13. Pergi.

60 5 0
                                    

Happy Reading 💗

Hari berganti hari, sepertinya rencana Ara dan Lio berhasil. Terlihat Sherin mulai menjauhi Agra dan Agra pun terlihat sudah tidak tertarik lagi dengan Sherin.

"Ikut gue!" Ucap Agra. Sherin pergi mengikuti Agra, sampailah mereka di roftop.

"Kenapa?" Tanya Sherin.

"Gue mau kita stop sampai disini." Ucap Agra tanpa melihat Sherin.

'Yes, Agra ngajak putus. Berarti gue bisa deketin Lio dan jadian sama dia, lagian Lio keliatan nya suka sama gue. Gue harus pura pura sedih.' Batin Sherin.

"Tapi, Ga. Apa alasan kamu?" Tanya Sherin dengan memasang raut wajah sedih.

"Gue cuma penasaran sama lo, gue gada rasa sama sekali. Selama ini gue cuma kasian sama lo, karena lo dibully terus menerus sama Ara. Gue liat sekarang Ara udah ga bully lo lagi, jadi gue akhiri hubungan ini. Gue juga mulai ada rasa sama Ara, ya gue tau Ara udah punya pacar, tapi gue yakin dihati Ara masih ada gue." Ucap Agra. Heol, Agra gatau malu.

"Kamu jahat Agra." Sherin tidak percaya jika selama ini Agra ternyata tidak memiliki perasaan kepada dirinya. Dadanya seperti dihujam beribu ribu panah, seharusnya Sherin senang Agra menyudahi hubungan mereka, tetapi mendengar ucapan Agra membuat dirinya sakit.

"Gue emang jahat, gue harap lo bisa terima keputusan gue." Ucap Ara meninggalkan Sherin sendirian di roftop.

"Awas aja lo Ara." Gumam Sherin kemudian meninggalkan tempat itu.

***

"ARA." Ara menoleh saat namanya dipanggil, ternyata orang itu adalah Agra yang sedang berlari menuju dirinya.

"Kenapa?" Tanya Ara.

"Gue udah putus sama Sherin."

"Ya hubungan nya sama gue apa dong?" Tanya Ara ketus.

"Gue suka sama lo, gue tau lo pasti masih suka sama gue kan? Lo putusin Zavier, ayo pacaran sama gue." Ucap Agra tidak tau malu.

"Lucu lo, gue ga bakal pernah putus sama Zavier apapun itu alasannya. Jauh jauh deh loh!" Ucap Ara meninggalkan Agra.

Agra marah mendengar ucapan Ara, "Gue bakal milikin lo seutuhnya Ara." Gumam Agra.

"Jangan sekali sekali lo ganggu Ara." Ucap Zavier marah mendengar gumaman Agra.

"Gua bakalan ngerebut Ara dari lo." Mendengar ucapan Agra, amarah Zavier memuncak. Zavier membogem wajah Agra, membuat sang empu meringis kesakitan.

Agra diam sejenak kemudian mengambil ancang-ancang untuk membalas bogeman Zavier. Tangan Agra melayang hendak memukul wajah Zavier, namun meleset karena Zavier menghindar.  Terjadilah adu jotos antara Zavier dan Agra. Murid lain? Tidak ada yang berani memisahkan kedua most wanted yang sedang adu jotos itu.

Sedangkan dikantin Ara yang sedang menikmati makanan miliknya, tiba tiba dihampiri oleh salah satu murid.

"Ara, Zavier gelut sama Agra." Ucap siswa tersebut. Mendengar itu, Ara berlari meninggalkan siswa itu.

Ara melihat kerumunan mencoba menerobos untuk melihat keadaan Zavier dan Agra. Ara melihat keadaan Agra begitu memprihatinkan.

"BERHENTI." Teriak Ara membuat Zavier dan Agra berhenti sejenak, kemudian melanjutkan lagi adu jotos nya.

Ara merasa kesal ucapannya dihiraukan begitu. Ara maju dan berniat untuk melerai mereka berdua. Namun, saat Ara sudah berada diantara keduanya. Satu bogeman mendarat dipipinya, membuat sudut bibir Ara pecah mengeluarkan darah segar.

Transmigrasi Jesslyn (e) (HIATUS)Where stories live. Discover now