❤️‍🩹ENAMBELAS❤️‍🩹

3.1K 176 8
                                    

Halo hihihi aku berterima kasih banget sama yang udah vote cerita aku. Sekali lagi makasihh banyak yaa orang orang baikkk, pokoknya lope yuu seuniverse Dehh😼😻😍🥰❤️‍🩹💞💘

___________________________________________

Air mata tak dapat ia tahan lagi, Saskia lagi lagi menangis untuk kesekian kalinya. Saskia tau kalau Nadya adalah bukan ibu kandungnya, namun entah mengapa ia menangis. Mungkin kah ini perasaan dari pemilik tubuh ini? Saskia rasa itu memang benar.

Stevan yang masih berada dibalik pintu dapat mendengar suara tangisan Saskia, ia dengan cepat pergi dari sana agar tak mendengar suara tangisan anaknya yang sangat menyakitkan itu.

Stevan berjalan kearah ruang kerjanya guna untuk menenangkan diri.

Saskia tak menyangka bahwa ibu yang dia rasa baik ternyata tak sebaik itu, buktinya ia berkhianat terhadap ayah Stevan. Setelah cukup lama Saskia menangis ia pun menghentikan tangisannya, ia berjalan kearah kamar mandi lalu mencuci mukanya.

Saskia melihat kaca dan memandang wajahnya cukup lama. "Disini hidupku berkecukupan, namun kenapa ayah sama bunda harus berpisah? Lebih baik aku hidup sebagai orang miskin tapi mama sama papa saling mencintai satu sama lain dan gak akan berpisah,"

"Maaf Kia... Dengan kehadiran ku disini ayah sama bunda kamu harus berpisah, maafkan aku karena membawa kehancuran bagi keluarga kamu.... Aku benar benar minta maaf." Sambungnya lalu berjalan keluar kamar mandi, ia membereskan meja belajarnya. Untuk tugasnya ia bisa memperbaikinya besok, Saskia naik kearah kasur lalu menutup matanya, tak lama kemudian ia pun tertidur dengan pulas.

🙊🙊🙊

Pagi pun tiba, Kayla saat ini sudah rapi dengan seragam sekolahnya tinggal mengoleskan liptint, bedak dan blush on saja agar tak terlalu pucat.

Setelah semuanya sudah siap ia pun turun kearah dapur untuk sarapan, sesampainya disana ia langsung duduk dan memakan sarapannya langsung.

Mami, Papi, Abang dan kakaknya sudah berangkat duluan jadi hanya dia yang belum berangkat. Kayla dengan cepat menghabiskan sarapannya tak lupa juga meminum susu yang sudah dibuatkan oleh maminya.

Selesai sarapan dan minum susu Kayla pun segera berangkat sekolah dan diantar oleh sopir pribadinya, dimobil Kayla hanya disibukkan oleh handphonenya, ia mengabari Saskia kalau ia sudah berangkat menuju kesekolahnya.

Dipertengahan jalan mobil yang dinaiki oleh Kayla berhenti tiba-tiba. "Loh ada apa pak? Kok tiba-tiba berhenti?" Tanya heran Kayla.

"Maaf non, itu didepan ada motor yang tiba tiba berhenti, bentar ya non saya tegur dulu orangnya." Ucap pak Agung sang sopir pribadi Kayla, baru saja pak Agung ingin keluar Kayla tiba tiba menghentikannya.

"Gapapa pak, biar saya saja yang menegurnya." Ucap Kayla tanpa persetujuan dari pak Agung dan keluar begitu saja.

Kayla berjalan kearah pemotor yang tiba-tiba berhenti, jika dilihat lihat dari punggungnya sepertinya orang itu adalah seorang lelaki. "Misi kak... Ada yang bisa dibantu ngga?" tanya Kayla saat orang tersebut seperti mengecek sesuatu namun ia tak menemukan kesalahannya.

Orang tersebut menoleh kearah Kayla dan benar saja dia adalah seorang laki-laki. "Hah?...... Ohh ngga usah, gue bisa sendiri kok." Ucap lelaki tersebut, Kayla melihat kearah nametag laki-laki itu 'Kaffih Abraham'.

Dilihat dari seragam sekolahnya sepertinya laki laki itu bersekolah disekolah yang sama dengan Kayla, tapi tunggu dulu.... Kayla seperti menyadari sesuatu yang aneh.

'Loh? Marganya sama kayak Kenzo, apa dia saudaranya Kenzo kali ya??' tanya Kayla saat baru menyadari kalau nama marga laki laki tersebut sama seperti marga Kenzo.

"Beneran gapapa kan? Atau mau barengan aja berangkatnya? keknya kita satu sekolah dehh." Ucap Kayla, mendengar tawaran dari Kayla jauh dari lubuk hati Kaffih ia sangat ingin nya, namun ia terlalu gengsi untuk mengatakan 'iya'.

"Maaf, tapi ngga perlu nanti gue hubungin temen gue buat jemput gue kok" ucap Kaffih merasa tak enak hati telah menolak tawaran Kayla, baru saja Kayla ingin berucap tiba-tiba handphonenya berbunyi. Kayla melihat kearah handphonenya ternyata itu adalah telepon dari Saskia.

"Iya halo Kia? Ada apa?" tanya Kayla.

"K-kayla tolong ak-ku..... Aku takut disini huhuhuh, Sakit..... Badan aku sakit Kay.... Kotor-badan aku kotor Kay." Kayla yang mendengar itu tentu saja panik.

"Kia lo dimana sekarang?!!" Tanya panik Kayla saat suara pukulan terdengar di telinganya.

"Hahahhaha! Lo ngga akan bisa nyelamatin ni anak Kay...." Ucap orang diseberang, suara tersebut terdengar seperti suara seorang laki-laki.

"Sialan siapa lo? Lo apa in temen gue? Dimana temen gue bajingan!!" marah Kayla, bukannya menjawab orang diseberang hanya tertawa puas dan terdengar kembali suara Saskia yang berteriak.

"JANGAN SENTUH DIA BRENGSEK!!" teriak Kayla.

"Kalau lo mau dia selamat, lo harus datang kesini sama Lava dan jangan datang sendiri tanpa Lava." Ucapnya dan langsung mematikan telfonnya secara sepihak.

Tanpa banyak basa-basi pun Kayla segera masuk ke mobil tanpa berpamitan dengan Kaffih dan menyuruh untuk pak Agung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju sekolah, pak Agung segera menjalankan mobilnya sesuai perintah Kayla.

Sepanjang jalan Kayla terus berdoa agar tak terjadi apa-apa kepada Saskia, handphonenya kembali berbunyi, itu adalah alamat lokasi yang dikirimkan oleh orang tadi.

Sesampainya Kayla disekolah ia langsung keluar dari mobilnya dan mencari keberadaan Lava, beberapa kali ia bertanya kepada seluruh siswa yang ia temui menanyakan keberadaan Lava namun hasilnya nihil tak ada yang tau keberadaan Lava saat ini. Ingin rasanya Kayla menangis, hingga akhirnya ia tau dimana keberadaan Lava saat ini.

Kayla naik keatas rooftop dan langsung mendobrak pintu rooftop tersebut, dan benar saja Lava memang benar ada disana.

Kayla bernafas lega akan hal tersebut, ia dengan cepat berjalan kearah Lava yang berdiri kaget saat Kayla tiba-tiba mendobrak pintu rooftop dengan kencangnya.

"Kak gue mohon sekarang ikut gue..... Nyawa temen gue lagi terancam sekarang, please!" Ucap Kayla menatap Lava dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maksud lo gimana? Nyawa siapa yang terancam?" Tanya kebingungan Lava.

"Ngga ada waktu buat jelasin nya kak! Ini nyawa temen gue lagi ada di situasi berbahaya....." Ucapnya lalu tanpa persetujuan ia menarik tangan Lava.

"Kalian nyusul dibelakang gue, jangan lupa telfon yang lain kayaknya ini dari mereka lagi." Ucap Lava pada Senja dan lainnya, mereka hanya mengangguk mendapat perintah dari lava.

"Dimana temen Lo?" Tanya Lava.

"Dia dijalan Melati, lorong 05." Lava mengangguk kan kepalanya.

"Naik cepetan!" Tanpa menunggu waktu yang lama Kayla segera naik ke motor besar milik Lava, setelah itu barulah Lava menancapkan gas nya menuju ke alamat yang Kayla maksud.

*****
Hehehhh aku Doble up lgiii 😼😼😼
Segitu aja duluuu, babayy sampai jumpa di bab 17😍😍😍

jangan lupa vote dan komen yaaaa agar aku rajin up nya🥰🥰🥰💘💞❤️‍🩹💘😻

Transmigration: lil' sister Antagonis Female (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang