𝐥𝐢𝐦𝐚 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐬

1.1K 73 6
                                    


Malam harinya, di rumah hanya ada mereka berlima, karena Rissa dan Tino sedang pergi karena acara.

"Nonton yuk." Ajaka Levi

"Nonton apaan? Gada yang seru." Sahut Vion

"Ya horror lah yang seru mah." Ujar Aza

"Betul, gue siapin dulu deh." Ucap Andra beranjak dari duduk nya

"Jangan horror! Marvel aja!." Sahut Gibran

"Bilang aja takut lu." Timpal Vion

"Apasih enggak!."

"Yang bener, affah Iyah." Ucap Levi

"Ish terserah!."

"Nihh udah, yuk nonton."

"Film apa bro?." Tanya Aza

"Udah tonton aja."

Tempat duduk nya ya, jadi Gibran di tengah tengah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tempat duduk nya ya, jadi Gibran di tengah tengah mereka.

"Kak." Panggil Gibran ketika film akan mulai

"Hm?." Jawab mereka dengan pandangan tetap fokus ke layar

"Ganti yaaaa pliss." Ucap nya memohon namun di abaikan oleh mereka membuat nya kesal dan ingin beranjak dari sana, belum sempat berdiri malah ada scene seram membuat nya kaget dan tersungkur ke depan

"Aduhh!." Ringis nya

"Gibran!." Teriak mereka panik dan langsung mengangkat Gibran ke atas 

"Kok bisa malah nyusruk sih!." Heran Vion

"Mana gue tau!." Sahut Levi

"Kaget tau!." Jawab nya dengan nafas memburu

"Yaudah yaudah, sini kakak peluk aja biar kamu ga kaget." Ucap Aza

Akhirnya mereka menonton hingga gimn habis.

"Ga serem kan?." Tanya Aza pada Gibran yang masih di pelukan nya

"Pala kau ga serem."

"Gibran...." Ucap Andra mendengar ucapan Gibran

"Eh heheheh, maafin." Cicit nya

"Gue bawa pulang ya." Ucap Levi mengangkat Gibran

"Enak aja!." Sentak Andra

"Vion ayo pulang cepet! Kita bawa Gibran!." Ucap nya menarik tangan Vion ke arah luar

"Woi adek gue!." Teriak Aza

"Ihh apaan sih! Turunin!."

"Ada apa sih lari larian!." Ucap Tino membuat mereka berhenti dan cengegesan

"Eh hehe, om kapan pulang."

"Daritadi! Om mau nyamperin kalian nonton nya serius bgt yaudah gajadi."

"Hehehe."

"Kenapa lari lari?." Tanya Tino

"Itu mereka tuh! Mau bawa Gibran pulang!." Adu Aza

"Yaudah bawa aja kalo bisa." Ucap Tino mengambil alih Gibran dari Levi

"Pusing aku paa! Rebutan terus daritadi!." Dumelnya

"Udahlah kalian ke kamar sana, Levi sama Vion nginep aja." Ucap Tino berlalu pergi dari sana sembari membawa Gibran

"Tuhkan! Lu sih ah!." Ucap Levi

"Kok gua!."

"Ribut ributttt, udah ah ke kamar."

"Kita tidur di mana?." Tanya Vion

"Kaya ga pernah ke sini aja anj, ya di kamar biasa!." Protes Andra

"Galak amat!."

♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪

"Sekarang tidur." Ucap Tino

"Temenin..." Cicit nya malu malu

"Kenapa hm? Tumben banget minta di temenin." Tanya Tino duduk di samping anak nya

"Temenin aja pa.."

"Gara gara nonton horror tadi ya?."

"Ehmmm."

"Yaudah, papa di sini. Kamu tidur." Ucapnya membaringkan tubuhnya lalu memeluk sang putra

Sudah terhitung 5 menit Tino mengelus elus rambut Gibran agar tertidur, dan sekarang Tino mendengar suara dengkuran halus dari sang anak. Ia bergerak mengambil selimut lalu menyelimuti mereka, dan Tino ikut tertidur di samping sang putra.

•••••••••••••••
Halo halo! Balik lagi sama aku
Minta Vote nya ya gais! Sorry kalo ada typo.
Semoga suka! Selamat membaca!
(ʘᴗʘ✿)

𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲?  |𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang