Sheet 9 | Again

26.4K 1.6K 77
                                    

Selamat membacadanSemoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Rune menghadiri pesta ulangtahun Rucy di rumah. Rucy Yvonne Kyler— Adik tercintanya. Putri bungsu keluarga ini. Rucy selalu jadi perebutan antara Killian dan kakeknya— Moren. Karena Moren ingin Rucy tinggal bersama mereka sekaligus memakai marga mereka, Lingston. Yang saat ini di sandang oleh adiknya— Rue. Moren adalah kakeknya dari pihak ibunya—Haelyn.

Terdengar sangat rumit.

Rune diam menikmati segelas wine di tangannya. Dia ingin cepat-cepat pergi dari sini dan menemui Aily. Tapi Rucy pasti akan kecewa jika dia pergi sebelum acara selesai.

Rune melihat adik kembarnya yang sedang duduk sendirian. Anak itu kelihatan sangat kesal saat ini. Rune berinisiatif menghampirinya. "Kenapa? Kau pusing menghadapi seribu calon anak mu yang akan datang nanti?"

"Ck! Tidak! Itu semua bukan anak ku! Aku hanya merasa kesal!"

"Kenapa?"

"Tidak tahu! Seperti ada sesuatu yang di rebut dari ku!"

Rune diam tak menjawab. Ini pertama kalinya Rue kesal. Biasanya anak itu yang membuat orang lain kesal sampai pusing menghadapi kelakuannya.

Rue melirik kakaknya. "Bagaimana dengan mu Rune? Apa papa masih menyuruh mu meminum racun lagi?"

Rune melihat ke arah Killian yang sedang menemani putrinya— Pemeran utama malam ini."Ambisinya semakin besar. Dia seorang penjahat."

"Rucy!"

"Grandpa Moren!"

Rucy berlari naik ke atas pelukan Moren. Pria itu mengecup pipi cucu kesayangannya. "Kamu cantik sekali sayang! Persis seperti ibu mu saat kecil!"

"Tentu saja Rucy cantik! Dia putri ku!" Killian berbangga diri.

"Rucy cantik karena dia mirip Haelyn! Dan Haelyn ada anak ku! Jadi dia lebih cocok menjadi Lingston! Ambil kembali anak mu yang satu itu! Tukar dengan Rucy!" Pinta Moren. Dia sudah sangat pusing menghadapi kelakuan putra Killian yang satu itu.

Mendengarnya Rue jadi berlagak seperti sakit hati. "Astaga kakek! Padahal aku bisa memberikan cicit perempuan untuk mu sebanyak-banyaknya nanti!"

Moren bergidik ngeri mendengarnya. Perempuan mana lagi yang akan datang meminta tanggung jawab karena perbuatannya itu.

"Kakek turunkan aku!" Pinta Rucy. Moren menurunkannya sesuai yang diinginkannya. Rucy berlari menghampiri teman-temannya.

Rune memperhatikan wajah setiap tamu dan pelayan yang hadir di sini. Para pengkhianat itu sudah di musnahkan. Namun bukan berarti tidak akan ada lagi yang berani berkhianat. Di tengah-tengah pesta ada beberapa pasangan yang berdansa. Rune hanya diam menikmati segelas winenya. Dia hanya pesta ini cepat selesai lalu dia bisa menemui Aily.

D'ARCY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang