[SLOW UPDATE] ✎ Hanya segelintir kisah tentang cinta dan kasih sayang yang tulus, ditujukan untuk seseorang yang tersesat mencari jalan pulang. Dapatkah perasaan tulus itu menemukan kebahagiaannya sendiri?
―lapak Tae!Top and Gyu!bot
―bxb
ㅡIni hanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NAMANYA adalah Choi Inha.
Hidupnya dulu biasa saja. Ia hanya seorang gadis yang tinggal di desa terpencil, sengaja merantau mengikuti jejak sang Bibi ke Seoul, meninggalkan Ayahnya yang sakit-sakitan demi mencari uang banyak. Untuk menutupi seluruh hutang yang dibebankan di pundaknya semata-mata demi pengobatan sang Ayah.
Inha bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga di sebuah rumah mewah yang sebenarnya ia tak peduli siapa majikannya. Mengerjakan pekerjaan rumah sudah menjadi kegiatannya tiap hari. Hidupnya tidak termasuk mudah. Ia kesulitan menyesuaikan diri, kadang merasa tidak tahan dengan kerasnya hidup di perkotaan.
Namun, Inha tetap bertahan melakukannya, semata-mata demi menutupi hutang lalu menabung untuk kehidupan yang lebih layak. Inha tidak ingin lagi dipandang lemah ataupun merasa kecil.
Cha Jiwon adalah Nyonya rumah tempat ia bekerja. Selain memiliki wajah yang cantik dan rupawan, wanita itu sangat anggun, juga ramah. Keceriaan yang terpancar dari kepribadiannya membuat suasana rumah menjadi sangat hidup, berbeda dengan suaminya yang pemarah dan sangat dingin. Ibaratnya, sepasang suami-istri itu bagaikan air dan api.
Bukan rahasia lagi saat Jiwon selalu bersikap baik kepada mereka semua, memperlakukan para pelayan dan pekerja sebagai teman dekat. Inha bahkan pernah diminta Jiwon untuk menemaninya pergi menonton ke bioskop atau sekadar berkeliling di sekitar Hongdae.
Kehidupannya yang sederhana itu tiba-tiba berubah saat ia menjadi saksi mata atas kematian majikannya sendiri.
Tidak. Itu bukan bunuh diri seperti apa yang dikatakan orang-orang.
Jiwon didorong oleh suaminya sendiri.
Tubuh kecil yang lemah karena masih berada dalam masa pemulihan tidak dapat bertahan dan melayang melewati dinding balkon rumah. Jatuh begitu saja menghantam permukaan tanah yang tebal dan kasar, melenyapkan nyawa dengan mudahnya seperti mematahkan satu lidi.
Di malam itu, Inha tidak tahu apa yang mereka bicarakan sehingga terjadi pertengkaran hebat, dan Jinhyuk yang tanpa belas kasih mendorong Jiwon sekuat mungkin. Wanita malang itu meninggal di tempat seketika.
Kejadian yang terjadi di malam itu, Inha menyaksikannya seorang diri. Saat semua orang sengaja diliburkan, tapi Inha tidak sengaja meninggalkan barang penting sehingga harus kembali. Tak disangkanya, ia malah menjadi saksi atas pembunuhan berencana dari Nyonya majikannya sendiri.
Jinhyuk tahu Inha melihat segalanya, tapi ia tidak takut.
Alih-alih merasa terancam, Jinhyuk malah menjanjikan sesuatu yang membuat Inha tergiur untuk menutup mulutnya seketika. Membungkam fakta yang jelas-jelas terpampang nyata dan menjadi memori hangat dalam ingatan.
Kekayaan dan kekuasaan, menghujani diri gadis itu.
Kehidupan Inha yang sulit berubah menjadi lebih mudah. Karirnya melambung tinggi sebagai seorang model papan atas. Ia tidak perlu memikirkan hutang dan segala macam biaya perawatan Ayahnya, Jinhyuk sudah mengurus semuanya sesuai dengan janji.
