Chapter 1 Meeka

1.9K 48 0
                                    

Meeka Paradibta siswi prestasi SMA Nusantara yang sebentar lagi akan lulus dan memiliki impian untuk berkuliah di Yogyakarta. Meskipun sebenarnya dia bisa saja berkuliah di luar negeri tapi tetap saja Meeka lebih memilih Yogyakarta. Selain kota pelajar, menurut Meeka kota tersebut menyimpan banyak kenangan indah tentang dirinya dan Bundanya.  

Hari ini, hari terakhir Meeka melaksanakan ujian sekoah untuk kelulusan. Setelah selesai melaksanakan ujian Meeka berencana untuk hang out bersama kedua sahabatnya. Selagi masih bersama Meeka dan kedua sahabatnya sudah sepakat akan sering menghabiskan waktu bersama.

Soal terakhir di kertas ujian sudah Meeka kerjakan lalu dia mengoreksi ulang jawabannya memastikan tidak ada yang terlewat. Setelah itu dia maju kedepan untuk mengumpulkan lembaran kertas yang membuatnya  pusing dari beberapa jam yang lalu. Sebelum keluar dari ruangan tak lupa ia berpamitan ke gurunya.

Huhh akhirnya selesai juga. Batin Meeka. Dia mengangkat kedua tangannya setelah keluar dari ruangan. tak tertinggal juga senyuman bahagia di wajah cantiknya.

Meeka berjalan di koridor sambil mengeluarkan benda pipih di dalam tasnya lalu jarinya mengetikkan beberapa pesan untuk kedua sahabatnya.

Gue ke perustakaan bentar, tungguin depan gerbang. –send to Trio Macan.

Setelah selesai mengirim pesan kepada kedua sahabatnya, dia melanjutkan langkahnya menuju perpustakaan sekolah untuk mengembalikan buku yang ia pinjam beberapa hari yang lalu.

Sesampainya di perpustakan dia berdiri di depan meja guru yang menjaga perpustakaan untuk melapor jika dia mengembalikan buku. Setelah itu Meeka melewati rak-rak buku mencari tempat buku di tangannya. Saat hendak meletakkan buku itu ketempatnya, tetapi Meeka baru sadar kalau tempat buku tersebut adalah rak paling atas sedangkan dia adalah manusia dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Dia tetap berusaha untuk meletakkan buku itu. Tetapi nihil, usahanya sia sia.

“Sini gue bantu” kata seoarang laki laki yang bertubuh tinggi sambil mengambil buku ditangan Meeka.

“Ehh” Meeka kaget karena buku ditangannya diambil oleh laki-laki tersebut. Lalu, “Makasih” lanjutnya sadar jika laki-laki tersebut berbaik hati untuk membantunya.

Dan betapa kagetnya lagi Meeka saat mengetahui yang membantunya adalah seorang Arkabian Randika yang notabenya adalah most wanted di sekolahan dan terkenal dengan sikap dinginnya.

Ini kalo Talia sama Foni tau pasti mereka bakalan tantrum. Haha –kata Meeka dalam hati. Mengingat kedua sahabatnya adalah fans dari laki-laki yang berdiri di depannya.

“Gue duluan ya, makasih sekali lagi” Meeka merasa canggung karena tidak pernah mengenal Arka lebih memilih berpamitan saja. Lagi pula tidak ada yang akan lakukan lagi di perpustakaan.

“Hmm” hanya itu yang keluar dari mulut Arka. Bahkan Meeka bisa merasakan sikap dingin dari laki-laki di depannya.

Mendengar jawaban Arka yang singkat, padat dan jelas. Meeka hanya bisa tersenyum kikuk lalu pergi meninggalkan laki-laki itu. Sedangkan disisi lain Arka hanya bisa melihat punggung Meeka yang semakin menjauh.

Dengan langkah terburu-buru Meeka menyusuri detiap koridor kelas hingga sampai di gerbang depan sekolahnya. Dapat dilihat mobil berwarna putih milik Talia sudah terparkir di depan sana.

“Kemana aja sih lama banget. Panas tau” kata Talia dengan wajah cemberut dan tangan yang mengipas wajahnya.

“Kan gue sudah bilang kalo keperpus dulu” balas Meeka.

“Udah ah cepet masuk.” kini Foni yang ikut berkomentar.

“Yaudah, maaf” Meeka merasa bersalah kemudian masuk ke mobil Talia.

Tanpa basa basi lagi Talia yang bertugas sebagai sopir diantara mereka bertiga, mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Gimana gak jadi sopir coba, diantara mereka bertiga hanya dirinya yang bisa mengendarai mobil.

***

Meeka, Talia, dan Foni sudah sampai di café tempat mereka biasanya menghabiskan waktu setelah pulang sekolah. Café ini adalah salah satu usaha yang dimiliki oleh orang tua Foni. Café yang terlihat nyaman dengan nuansa retro. Biasanya mereka ke café ini untuk melakukan kerja kelompok atau membahas hal-hal lainnya.

Mereka bertiga duduk di salah satu tempat duduk yang disediakan disana. Seorang weiter menghampiri mereka dengan nampan yang berisi minuman dan beberapa kue.

“Seperti biasa ya kakak kakak cantik” kata weiter sambil letakkan minuman dan kue di meja.

“Makasih mas Zaki” ucap Talia diikuti dengan senyuman.

Seperginya weiter tersebut, Meeka angkat bicara “Pas di perpus tadi ada yang bantuin gue loh. Cobak tebak siapa ayoo?”

“Pasti Agam kan” jawab Foni dengan pdnya merasa jawabannya yang benar.

“Bukan” Meeka menggelengkan kepalanya. “kalian pasti kaget denger ini” lanjutnya membuat kedua sahabatnya lebih penasaran lagi.

“Emang siapa?” tanya Talia yang ikut penasaran.

“The most wanted sma nusantara, Arka. Prince kalian berdua” jawabnya dengan biasa.

Berbeda dengan Meeka yang terlihat biasa saja. Reaksi Tania dan Foni terlihat kaget karena tidak menyangka Arka akan membantu Meeka. Karena laki-laki itu terkenal dengan sikap dingin dan tidak pedulinya.

“Biasa aja kali, gausah sampe mangap gitu” Meeka menutup mulut keduanya dengan tangannya.

“Kok bisa sih? dia aja pas si Tiara jatuh di deketnya, dia lewatin gitu aja” kata Foni sambil melepaskan tangan Meeka.

“Yee itumah salah Tiara sendiri ngapain juga dia ngejar-ngejar Arka sampe ga liat jalan depan. Untung cuma dilewatin.Coba kalo tambah diketawain sama Arka, bisa-bisa malunya sampe to the bond” julid Talia.

“Please iya ngakak banget ga sih pas dia jatuh. Mana diliatin satu sekolah lagi” ucap Foni sambil tertawa teringat tragedi jatuhnya cewek paling pick me di sekolah.

“Eitss, back to the main topic. Lu mau ngapain kok sampe di bantu sama Arka?” Tanya Talia.

“Ekhem ekhem” Meeka pura pura batuk seperti orang penting mau bicara.

“Jadi tadi itu gue ke perpus buat ngembaliin buku yang gue pinjem beberapa hari yang lalu. Pas mau ngeletakin bukunya, ternyata tempatnya di rak paling atas. Secara gue kan human dengan tinggi badan yang pedek ini. Gak nyape dong. Eh ternyata gatau dari mana si Arka tiba-tiba dateng dan ngebantuin gue buat letakin tu buku” Jelas Meeka dengan panjang lebar.

“Wiih kebaikan apa aja yang lo buat di masa lalu sampe seberuntung itu” kata Foni.

Sebenarnya Meeka merasa hal itu biasa saja. Hanya saja dia ingin melihat reaksi kedua sahabatnya saat mendengar ceritanya.

Jika 99% perempuan di sekolahnya suka dengan Arka, maka Meeka adalah 1% nya karena dia tidak menyukai laki-laki yang memiliki sikap dingin dan cuek meskipun tidak dapat dipungkiri kalau Arka adalah laki-laki yang memiliki paras yang tampan seperti idol korea. Dari pada Arka, Meeka lebih menyukai Agam. Sifatnya yang hangat, ramah dan peduli membuat Agam memiliki nilai plus di mata Meeka. dan beruntungnya akhir-akhir ini Agam seperti ingin mendekati Meeka. Tapi anehnya beberapa hari ini Meeka tidak pernah melihat Agam lagi di sekolah.

Ini sering terjadi terhadap Meeka saat dia menyukai seseorang di sekolahnya. Contohnya saat Meeka menyukai kakak kelasnya yang bernama Reza. Saat Meeka mulai dekat dengan Reza, anehnya beberapa bulan setelahnya Reza tidak masuk sekolah selama seminggu dan saat masuk sekolah dia terlihat seperti orang yang habis dipukuli. Banyak memar di wajahnya dan tangannya patah.

Saat ditanya oleh Meeka, Reza seperti orang ketakutan dan menjauhi Meeka. Dan kejadian itu sering terjadi saat Meeka menyukai seseorang di sekolahnya atau anak dari sekolah lain. Kejadian itulah yang membuat Meeka jomblo sampe sekarang. Padahal kalau di lihat-lihat dia tidak jelek-jelek amat.

OBSESSEDWhere stories live. Discover now