23. ZOMBIE AKHIR ZAMAN

778 127 22
                                    

Tak terasa sampailah mereka disebuah gedung tinggi tempat pemimpin pangkalan berada, Ren dan Vio dibawa sang kapten menaiki tangga menuju lantai paling atas.

Walaupun Ren terlihat seperti tuan muda yang dimanjakan, tapi dia kuat menaiki beribu anak tangga berkat sistem yang membantunya, sedangkan Vio pada dasarnya tidak ada capeknya alias tenaga unlimited jadi dengan santai mengikuti Ren berjalan.

Sampai lantai paling atas, kapten melirik mereka yang tidak terlihat lelah sama sekali merasa kagum pada dua anak muda ini, pada dasarnya tidak banyak anak muda seperti mereka bahkan para tentara saja jarang ada yang menaiki banyak tangga tanpa ngos-ngosan.

Mereka berjalan lurus dilorong sampai didepan satu satunya pintu diruangan ini, sang kapten mengetuk pintunya tiga kali.
"Ketua saya sudah membawanya!"

Tak lama kemudian terdengar suara dari dalam, sang kapten membuka pintu lalu menyuruh Ren masuk, Ren masuk dengan Vio disampingnya masih menggandeng tangannya, sedangkan kapten tidak masuk dia menutup pintunya dengan rapat setelah Ren masuk.

Setelah Ren masuk dia melihat sekeliling ruangan diruangan luas ini hanya ada beberapa sofa dan meja ditengahnya, diujung ruangannya menghadap jendela kaca ada satu meja yang terbuat dari kayu cukup lebar, serta satu kursi singel.

Diatas meja terdapat banyak sekali kertas-kertas yang berserakan dan menumpuk tinggi, dikursi itu duduk tuan Albert yang sedang sibuk menulis sesuatu diatas kertas, wajahnya sangat fokus sampai selesai dia menandatangani sebuah kertas barulah dia menghela nafas lega.

Setelah itu dia melihat orang yang datang, tuan Albert tersebut wajahnya tampak kuyu kantong matanya sangat hitam seperti orang yang tidak tidak semalaman.

"Selamat datang di pangkalan kota C, saya tidak menyangka kamu akan datang tiba-tiba seperti ini, seharusnya saya bersiap menyambut anda!" Tuan Albert tersenyum senang tamu dari jauh datang.

"Maaf saya datang tiba-tiba tuan, tapi ada hal bagus untuk pangkalan, hal ini pasti sangat berguna!" Ren tersenyum bahagia.

"Benarkah, astaga kalau begitu duduklah, bagaimana kalau kita berbincang sambil minum teh terlebih dahulu,"

Sebelum Ren menjawab agar tidak perlu repot-repot, tuan Albert sudah keluar ruangan dengan tergesa-gesa, tak lama kemudian tuan Albert masuk dengan seseorang dibelakangnya membawa nampan berisi perlengkapan minum teh beserta kue kue kering kecil diatas piring cantik.

Ren semakin tidak enak, tapi dia tidak berbicara setelah teh disediakan masing-masing dari mereka tuan Albert mengambil cangkir teh lalu meminumnya, sudah lama dia tidak bersantai seperti ini.

Ren juga ikut meminum tehnya, dia merasa teh ini sangat enak, entah teh merek apa, tapi teh ini bikin tenang saat menghirup aroma nya, selesai menghabiskan separuh teh, tuan Albert pun membuka pembicaraan.

" Apakah hal penting yang anda bicarakan itu Ren?" Tanya tuan Albert.

"Begini saya memiliki alat elektronik penjualan makanan yang sangat bisa diletakkan dimanapun alat ini mirip mesin penjualan minuman otomatis tetapi mesin ini dapat menjual makanan apapun dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan toko saya tapi dimesin ini anda tidak dapat membeli dengan jumlah yang banyak".

Tuan Albert terdiam terpaku mendengar penjelasan Ren, dia tidak mengerti dengan harga terjangkau yang dibilang Ren, harga barang-barang ditokonya saja sudah sangat murah, jika dia tau kalau harga ditokonya sangat murah, seperti apa ya reaksinya? Batin tuan Albert.

Ren tetap sabar melihat tuan Albert yang terdiam tampak sedang berfikir, dia melihat kearah Vio yang tampak fokus pada kue kecil ditangannya tanpa memperdulikan sekitar, imut sekali, batin Ren.

Tak lama kemudian tuan Albert terbangun dari pemikirannya yang abstud, dia melihat Ren yang sedang asyik melihat anak kecil disebelahnya, anak perempuan itu bermata merah delima, wajahnya mirip sekali seperti Ren.

'jadi ini anak perempuan yang diceritakan oleh Sean, adik perempuan Ren yang menjadi zombie tingkat tinggi', awalnya dia tidak terlalu memperhatikan anak ini, Sean sudah menyakinkan dirinya kalau zombie itu tidak berbahaya, tapi dia masih agak kurang nyaman.

Karna masih ada juga zombie tingkat tinggi di laboratorium mereka, zombie ini sangat agresif, tidak seperti yang berada didepannya saat ini, zombie ini tampak lebih manusiawi, kalau matanya tidak merah mungkin dia bakalan yakin kalau anak ini manusia biasa.

Zombie ini juga tidak tertarik pada manusia, Sean juga berkata kalau adiknya Ren tidak akan makan manusia, walaupun agak kurang percaya, tapi dia percaya pada karakter putranya yang tak akan membohonginya.

Ren sadar kalau tuan albert memperhatikan adiknya dengan intens, walaupun begitu Ren tau tuan Albert hanya penasaran, dia tidak merasakan adanya permusuhan dari tatapan tuan Albert hanya rasa penasaran saja.

Ren berdehem dan tuan Albert pun sadar juga ikut berdehem ringan, dia sadar tidak sopan kalau menatap orang seperti itu, tuan Albert tersenyum lalu bernegosiasi dengan Ren masalah awal.

"Bagus sekali kalau ada hal seperti itu dipangkalan kami, kami akan sangat berterimakasih pada anda, bolehkan saya memesan banyak barang ini, hal itu dikarenakan pangkalan ini sangat luas, apalagi akhir-akhir ini kami kekurangan persediaan makanan!"

"Boleh saja, saya bisa menyediakan diberbagai tempat, tapi saya punya beberapa hal yang harus diberitahu menyangkut seluruh pertahanan barang ini!"

"??" Tuan Albert agak  bingung.

"pertama jangan pernah ingin merusak barang ini sedikitpun, karna saat barang ini merasa ancaman dia bisa melindungi diri sendiri, jadi orang yang akan menyerang akan pingsan seketika. Kedua, jangan mengambil bahan terlalu berlebihan dari barang ini, karna takutnya akan dipergunakan dengan tidak baik, yg ketiga, jika ada seseorang yang sudah membeli, lalu ingin dirampas oleh seseorang yang berniat jahat, barang ini akan menyerang orang itu pada jarak yang ditentukan olehnya, jadi kita harus memasang banyak agar tidak ada orang  yang berniat jahat".

Dengan penjelasan Ren tuan Albert berasa lebih kagum, ternyata ada juga barang yang canggih seperti itu dengan begini dia tidak akan khawatir dengan hal hal yang akan menambah beban pikiran dirinya,  tuan Albert mengangguk mengerti.

"Barang yang sangat baik seperti ini hal yang bodoh jika kutolak, ayo aku akan mengajakmu berkeliling pangkalan, apakah barang itu bisa langsung dipasang?"

Ren tersenyum semakin lebar saat melihat tuan Albert yang sangat antusias.
"Tentu saja bisa!"

Disinilah mereka berkeliling dari ujung pangkalan ke ujung lainnya, memasang alat itu di setiap sudut kota dengan jarak per 1 km, dengan begitu mereka tidak perlu jauh-jauh jika ingin membeli bahan bahan makanan.

Alat itupun sudah dilengkapi fitur bantuan dan bahasa yang mudah dipahami, bahkan untuk anak-anak, jadi tidak perlu khawatir jika mereka tidak bisa menggunakannya, tuan Albert juga mengumumkan alat terbaru yang diletakkan di pangkalan serta peraturan yang harus mereka patuhi jika dilanggar mereka akan diusir dari pangkalan ini.

Orang-orang yang penasaran langsung berdatangan berbaris memesan satu persatu didepan alat itu, ada yang penasaran ada juga yang tak percaya karena takut inti kristal mereka terbuang percuma.

~~~~~~~~~~~

Didepan mesin berdiri seorang anak laki-laki yang tampak lusuh, bajunya yang tampak usang dan compang-camping dengan rambut yang menutupi seluruh wajahnya mencoba barang yang dikatakan oleh ketua pangkalan, ia orang pertama yang mencoba alat ini.

Banyak orang-orang yang berkumpul melihat kesenangan, anak itu tidak terlalu peduli, dia percaya pada kepala pangkalan seratus persen, dia adalah seorang yang punya kekuatan super, tapi karna masih anak-anak, kekuatannya kurang berguna karena dia cepat lelah.

membangun toko serba ada diakhir zaman Where stories live. Discover now