12. ZOMBIE AKHIR ZAMAN

1K 161 8
                                    


Setelah Sean menyelesaikan pertarungannya, dari tangga terdengar langkah kaki menaiki tangga, Sean hanya melirik sebentar lalu kembali melihat kristal didepannya, kristal ini bewarna bening tembus pandang seperti berlian, seukuran jari kelingking.

Saat Liam dan anggotanya sampai kelantai lima, mereka melihat Sean sudah menyelesaikan pertarungannya, Liam mendekati kaptennya lalu melihat zombie yang sudah tidak berbentuk didepannya.

"Kapten, zombie berkekuatan apa ini?" Tanya Liam, jarang sekali Sean menghabisi zombie sampai seperti ini, biasanya hanya menghabisi kepalanya dengan one shoot.

Tapi dilihat dari parahnya bentuk zombie yang tidak berbentuk lagi, Liam yakin zombie didepannya tidak lemah sama sekali.

"Zombie mental" Sean menyipitkan matanya ganas, jika dia hanya berkekuatan mental saja, dia pasti akan kalah, untungnya dia memiliki banyak kekuatan spiritual.

Liam menelan ludah ngeri, tapi dia juga ikut bahagia, kekuatan mental kapten jarang mengalami peningkatan dikarenakan inti kristal berkekuatan mental sangat jarang ditemukan.

Apalagi yang satu ini lumayan kuat, kapten mereka akan menjadi tidak terkalahkan nantinya, bagus sekali, mereka beristirahat setelah memeriksa lantai enam, tidak ada apapun dilantai enam, zombie itu hanya menguasai lantai lima dan enam, jadi untuk sementara mereka aman.

Sean dan anggotanya dengan cepat memasak makanan dan beristirahat, burung mutan masih diluar, mereka masih belum mau melepaskan mangsanya yang sedang bersembunyi, dengan sabar menunggu mereka keluar dari tempat persembunyian.

Hari mulai gelap, dua dari mereka berjaga-jaga untuk setengah malam lalu dua orang juga akan berjaga secara bergantian, di subuh hari saat matahari belum menampakkan diri yang berjaga ditengah malam sampai subuh adalah Liam dan Adam.

Adam melihat sekelilingnya dari jendela kaca bangunan tersebut, walaupun agak buram, dia masih bisa melihat keseluruhan sampai penglihatannya tidak melihat satupun burung mutan, segeralah dia memberi tau Liam.

"Liam aku rasa burung mutan itu sudah pergi, aku tidak melihatnya dimana pun." Liam melirik Adam lalu dengan malas melihat sekeliling dari jendela.

Memang benar tidak ada tanda-tanda burung mutan sama sekali, tapi ini masih terlalu pagi untuk mereka pergi dari sini, cahaya dihari yang gelap akan menarik banyak zombie mengepung mereka apalagi mereka berada ditengah kota.

Kalau tidak salah, dari gedung yang mereka tempati, sampai toko milik Ren tidak terlalu jauh juga, hanya 2 km dari sini, Liam memikirkan konsekuensinya lalu membangunkan kaptennya.

Sean mendengar penjelasan Liam lalu memikirkannya kembali untung dan ruginya, tidak buruk juga, mereka perna menginap didepan gedung toko milik dan tempat itu sangat aman dari bahaya, akhirnya setelah membuat keputusan mereka bersiap-siap untuk pergi.

Dua mobil melaju kencang menabrak beberapa zombie tanpa henti sama sekali menuju toko milik Ren, sampai di persimpangan, akhirnya mereka melihat toko ren yang amat terang dimalam hari seperti penerang di kegelapan kota yang suram ini.

Beberapa dari mereka kagum dengan toko yang sudah memiliki lantai dua dan semakin luas saja, Sean melihat toko ren dengan intens, seperti biasa menembus dinding melihat orang didalamnya, nyatanya dia memang bisa melihat menembus dinding.

Dia melihat orang yang selama ini terus bermunculan dibenaknya sedang tertidur dengan nyenyak, dikarenakan tidak merasakan adanya bahaya, sistem tidak membangunkan Ren, dia hanya memantau kalau-kalau ada ancaman dari kekuatan mental yang tidak diundang ini.

Ren tertidur amat pulas tanpa disadari kalau dia sudah diintip oleh tamu tak diundang, sistem hanya bisa menghela nafas berat, ha...... Kubis kecilnya sudah diintai oleh babi galak yang besar.

membangun toko serba ada diakhir zaman Donde viven las historias. Descúbrelo ahora