Bab 7 | Dekat Tapi Jauh

49 4 1
                                    

Selamat membaca kisah
Perjalanan Mereka

Now playing : Fourteen - Dekat Tapi Jauh

***

Bab 7 |  Dekat Tapi Jauh

Kami memang awalnya dekat tapi masalah masa lalu membuat kita jauh

***

"Zweitson!"

Baru saja jam kedua telah selesai istirahat kembali datang dan bersamaan dengan itu juga seseorang memanggil namanya.

"Faisal?" panggil Zweitson.

"Tunggu kemarin lu ke mana aja kok gue nggak lihat lu kemarin jangan-jangan—"

Seolah tahu pikiran Faisal langsung berlari ke arahnya dan mulai menutup mulutnya itu walaupun Rio yang kebetulan ada di samping Faisal juga terkejut dengan aksi yang dilakukan oleh Zweitson.

"Apa apaan lo?" kaget Rio.

"Sorry, sorry.... Gue gak bermaksud." Zweitson langsung menghentikan aksinya dan setelah nya ia meninggalkan mereka berdua.

Namun sebelum benar-benar meninggalkan kedua orang di sana Faisal langsung memegang tangan Zweitson untuk menghentikan aksinya.

"Tunggu!"

"Apa lagi Sal?"

"Lo belum jawab pertanyaan gue? Kemarin lo ke mana? nyerahin buku ke Rio gitu aja walaupun lu ngucapin terima kasih tapi setidaknya lo bertatap muka dengan gue terlebih dahulu," kesal Faisal.

"Sorry Sal,"

"Buat?"

"Gue gak bisa jelasin semua itu,"

Zweitson langsung menghempaskan tangan Faisal dan berlari begitu saja ketika Faisal ingin mengejar sosok cowok bermata empat itu Rio mencegahnya membiarkan orang itu memendam semuanya sendirian sampai akhirnya orang itu merasa banyak Butuh seseorang untuk di mana tempat curhat.

Zweitson terus berlari padahal, ada yang mau mendengar curhatannya tetapi ia tidak mau membongkar apa yang selama ini menjadi rahasianya.

Sampai akhirnya.

"Tunggu!" Zweitson berhenti.

"Anu bantuin gue dong?" tanya seseorang.

"Bantuin apa?

"Katanya lo jago moto dan ngedit video. Bisa bantuin gue gak," pintanya.

"Maaf, gue gak bisa."

"Tapi lo yang bisa gue andelin! Hanya lo, please.... "

Melihat siswi itu iba membuat Zweitson luluh. "Oke baiklah." Zweitson langsung di tarik oleh siswi itu.

Setelah sampai ruangan mereka segera duduk dan dijelaskan apa yang menjadi masalah. Cewek itu menjelaskan sedetailnya agar mudah dimengerti oleh cowok berkacamata ini. Setelah dijelaskan olehnya sedikit Zweitson segera mengerjakan sambil menjelaskan sedikit dan Ini pertama kalinya ada seseorang yang meminta bantuan untuk Project kali ini biasanya mereka akan meminta bantuan orang lain yang lebih kenal Tapi ini ia meminta bantuan kepada orang yang tidak dikenal

Cewek itu melihatnya dengan seksama Bahkan ia merasa kagum karena melihat otak dari cowok berkacamata ini sepertinya cowok ini cocok untuk masuk ke ekskul fotografi dan juga jurnalistik karena memang kedua ekstrakurikuler tersebut menggunakan laptop dan kamera untuk mengambil gambar dan editing gambar.

FBS [3] Cukup Satu Kali Kehilangan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang