Sheet 21 | He Knows

16.4K 1.4K 44
                                    

Selamat membacadan Semoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Aily berjalan kesana kemari merasa kebingungan. Racun yang dia berikan tidak memberikan efek apapun pada tubuh Rune. Pria itu terlihat baik-baik saja. Aily tidak tahu racun jenis apa yang di berikan Adelio padanya tapi racun tetaplah racun. Sekalipun tidak membunuh pasti akan melukai.

Adelio masuk ke dalam kamarnya tanpa permisi. Pria itu melihat sekeliling kamarnya. Di bukanya lemari pakaiannya. "Dimana dia?! Dia mana kau sembunyikan jasadnya?!"

"Tidak ada!"

Adelio membalikan badannya terkejut. "Apa maksud mu?!"

"Rune tidak mati."

Kedua tangan Adelio menyentuh kedua bahunya. "Apa kau tidak menaruh racun itu?!" Adelio mengguncang bahunya sembari berteriak padanya. Pria itu mengira Rune sudah tewas dan dia datang untuk mengambil jasadnya.

"Aku menaruhnya! Aku tuang semua racunnya ke dalam teh yang aku berikan pada Rune!" Aily menunjukkan botol kosongnya pada Adelio sebagai bukti jika dia sudah menjalankan perintah.

"Kalau begitu kenapa dia tidak mati?!" Sekali lagi Adelio mengguncang bahunya.

"Aku tidak tahu! Aku juga merasa heran kenapa Rune baik-baik saja?!" Aily juga merasa bingung kenapa tubuh Rune baik-baik saja.

Adelio menggeram kesal— menghela napas kasar. Mustahil jika tidak terjadi apapun. "Ini! Berikan racun ini! Kali ini jangan hanya pada minumannya! Tapi juga pada makanannya! Lakukan dengan benar! Jangan coba-coba membodohi ku Aily! Aku akan mengawasi mu!"

Aily menatap Adelio dengan tajam tanpa rasa takut.

Kakaknya itu pergi keluar dari kamarnya dengan kekesalan.

Aily menatap botol racun di tangannya. Racun ini pasti lebih berbahaya di banding sebelumnya. Aily duduk di tepi kasurnya. Perkataan Rune semalam masih terngiang-ngiang di telinganya. Mimpi yang dia maksud itu apakah itu benar-benar mimpi atau hanya sekedar sindiran untuknya.

"Aily!" Anastasia masuk ke dalam kamarnya. Wanita itu baru saja melihat Adelio dan orang-orangnya keluar dari Black Swan dengan kekesalan. "Aily! Apa kamu baik-baik saja?! Bagaimana dengan Rune?"

Aily menggeleng lemah. "Aku sudah menuang semua botol dalam racun itu tapi tidak menimbulkan efek apapun untuk Rune."

"Apa?" Anastasia yang mendengarnya seperti tidak percaya. Wanita itu duduk di sebelahnya.

"Aku tidak mengerti. Kenapa bisa seperti itu? Apa mungkin tubuh Rune kebal terhadap racun?" Pikir Aily.

Tapi apakah manusia yang tubuhnya kebal terhadap racun itu benar-benar ada?

"Tidak mungkin Aily! Tidak ada manusia yang kebal terhadap racun! Kita hidup di dunia nyata! Bukan dunia fantasi! Kita hanya manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan super seperti itu! Mungkin saja itu kebodohan Adelio sendiri yang salah memasukkan racun ke dalam botol itu. Mungkin saja itu hanya sirup biasa."

D'ARCY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang