(BAB 20) Desa para "Wanita"/2; Tak akan Datang Lagi

71 4 5
                                    

Diriku menghabiskan semalaman suntuk untuk memeriksa pecahan kendi yang misterius itu.
Minyak yang berlumuran di pecahan kendi memiliki bau menyengat, namun itu bukan bau yang busuk. Lebih mirip wewangian rempah. Berikutnya juga kuperiksa pecahan kendi lain yang memiliki noda merah.
Warna merahnya sangat pekat, tampak lebih kecokelatan. Aku mengusap pecahan itu dengan jari. Teksturnya aneh dan baunya seperti besi. Awalnya kupikir ini darah karena bau yang mirip, namun ini berbeda dan jauh lebih pekat.
Agak lengket ya.

Kemudian aku berhenti memeriksa lagi.
...

——————
"Ashina, bangun.."
...
Kubuka perlahan kedua mataku, wajah Benedict memblokir pandanganku.
"Hah..? HAH?!" Karena kaget, sontak kudorong anak itu menjauh. Ia jatuh tersungkur.

Aku baru ingat.
Seharusnya aku terjaga semalaman, tapi tampaknya aku tertidur sambil duduk di balik pintu.
Aku segera membantu Benedict bangun, kemudian meminta maaf padanya karena telah mendorong dirinya.
"Ah, ternyata sudah pagi. Maaf Benedict, karena telah mendorongmu ya.."
....
"Tidak apa-apa.. aku baik-baik saja... Ano- maaf ka-karena telah membuatmu kaget.." ia mengusap kepalanya yang terbentur, karena khawatir aku menggunakan sihir penyembuhan padanya.

Selanjutnya sesuai agenda hari ini, aku dan Benedict bersiap untuk pergi menghadiri perjamuan di balai desa.
Ketika kami keluar, aku memperhatikan sekilas tempat kendi yang pecah semalam.
Sudah tidak ada apapun di sana.
....
Sepanjang perjalanan ke balai desa, aku terus memikirkan tentang kendi semalam. Sejujurnya hal itu membuatku bergidik ngeri, aku berpikir lagi apakah sebaiknya datang ke perjamuan atau tidak. Namun lamunanku terhenti ketika seseorang menghampiri kami.
Dia datang dengan senyuman yang ramah.
"Selamat pagi, Ashina. Mari, akan kuantar kalian menuju balai desa. Nikmatilah perjamuan kami sebagai hadiah perpisahan dan tanda terima kasih~"

——————
Itu adalah momen yang membuatku gugup di saat-saat awal. Sebenarnya aku lebih berharap untuk tidak merepotkan mereka, jujur saja aku melakukan semuanya dengan sukarela.
Yah, tapi dengan sesuatu yang seperti ini diriku tak akan menolak.
....
Hehe.

Sima mengantarkan kami ke balai desa, di sana terdapat banyak orang dan semua persiapan telah tersusun rapi.
Perjamuan diadakan dengan meriah, ada tiga buah meja bundar dengan ukuran yang lebih dari cukup untuk satu desa. Di atasnya terdapat berbagai macam hidangan, semuanya dimasak dengan banyak cara, bahkan mereka menghidangkan berbagai olahan daging yang tampak menggiurkan.
Aku jadi merasa bersalah telah menaruh rasa curiga pada mereka. Mungkin sebenarnya desa ini dipenuhi orang-orang yang disalahpahami seperti kaum bayang-bayang.
Namun tetap saja, aku tak boleh sampai lengah.
...
Aku berbisik kepada Benedict di sampingku, "oi Benedict, apakah kau merasakan sesuatu?"
Ia merespon dengan menggelengkan kepala, namun itu lebih mirip respon orang yang kebingungan.

Aku simpulkan semuanya masih baik-baik saja.

Kami berdua menikmati jamuan bersama para warga desa. Tak ada masalah sama sekali. Mengenai penglihatan Benedict malam itu, kurasa ada hubungannya dengan kendi pecah yang misterius. Namun bila tak ada yang terjadi kali ini, semua harusnya aman.
Selama perayaan berlangsung, orang-orang mengagumi paras Benedict. Yah, dia memang memiliki rupa yang enak untuk dilihat. Namun mereka menanyakan pertanyaan tentang Benedict justru kepadaku, karena Benedict tidak berbicara sama sekali.
Orang-orang ini bertanya tentang asal-usulnya. Kemudian aku menjawab dengan jujur bahwa dia adalah anak perempuan bayang-bayang yang tinggal di bawah tanah karena kaumnya memiliki kelainan tertentu. Namun tanpa diduga mereka justru merasa simpati padanya, dan tidak menjauhinya.

Kami menikmati berbagai hidangan yang disediakan.
Kurasa desa ini adalah spesialis yang luar biasa dalam menghidangkan brisket.
Olahan daging marinasi yang dipanggang dengan sempurna, memiliki rasa gurih yang khas dan alot. Itu disajikan dengan berbagai jenis saus dengan rasa yang berbeda. Sungguh hidangan yang kaya rasa dan bernutrisi.
...
Sepertinya tinggal lebih lama akan sangat menyenangkan.

Ashina; Physician's JourneyWhere stories live. Discover now