• CEWEK

677 55 0
                                    

isi story akun milik hasby. la bisa melihat dengan jelas jika afan tengah berbincang dengan seorang cewek bule,

yang hanya mengenakan bikini. Devi kesal, sekesal-kesalnya. Afan terlihat tertawa riang bersama cewek

itu dengan saling menggenggam ponsel masing-masing Benar saja ketakutannya kemarin,

devi yakin kalau di sana afan akan tebar pesona. Awas aja! Gue juga bisa kayak lo! Tak

memusingkan hal itu Devi memilih tidur sejenak,
menyusul nayla yang sudah terlelap lebih dulu.

Sedangkan Caca tengah asyik menonton youtube di ponselnya, dengan earphone yang menyumpal ,

Sudah hampir tiga jam lamanya ia tertidur. Devi langsung mengecek ponselnya, siapa tahu afan mengirimnya pesan.

Tetapi nihil, yang didapat hanya satu panggilan tak terjawab. Devi makin kesal karenanya.

Namun, tak lama, ada panggilan masuk dari ponselnya, menampilkan nama afan di sana. Devi menggeser tombol

hijau di layar ponselnya. lalu menempelkan benda pipih itu ke telinganya.

    "Darimana lo?" tanya afan tanpa basa-basi. Devi yang malas meladeninya lantas memutar bola matanya jengah.

   "Ngapa?" nada bahasanya terdengar tidak bersahabat. Dan, afan dapat merasakannya juga.

   "Kenapa ditelepon gak diangkat tadi?"

   "Baru bangun."

   "Udah sampe emang?"

   "Hmm."

   "Kenapa?" tanya afan saat merasa ada yang tidak beres dengan gadisnya.

   "Apanya?" Devi paham akan pertanyaan afan itu, tapi ia malas memberitahunya. Harusnya afan peka.

    "Marah?"

    "Anda pikir begitu?"

    "Emang gue buat salah?"

    "Pikir aja sendiri!" kesal devi. Alisnya sudah mengerut kesal karena afan tak kunjung peka.

   "Hei? Jangan seperti anak kecil." Devi rasanya ingin mencincang afan saat ini juga. Bisa-bisanya devi yang ngambek malah dibilang bocah? Bukan dibujuk atau apa.

    "Serah lah mau ngomong apa juga." Devi sudah ingin mematikan panggilannya, namun tertahan karena suara afan yang langsung terdengar di telinganya.

    "Kenapa sih Sayang?" tanya afan dengan nada lembutnya. Kesabaran devi sudah hilang saat ini.

   "Au ah kesel gue dasar ganjen Mata keranjang! Hidung belang maki devi.

la sudah tidak tahan menahan rasa kesalnya pada cowok yang minim akan kepekaannya.

   "Lihat?" Ya Tuhan, devi ingin sekali mencongkel mata afan rasanya. Dengan tidak bersalahnya, ia malah menjawab seperti itu?

   "Udah sana lo sama Bule itu aja! Gue bisa cari cowok Bandung yang ganteng kesal devi.

Kalau afan tak kunjung peka, devi bersumpah akan  mematikan teleponnya saat ini juga.

    "Astaga, aku gak ngapa-ngapain, Sayang. Cuma ngobrol sebentar karena dia nanya toilet 

    "Memang sih afan peka,
terbukti dengan jawabannya yang menyinggung ke permasalahannya itu.

Tapi kenapa jawabannya itu malah membuat devi semakin kesal?

    "Terus gue harus percaya gitu?"

    "Ya emang nyatanya gitu." Mau nyatanya seperti itu juga, devi tetap tidak percaya. Omongan cowok tuh, susah dipercaya. Apa lagi modelannya seperti afan.

    "Udah sana ah, kesel gue denger suara lo!" Afan yang mendengarnya, refleks menggaruk kepalanya kesal.

   "Gak jelas banget marah cuma karena hal sepele doang."Kan, afan jadi ikutan emosi. "Bodo!"

   "Ck! Yaudah gue minta maaf," ujar afan akhirnya meminta maaf. dan devi semakin marah padanya.

    "Kek ga ikhlas gitu minta maafnya." ini ikhlas, Sayang dari mana terpaksanya sih?" Sampai kapan afan harus bersabar menghadapi devi yang ambekan seperti ini?

    "Au ah! Gue tutup. Bye!" Sambungan telepon pun terputus sepihak. Devi lantas membuang ponselnya sembarangan

di atas kasur, ia lantas masuk ke kamar mandi berniat untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu lalu setelahnya

ia berencana untuk jalan-jalan sore sekitar vila. Di tempat lain, di waktu yang terpaut satu jam.

Afan membanting dirinya sendiri di atas kasur yang mana di sana tengah ada hasby yang sedang duduk men-charger ponselnya'di nakas.

   "Lo ngapa setan?! Bikin gue kaget aja!" ujar hasby sewot. Afan tak menggubrisnya. Ia menaruh tangannya di atas kepalanya, menutupi matanya dengan tangan kanannya.

   "By, ngapa nih anak?" tanya valen melirik afan singkat.

   "Gak tau gue. Dateng-dateng udah kayak gini." Hasby ikut bingung dengan kedatangan afan yang tiba-tiba sudah seperti ini.

   "Apa jangan-jangan nih anak kesambet setan di pantai?" Hasby lantas menimpuk Valen dengan kunci pintu yang sedari tadi berada di atas nakas sampingnya.

   "Lo kalo ngomong yang bener! Kan setannya lo" ujar hasby dengan wajah tanpa dosanya.

   "Sialan!" umpat valen yang mendapat kekehan dari hasby. Tak lama, Farhan datang dengan handuk yang menggantung di pundaknya.

   "Afan mana? Dicariin tuh di luar sama cewek," ujar Farhan sambil membuka kopernya, mencari sesuatu di sana.

   "Segede gitu lo gak liat?" ujar Risky sewot.

   "Siapa?" tanya hasby mewakili isi pikiran afan.

    "Gak tau gue, kayak pernah lihat gitu. Tapi di mana ya, lupa gue,"  ujar Farhan mendapat toyoran dari valen.
Afan lantas berjalan keluar kamar, memilih melihat sendiri siapa yang mencarinya.

   "Hai?" sapa seorang cewek berambut ikal sebahu begitu melihat afan keluar.

Penulis cerita
Ig :chelseamelaniputri

Next ?

Jangan lupa ikuti akun ini
Minimal sesudah baca vote makasi

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang