the stories~two

65 35 58
                                    

***

" Assalamu'alaikum my Angel"

"Wa'alaikumussalam Stev. Soo, you and me a just friend"

***

Hari ini hanya Aisyah yang kembali ke Indonesia. Sahabatnya, Shella tetap berada di California sementara waktu sebelum terbang ke Jepang untuk melakukan amanah tantenya dibutik.

Kini Aisyah berada di apartemen. Seketika ia tersenyum begitu terlintas sebuah nama.

Ryan Kurniawan.

Ryan adalah abang kandungnya Aisyah yang super jail. Ia tak jenuh-jenuh menjahili Aisyah. Namun, sifatnya yang super jail itu, tak dipungkiri jika Ryan juga menjadi sosok Abang yang baik dan sangat perhatian.

Ryan juga mendukung kehijrah an Aisyah menjadi lebih baik.

Masalah jodoh?

Jangan ditanya....

Ryan ini senang sekali menjodohkan Aisyah dengan seorang santri yang bernama Tsabit.

" Gua jodohin lu sama .... Tsabit" ucap Ryan tiba-tiba ketika duduk disofa tepat di samping Aisyah. Untuk kesekian ribu kalinya ia berkata seperti itu.

Aisyah melotot dan langsung meninju abangnya.

" Ih. Apaan sih bang. Dia anak pondok, kan? Gak level sama santri. Lagi pula nih ya bang, Ais tuh ga kenal sama tuh orang. Tau batang hidungnya aja boro-boro." Gerutunya sebal.

Lagi-lagi Ryan selalu tertawa melihat kelakuan Aisyah.

" Lama-lama, kuping Ais dibawa ke THT baru tau rasa."

Tiba-tiba Ryan berhenti tertawa. Menatap serius ke arah adeknya "Gimana caranya?" Tanya Ryan.

Aisyah mengerutkan keningnya tak mengerti. "Maksudnya?"

"Kasih tau gue gimana cara bawa kuping lu ke THT nya? Di copot dulu? Apa dilaser? Apa difotocopy?"

Spontan tangan Aisyah langsung melayang ke paha Ryan dengan tenaga extra, beriringan dengan suara tawa Ryan yang menggelegar sembari menghindar dari pukulan selanjutnya.

" Bang." Panggil Aisyah

" Hahaha, ya apa?"

" Gua jodohin lu sama kak Raissa. Gimana?" Kini gantian Aisyah yang men-jodoh-jodohkan Ryan.

Ryan bangkit dari duduknya sedikit melompat.

"Okke!" Katanya antusias.

" Jodoh gua adalah Raissa" lanjutnya sambil membanggakan diri.

'dih'

Ryan kembali duduk. Lalu mendekatkan mulutnya ke kuping Aisyah. "Dengan syarat, lo sama Tsabit." Bisiknya kemudian terkekeh.

Aisyah nyerah. Dia menyandarkan punggungnya ke sofa. " Udah deh bang.. Ais punya tipe cowok idaman sendiriii."

Ryan berfikir.

my love destinyWhere stories live. Discover now