Yibo terbangun di ruangan serba putih, lebih tepatnya di atas ranjang rumah sakit. Yibo termenung, dia tak ingat apapun yang terjadi sebelumnya, hingga bisa berakhir di tempat ini, sendirian?.
Kemana gege nya pergi?
"Bobo!" Yibo berbalik dengan cepat, hanya untuk menemukan raut kekecewaan dari orang yang di carinya.
"Siapa ayah bayi itu yibo?!" Yibo menatap xiaozhan lekat.
"bayi? Bayi apa maksudnya ge?"
Tiba-tiba suara tangis khas bayi baru lahir menyapa indra pendengarannya. Yibo membeku, saat ia menundukkan kepalanya, disana terdapat bayi, yang menangis keras dengan balutan kain bedong. Menggeliat gelisah.
"Siapa ayah dari bayi itu yibo?" Tanyanya dengan datar dan dingin.
"Mana ku tahu ge, aku tidak tahu!"
"Bohong! Bagaimana mungkin kau tidak tau! Sementara anak itu lahir dari perutmu sendiri!" Murkanya.
Airmata berlomba-lomba menuruni pipi tirus nya membentuk aliran sungai kecil di sana. Kekecewaan dan kemarahan tersirat jelas dalam maniknya yang menatap dirinya tajam.
"A-ap-apa"
Yibo shock, dengan mata berkaca-kaca dia sekali lagi memastikan, jika apa yang di katakan pria di hadapannya itu salah. Tapi sekali lagi, kenyataan menamparnya dengan keras. Dimana luka jahitan itu tercetak apik di perutnya, dan itu menunjukkan jika dirinya memang pernah mengalami operasi.
Belum selesai rasa terkejutnya, kini ia kembali di hadapkan dengan bayi dalam gendongannya yang mulai berbicara.
"Mama.... Dimana ayah?" Tanyanya dengan binar polos.
"Yibo... gege kecewa padamu" lirihnya dengan suara tercekat, pria itu lantas mundur secara perlahan. Menyisakan suara kekecewaan yang terus menggema dalam pikiran yang mendengarnya.
"Tidak! gege jangan pergi!"
"Maafkan bobo ge hiks...hiks"
"Ge jangan tinggalin bobo huwaaa"
"Bobo sayang, bangun!"
"Gege hiks.... Gege....hiks"
"Gege disini sayang"
Dengan sabar, xiaozhan terus mencoba membangunkan bayinya yang sepertinya tengah bermimpi buruk. Tapi kali ini dia sedikit heran, tidak biasanya bobonya memanggil-manggil dirinya dalam mimpinya, seperti ini. Apa yang di mimpikan bocah itu hingga menangis seperti ini.
"Jangan bilang..."
"Bobo sayang.... bangun.... Gege masih hidup, gege belum mati!"
"Hiks... Hiks gege... Jangan tinggalin bobo"
Jengkel karena bocah itu tak kunjung membuka matanya, dan terus menangis, xiaozhan dengan kejamnya membuka paksa kedua manik kesayangannya itu dengan jari jemarinya, kemudian meniup nya pelan.
"Akh! perih" eluhnya.
"Huwaaa gege kejam! PERIHHHHHH!!" Pekiknya
"Makanya, kalo di bangunin tuh bangun" ketusnya.
Tidak salah memang xiaozhan merasa jengah membangun bayinya itu, karna terhitung 20 menit sudah, ia mencoba untuk membangunkannya dengan cara lembut seperti biasanya. Tapi anak itu masih saja tidak bangun juga. Jadi jangan salahkan, jika dia menggunakan cara ini untuk membangunkannya.
"Gege...." Rengeknya.
Xiaozhan pun membantunya untuk bangun secara perlahan, sebelum memeluknya untuk menenangkannya. Tiba-tiba sebuah ide jahil kembali terlintas di kepalanya. Dia menyeringai iblis.