universe story Where stories live. Discover now