Chapter 23 ; Love you babe

705 32 2
                                    

❗FOLLOW DULU YOKK❗

~Happy Reading~

🍀

"Sayangggg...."

Suara yang terdengar sangat familiar itu membuat Arka mengalihkan pehatiannya dari handphone di tanganya kepada istrinya yang sekarang sedang berjalan sambil tersenyum manis kepadanya.

Panggilan itu juga berhasil membuat Dania dan beberapa orang yang sedang mengantri photobooth memusatkan perhatian mereka kepada Meeka.

Meskipun sekarang Meeka sedang menjadi pusat perhatiaan, dia benar-benar tak memedulikan itu. Dia berjalan dengan percaya dirinya menuju Arka. Mungkin ini semua karena dorongan dari emosinya yang sudah tak tertahan hingga Meeka bisa berjalan dengan percaya dirinya seperti ini. Bahkan Meeka tak memerdulikan tatapan tajam dari beberapa orang di sekitarnya. Khususnya tatapan tajam dari perempuan yang sedang berdiri di samping Arka.

Meeka menatap lurus ke arah Arka tanpa memedulikan orang-orang di sekitarnya yang sedang kebingungan dengan situasi saat ini.

"Babe, kamu udah lama nunggunya?" tanya Meeka sambil mengandeng tangan Arka erat.

"Hmm, nggak kok" jawab Arka. menerbitkan senyum diwajah tampannya lalu berseru di dalam hatinya, Akhirnya! gak sia-sia juga gue ngelakuin trik murahan beberapa bulan ini.

"Emm. Kita jadi photobooth kan?" tanya Meeka dengan nada manja yang di buat-buat olehnya.

Arka menganggukkan kepalanya sambil tersenyum gemas melihat Meeka seperti itu. Saat pulang nanti dia akan menciumi pipi istrinya itu hingga puas.

Orang-orang yang sedari tadi menonton drama buatan Meeka benar-benar dibuat terkejut. Bahkan beberapa dari mereka mulai berbisik-bisik dan itu terdengar jelas oleh tiga orang yang sekarang menjadi pusat perhatian.

Bukannya Arka lagi pdkt-an sama Dania ya? Tapi kok si anak manajemen ngaku jadi pacar Arka.

Ini bener ga si. Kalo iya sih pasti si Dania malu banget tuh.

Kalo aku jadi Dania sih udah menghilang dari bumi. Tapi dia tetep aja gandeng tangan Arka. Dasar gak tau malu.

Bisikan-bisikan itu membuat Dania seakan-akan terbakar oleh luapan emosinya sendiri. Dia melihat Meeka dengan tatapan tajam dan dipenuhi kebencian. Bahkan tangannya sekarang terasa gatal, ingin menjambak kuat-kuat rambut Meeka.

"Apa-apaan ini?" tanya Dania. Suaranya gemetar tapi tangannya masih setia mengandeng lengan Arka.

Meeka menarik Arka untuk mendekat ke arahnya "Ehh ada Dania ya? Maaf ya, aku pinjem pacar aku dulu buat photobooth," Meeka berhenti sejenak lalu, "tugas organisasinya udah selesai kan"

"Bian. Ayo!" ajak Meeka karena photoboothnya sedang kosong sekarang.

Meeka menarik tangan Arka masuk kedalam box tempat photobooth, meninggalkan Dania sendirian. Eitss... gak sendirian deng, Dania sedang berdiri berdua dengan kobaran emosinya.

Bian? Setau aku cuma orang terdekatnya aja yang panggil Arka dengan panggilan 'Bian'. Kenapa dia bisa? Apa kata dia lagi? pacar? Haha bullshit. Pokoknya cuma aku yang bisa milikin Arka selamanya! –batin Dania.

Dania tau semua informasi tentang Arka kecuali yang terjadi barusan. Dulu dia juga mencoba memanggil Arka dengan panggilan Bian saat tau hanya orang terdekatnya saja yang memanggil Arka dengan panggilan itu. Tapi saat Dania memanggil dengan nama Bian, Arka dengan tegas dan tatapan tajamnya memperingati Dania untuk stop pakai panggilan itu. Mengingat itu, membuat Dania benar-benar terbakar oleh emosi sekarang.

OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang