BASA JAWA

2 0 0
                                    

Materi yang diajarkan :
❈Definisi
❈Sejarah
❈Tutur Basa

Definisi Basa Jawa
Basa Jawa, atau yang juga dikenal sebagai Bahasa Jawa, adalah bahasa Austronesia yang utamanya dituturkan oleh penduduk bersuku Jawa di wilayah bagian tengah dan timur pulau Jawa. Bahasa Jawa juga dituturkan oleh diaspora Jawa di wilayah lain di Indonesia, seperti di Sumatra dan Kalimantan, serta di luar Indonesia seperti di Suriname, Belanda, dan Malaysia. Bahasa Jawa memiliki sejarah yang kaya dan merupakan bagian penting dari budaya Jawa.

Sejarah
Bahasa Jawa, atau Basa Jawa, memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Bahasa ini berasal dari rumpun bahasa Austronesia, yang juga mencakup banyak bahasa lain di Asia Tenggara dan Pasifik.

Bahasa Jawa Kuno, yang juga dikenal sebagai Kawi, mulai muncul sekitar abad ke-9. Bahasa ini digunakan dalam prasasti dan naskah sastra, dan ditulis dalam aksara yang berasal dari India Selatan. Bahasa Jawa Kuno ini sangat dipengaruhi oleh bahasa Sansekerta, dan banyak kosakata Sansekerta yang diadopsi ke dalam bahasa ini.

Pada abad ke-13 hingga ke-15, Bahasa Jawa mengalami perubahan dan berkembang menjadi Bahasa Jawa Tengahan. Pada periode ini, pengaruh bahasa Sansekerta mulai berkurang dan digantikan oleh pengaruh bahasa Melayu.

Dari abad ke-15 hingga sekarang, Bahasa Jawa yang kita kenal sekarang, atau Bahasa Jawa Baru, mulai berkembang. Bahasa ini lebih sederhana dibandingkan dengan Bahasa Jawa Kuno dan Tengahan, dan memiliki lebih banyak kosakata yang berasal dari bahasa Melayu dan bahasa-bahasa lainnya.

Tulisan Bahasa Jawa bermula sejak abad ke-9 dalam bentuk Bahasa Jawa Kuno. Pada awalnya, Bahasa Jawa ditulis dengan menggunakan sistem aksara yang berasal dari India. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, aksara tersebut kemudian diadaptasi menjadi aksara Jawa yang kini digunakan. Bahasa Jawa terus mengalami evolusi hingga menjadi Bahasa Jawa Baru pada abad ke-15. Meskipun demikian, saat ini Bahasa Jawa lebih sering ditulis dengan menggunakan alfabet Latin.

Jenis Tutur
Bahasa Jawa dikenal memiliki sistem tingkat tutur atau "honorifik" yang unik, yang mencerminkan struktur sosial dan budaya Jawa. Ada tiga tingkat tutur dalam Bahasa Jawa, yaitu:

1. Ngoko: Ini adalah tingkat tutur yang paling santai dan informal. Biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan teman atau anggota keluarga yang sebaya atau lebih muda.

2. Madya: Tingkat tutur ini sedikit lebih formal daripada Ngoko dan biasanya digunakan dalam situasi semi-formal atau dengan orang yang lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi, tetapi masih dalam lingkungan yang akrab.

3. Krama: Ini adalah tingkat tutur yang paling formal dan biasanya digunakan dalam situasi resmi atau dengan orang yang jauh lebih tua atau memiliki status sosial yang jauh lebih tinggi. Krama juga digunakan sebagai bentuk penghormatan.

Pemilihan tingkat tutur ini sangat penting dalam Bahasa Jawa, karena dapat mencerminkan rasa hormat dan sopan santun seseorang. Meskipun mungkin tampak rumit bagi penutur non-Jawa, pemahaman dan penggunaan tingkat tutur ini adalah bagian integral dari berbicara Bahasa Jawa dengan benar.

Sumber:
Wikipedia - Bahasa Jawa
Wikipedia - Aksara Jawa
Xerpihan - Tulisan Jawa Kuno: huruf, makna, dan sejarah
Kompas.com - Sejarah Aksara Jawa

BAHASA JAWAOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz