❤️‍🩹TUJUHBELAS❤️‍🩹

2.3K 146 2
                                    

.
.
.
.
.
Sesampainya mereka di alamat yang mereka tuju ternyata pertarungan sudah dimulai, Lava segera memarkirkan motornya dan turun berkelahi, membantu 4 orang yang sebelumnya.

Kayla tak tau mereka siapa yang penting sekarang adalah ia harus mencari Saskia dan memastikan keadaannya, Kayla mengedarkan Pandangannya ke seluruh penjuru tempat. Sampai pada akhirnya matanya beralih kearah pojok lorong disana Kayak melihat Saskia sudah dalam keadaan yang sangat berantakan, ia sedang dipangku oleh Vania.
Tanpa pikir panjang Kayla langsung saja berlari kearah Saskia dan Vania, Kayla mengambil alih tubuh ketakutan Saskia lalu memeluknya dengan erat.

"Maaf.... Maaf karena telat datangnya." Ucapnya penuh penyesalan, Saskia membalas pelukan tersebut dan menangis dipundak Kayla.

"Kay, lo jagain dulu Kia nya." Setelah mengatakan hal tersebut Vania segera berlari kearah Cindy dan melindunginya dari serangan seseorang yang ingin memukulnya dengan balok kayu.

"Akhh! Anjing, bangsat, babi. Woyy kalau mau berantem pake tangan kosong dong jancok, cowok gak sih lo?!" Maki Vania pada orang yang ingin memukul kakaknya tadi.

"Nia! Lo gapapa kan?" Tanya khawatir Cindy pada Vania.

"Gapapa gimana?! ini balok loh kak bukan bantal, aduh tangan gue sakit banget." Ucap Vania sambil memegang tangan kirinya yang terkena pukulan kayu, Cindy melihat kearah cowok yang memukul adiknya tersebut.

Tanpa aba-aba Cindy langsung menendang perut cowok tersebut hingga terpental menabrak dinding, belum sempat cowok tersebut melawan Cindy langsung memukulnya secara brutal tanpa henti.

"Sialan dengan beraninya lo mukul adek gue dengan tangan kotor lo itu yang bahkan gue pun ngga pernah main tangan sama dia." Cindy terus memukuli cowok tersebut, bahkan hingga cowok itu hampir tak sadarkan diri. Untungnya Vania dengan cepat menahan Cindy dengan susah payah menggunakan tangan kanannya, karena tangan kirinya sangat sakit akibat pukulan tadi.

"Udah kak, mati ntar anak orang, itu juga anaknya udah mulai gak sadarkan diri." Ucapnya masih terus berusaha menahan Cindy dari amarahnya, memang ya menenangkan orang yang dalam tersulut emosi itu sangat lah sulit.

Cindy pun berhenti memukulnya saat sadar kalau korbannya itu sudah setengah sadar, ia menoleh kearah Vania lalu menyeretnya pergi kearah dimana Saskia dan Kayla berada.

"Udah lo disini aja!" Ucapnya tegas, Vania hanya mengangguk sebagai jawaban, Cindy pun melanjutkan pertarungannya dan membantu teman sekolahnya itu.

"Kok lo bisa disini Van? Gimana ceritanya?" Tanya Kayla pada Vania yang duduk di sampingnya.

"Panjang ceritanya, ntar aja pas disekolah gue ceritain. Ehh mending lo telpon bokap nya si Kia dah, trus minta dia buat panggil polisi kesini."

"Ohh iya, Kia handphone lo mana coba sini, gue mau hubungi orang tua lo." Ucap Kayla, Saskia langsung saja memberikan handphone nya kearah Kayla.

"Telfon ayah Evan aja, jangan bunda aku, dia lagi sibuk sekarang." Ujarnya, ohh iya Saskia memakai mukenah yang dibawah oleh Kayla saat ini, karena jilbab yang ia pakai tadi sudah dirobek.

Kayla menelfon ayah Saskia lalu tak berapa lama kemudian telfonnya diangkat.

"Halo princessnya ay.... Tunggu dulu kok disana berisik banget nak? kayak orang lagi berkelahi gitu? Kamu lagi dimana sayang?" Tanya beruntun ayah Stevan.

"Maaf om, ini saya Kayla temennya Kia. Om boleh datang gak ke alamat yang saya kirim nanti? soalnya ini saya sama Kia lagi dalam keadaan yang bisa dibilang kacau om, bolehkan om datang kesini?" Jelas Kayla.

"Lohh, bisa kok sekarang kamu kirim dimana alamat kamu dan anak saya berada." Kayla dengan cepat mematikan telfonnya lalu mengirimkan alamatnya saat ini ke ayah Saskia.

Lalu beberapa saat kemudian terdengar sebuah sirene polisi, mendengar itu beberapa dari mereka ada yang panik.

Baru saja mereka ingin kabur namun sudah terlambat polisi sudah keburu menghadang mereka, ternyata yang memanggil polisi adalah ayah dari Saskia. Stevan dengan cepat berlari kearah tempat Saskia berada dan mengambil alih tubuh sang anak dan memeluknya

"Astaga princess nya ayah kenapa bisa gini? Ayah gak becus ya jaga princess kesayangan ayah." Ucapnya, Saskia menggelengkan kepalanya dan tersenyum kearah ayahnya.

"Gak ayah, ayah adalah ayah yang terbaik bagi aku!!. Eumm ayah, suruh polisinya buat jangan tangkap 5 cewe itu dan teman-temannya beserta tiga cowok yang disana, karena mereka yang udah selamat in aku" ucap Saskia sambil menunjuk orang orang yang sudah menyelamatkan dirinya.

Stevan mengangguk lalu pergi untuk memberitahu kan pada para polisi tersebut, setelah itu dia pun kembali kearah putrinya. "Jilbab kamu mana sayang?" Tanya Stevan saat menyadari putrinya menggunakan mukenah bukannya jilbab yang ia sering pakai ke sekolah.

"Jilbab aku disobek ayah." Jawab Saskia dan melengkungkan bibirnya kebawah.

"Yaudah gapapa, nanti ayah belikan yang baru, ya." Saskia hanya mengangguk karena ia sepertinya kehabisan tenaga.

"Yaudah sekarang kita kerumah sakit yah?, kita obatin dulu luka kamu." Ucap Stevan.

"Truss mereka gimana? mereka juga luka ayah, bahkan temen aku ada yang tangannya kena balok kayu tau." Saskia menatap wajah mereka, ada yang dari mereka lebam, terutama 3 cowok tadi yang duluan menyelamatkan nya.

Stevan melihat kearah pandangan Saskia juga dan ternyata benar, ada yang mukanya lebam lebam, dan ada yang sedang memegangi tangannya.

Stevan berjalan kearah Vania lalu mengasihnya beberapa lembar uang kepadanya. "Terima ini ya nak? ini untuk biaya pengobatan tangan kamu karena udah membantu menyelamatkan anak saya."

"Ehh gak perlu kok om, saya luka karena nyelamatin kakak saya yang mau kena balok kayu." Ujar Vania tak enak hati pada Stevan.

"Yasudah kalau gitu bagi dua saja sama kakak kamu, kakak kamu kan ikut membantu juga, ini saya maksa." Stevan tetap memaksa dan menambah uangnya, akhirnya karena paksaan Vania dengan tak enak mengambilnya tak lupa juga ia berterima kasih.

"Kalau kalian bertiga, mau ikut saya kerumah sakit buat obatin luka kalian atau gimana?" Tanya Stevan pada 3 laki-laki tadi.

"Tidak perlu om kami bisa ngobatin luka kami sendiri." Ucap salah satu dari mereka, ternyata cowok itu adalah orang yang sama dengan yang ditabrak Saskia.

"Yasudah kalau gitu saya sama anak saya duluan ya, terima kasih banyak karena sudah nolong anak saya." Stevan menarik lembut tangan Saskia menuju ke mobilnya.

"Kayla nanti aku balikin ya mukena kamu!" Saskia sedikit berteriak, lalu Kayla pun membalasnya dengan sedikit berteriak juga.

"Ayo kerumah sakit kita harus periksa pergelangan tangan lo." Celetuk Cindy dan menarik sedikit kencang pergelangan tangan kanannya Vania yang tidak terkena balok dan pergi dari sana.

"Hufftt! Lo bertiga sebaiknya ikut gue ke markas gue buat obatin luka lo pada." Ujar Lava pada cowok ketiga tadi.

"Gak usah repot, kita bisa sendiri kok... Kalau gitu kita bertiga pamit dulu." Ucap salah satunya lalau pergi dari sana. Lava hanya mengangkat bahunya lalu menyusul pergi dari sana.

*****
hihihi sudah dulu yaa sayang😆💘

Segitu saja dulu dari akuuu, Jangan lupa divote truss komen yaaa. Btw aku kok ngerasa cerita aku lama lama gak nyambung ya?? atau cuma aku doang? menurut kalian gimana?🤔🤔

Transmigration: lil' sister Antagonis Female (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang