the stories ~ eight

15 8 9
                                    








Publish juga akhirnya chapter 8 :)
Semoga kalian suka yaa sama kisah Aisyah 🤍
Happy reading ☆






Tidak terasa perbincangan nya dengan Bella cukup membuat nya merasa mood selama penerbangan. Bahkan setelah beberapa menit pesawat akan mendarat, Aisyah baru menyudahi obrolan mereka yang akan di lanjutkan diperjalanan berikutnya menuju rumah Aisyah.

Setelah pesawat mendarat bebas dilapangan luas bandara Soekarno-Hatta, para penumpang pun bergegas turun dan segera menuju tempat menunggu untuk mengambil barang bawaan nya masing-masing. Aisyah teringat bahwa yang menjemputnya bukan lah Ryan. Abangnya ini beralasan sedang sibuk sehingga ia meminta bantuan teman lelakinya untuk menjemputnya. Padahal, Aisyah tentu bisa kembali ke rumahnya tanpa dijemput.

Menyebalkan sekali.

Aisyah meraih benda pipih dari kantong jaketnya lalu menonaktifkan mode pesawat. Terdapat beberapa pesan masuk di notifikasi bar nya. Keningnya sedikit mengerut begitu melihat nomor yang tidak dikenal mengirim pesan padanya. Tanpa berfikir panjang, jari jempol nya segera menyentuh layar untuk membuka pesan tersebut.

______________________

NEW MESSAGE

+62 812 2273 ####

Assalamu'alaikum
Saya sudah menunggu

Wa'alaikumussalam
Siapa ya?

Saya kerabatnya Ryan yang akan menjemputmu.
Temui saya di tempat parkir.

Aisyah mengangguk pelan membaca pesan tersebut. Sebenarnya, dia sangat risih jika dijemput orang asing. Apalagi seorang pria. Entah rasanya ia sangat malas jika harus berinteraksi dengan orang baru berjenis kelamin laki-laki diluar kepentingan nya. Sudahlah. Lagipula nanti ia masih bisa berbincang ria dengan Bella ketika dimobil.

Bella dan Aisyah kembali melanjutkan langkahnya menuju area parkir setelah selesai mengambil barang miliknya masing-masing. Dari kejauhan, terlihat sosok pemuda yang tengah berdiri tepat disebelah mobil pajero hitam dengan stelan baju kaos polos berwarna hitam dan juga celana panjang yang senada dengan warna atasannya. Tubuh pemuda itu menjulang tinggi dan kulitnya putih bersih. Aisyah menyipitkan matanya untuk memastikan mobil yang terparkir disebelah pemuda itu.

'Iya, itu mobil bang Ryan. Apakah pemuda yang berdiri itu, yang akan menjemputku? Sebaiknya aku telfon saja. Siapa tau memang dia yang mengangkatnya' pikir Aisyah pada dirinya sendiri didalam hati.

Aisyah menghentikan langkah kakinya. Begitupun dengan Bella.

"Why?"

"Wait a minute. Aku ingin menghubungi seseorang dulu." Jawab Aisyah tanpa menoleh sedikitpun ke arah Bella.

Begitu panggilan tersambung, Aisyah tersenyum tipis begitu melihat pemuda ber kaos hitam diujung sana mengambil handphone di saku celana nya dan terlihat seperti sedang mengangkat panggilan dari seseorang.

"Ya, halo?"

Aisyah menghela nafas nya pelan. Ternyata benar dugaan nya.

"Saya sudah dekat dengan keberadaan anda."

Pemuda jangkung itu tampak menoleh berkali-kali mencari keberadaan Aisyah yang sukses membuat Aisyah tersenyum lebar dan segera mengakhiri panggilan setelah ia mengucapkan salam.

Mereka berdua kembali melangkahkan kaki menuju pemuda tersebut yang entah siapa namanya. Tampak lelaki itu tersenyum lebar ketika melihat Aisyah dan Bella menghampirinya. Ia membukakan pintu penumpang sekaligus mempersilahkan masuk kepada keduanya. Namun, melihat senyuman lebar yang menampakkan gigi-gigi nya yang terbaris rapih di wajah pemuda tersebut, membuat Aisyah mematung seketika.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 25 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

my love destinyWhere stories live. Discover now