Setelah xiaozhan memastikan, bayinya minum obat, dan terlelap sepenuhnya. Dia pun pergi dengan mengendap-endap, setelah memberikan kecupan ringan di kepalanya.
"Tidur yang nyenyak my baby boo"
Lalu ia pun pergi keluar rumah, menyusuri garasi mobil yang gelap, dengan satu tangan yang menyapu dinding kokoh disana. Ketika permukaan tembok itu terasa sedikit berbeda, dia pun mengetuk-ngetuk dinding itu 3 kali, tak lama dinding itu terbuka seperti pintu rahasia, iapun masuk tanpa ragu, setelah memastikan tidak ada yang mengikutinya.
Tap..
Tap..
Suara langkah kaki, terdengar menggema di ruang hampa nan gelap itu, memecah keheningan, membuat ruangan itu terasa semakin mencekam. Gemerincing rantai yang terseret, menyapa pendengarannya, dia tersenyum kecil. Sungguh musik yang indah menurutnya.
"Tolong lepaskan aku tuan" lirihnya, putus asa.
"Katakan! Siapa yang mengirim mu?!"
"Lebih baik kau bunuh aku!" Marahnya.
"Jika itu maumu"
Dengan santainya, xiaozhan mengambil, sebuah rantai yang menjuntai dari atas langit-langit yang tersambung dengan pegas untuk melancarkan lajunya, sementara ujung satunya melingkar indah di leher tawanannya.
Rantai perlahan di tarik, tawanan yang sudah tidak berdaya itu, memaksakan diri,berdiri. Mengikuti rantai yang menariknya semakin ke atas. Sampai perlahan kakinya mulai terangkat dan tidak berpijak. Pria malang itu, mulai merasakan sesak dengan wajah memerah. Kakinya bergerak-gerak menendang udara.
"Akh.. ak-aku....akh! Kan bi-car-aakh!" Ucapnya dengan susah payah.
Xiaozhan kemudian melepaskan rantai di genggamannya begitu saja, mengakibatkan tubuh tawanannya terjatuh sedemikian kerasnya. Tapi apa pedulinya, yang dia butuhkan hanya informasi, itulah alasan kenapa dia masih membiarkan jalangkung itu tetap hidup sampai saat ini.
"Katakan!"
"Huh..huhh.. namaku Bally, aku tangan kanan tuan Wang" ucapnya di sela nafasnya yang tak beraturan.
"Ak-aku di perintahkan untuk membawa bocah itu kembali"
Xiaozhan diam, otak cantiknya di paksa untuk bekerja 2 kali lipat, jelas ada sesuatu yang janggal di sini, tapi dia belum mengetahuinya. Dan saat xiaozhan lengah, pria yang dia kira sudah tak berdaya itu balik menyerangnya, dengan sepotong kaca yang entah darimana didapatkannya.
Xiaozhan menghidari serangan acak itu dengan mudah, ia bahkan sedikit menikmati permainan yang di hadapinya itu. Dengan rantai yang masih mengikat di lehernya, pria itu terus maju, untuk menggapai xiaozhan, tapi karena tidak di beri makan dan minum selama berhari-hari, pria itu cepat kehabisan tenaga, dan serangannya kian melemah.
Saat itulah xiaozhan dengan mudahnya memiting kepalanya, dari belakang. Bally memberontak dan terus berusaha melawan.
"Jika kau tak bisa diam, maka aku akan membantumu untuk diam selamanya" tekannya.
"Katakan! siapa yang mengirim mu?!"
"Sudah ku katakan! tuan wang ingin aku membawa anaknya kembali"
"Kau pikir aku bodoh! Jika dia ingin anaknya kembali, lantas kenapa dia tidak menjemputnya saat masih berada di rumah sakit! Dan jangan kau kira aku tidak tau, jika kau mengirim suster gadungan untuk membunuh KAMI!"
Xiaozhan mengeratkan pitingannya, membuat rantai yang masih melingkar di sana semakin tertekan, dan meninggalkan jejak di lehernya.
"Akh...heukkk... Uhukkk.... uhukkk"