KECEWA

8 6 0
                                    


Rosa kembali ke dalam pesta seakan seperti tidak pernah terjadi apapun, akan tetapi dirinya menyaksikan kalau semua masih baik-baik saja bahkan Karina masih terlihat tenang dan telah kembali duduk di kursinya.

"Chintya apa yang terjadi, bukankah pertunjukan Karina tadi telah gagal?" tanya Rosa kepada temannya.

Chintya tentu saja bingung mengapa Rosa tidak tahu dengan apa yang terjadi tadi hingga dirinya memikirkan sesuatu dan berbisik pelan kepada Rosa.

"Rosa apakah kejadian tadi adalah ulahmu?"

"Benar memangnya siapa lagi yang dapat memikirkan ide cemerlang seperti itu," jawab Rosa kemudian berbicara lagi. "Lalu bagaimana hasilnya apakah Karina kebingungan dan kemudian berhenti bernyanyi?"

Chintya terlihat menggelengkan kepalanya dan berbicara. "Rencanamu gagal total karena Karina tidak panik dan tetap terus bernyanyi, bahkan itu malah membuat semua orang menjadi lebih kagum karena suara asli Karina masih tetap bagus untuk di dengarkan."

"Eh tapi bagaimana mungkin padahal aku sudah berusaha menghentikannya tadi?"

"Mau bagaimana lagi dan lihatlah sekarang hal yang kita kawatirkan malah benar-benar terjadi, orang-orang mulai memberanikan diri mendekat ke tempat Karina karena mereka semakin tertarik padanya."

Rosa memang melihat Karina di kursinya dan di sana juga ada Cristian juga Almas sedang berbicara pada Karina, bahkan Dina juga di sana untuk meminta foto juga tanda tangan dari Gilang Aksara.

Almas dan Cristian mencoba peruntungan mereka untuk mendekati Karina karena mereka tertarik pada penampilan juga suara indahnya, Cristian ingin mengajak Karina untuk ikut menjadi model di salah satu anak perusahaan keluarganya, sementara Almas mendekatinya karena dirinya suka dengan Karina apalagi keluarganya juga menuntut agar Almas Baskara segera untuk mencari pendamping hidup. Tentu Gilang Aksara yang juga di sana tidak senang bila gadis yang dirinya sukai di dekati oleh pria lain, akan tetapi Gilang tidak dapat berbuat banyak karena dirinya belum resmi berpacaran dengan Karina dan Karina juga ingin memiliki lebih banyak teman.

Rosa semakin tidak senang karena Bastian yang baru kembali juga terlihat langsung menghampiri meja Karina, Meskipun Bastian masih menyukainya tapi alasan sebenarnya Bastian berbicara dengan Karina karena dia ingin meminta maaf atas kejadian yang kurang mengenakan di pertunjukan tadi.

"Rosa lihatlah kebetanmu juga malah pergi menemui gadis itu, apa kamu akan diam saja?" pancing Chintya karena dirinya juga tidak suka dengan Karina yang menarik perhatian dari cowok-cowok yang dia incar.

Rosa memang mengincar Bastian dan dirinya tahu kalau Bastian sampai sekarang masih menyukai Karina bahkan setelah Bastian dulu di tolak dan di permalukan oleh Karina di depan kelas.

"Chintya aku akan kesana dan mengambil kembali Bastian darinya!" ujar Rosa yang terlihat sudah mulai emosi.

"Ah begitu, tapi jangan libatkan aku karena aku tidak ingin ikut campur," ucap Chintya meskipun sebenarnya dirinya berperan untuk memancing emosi Rosa yang suka berbuat seenaknya sendiri.

Karina masih mengobrol dengan Cristian dan Bastian, meskipun Cristian sudah membujuk Karina untuk menjadi model sekaligus penyanyi di mana perusahaannya akan menjadi sponsornya, tapi Karina terlihat tidak tertarik untuk itu karena dirinya sudah memutuskan untuk nenjadi seorang penulis.

"Ah sayang sekali padahal salah satu anak perusahaan keluargaku yang bergerak di bidang hiburan pasti akan dapat membuatmu sangat sukses dan terkenal," kata Cristian kemudian Bastian berbicara pada Karina.

"Kalau begitu Karina bila tidak ingin menjadi model lalu apa yang akan kamu lakukan setelah ini," tanya Bastian.

"Aku ingin menjadi.."

"Bastian aku mencarimu dari tadi, ternyata kamu ada di sini?" potong Rosa kepada Bastian yang sedang berbicara pada Karina.

"Rosa kamu sudah kembali, bagaimana dengan sakit perutmu apakah sudah baikan?" jawab Bastian yang balik bertanya.

Rosa sedikit cemberut karena sebenarnya dirinya tidak sakit dan Bastian malah mengatakan itu di depan orang-orang di sana, padahal itu cukup memalukan baginya.

"Aku baik-baik saja dan mengapa kamu dekat dengan gadis ini lagi, bukankah dulu saat sekolah dirinya sudah pernah nenolakmu, apakah gadis tidak tahu diri ini mendekatimu sekarang karena tahu kalau kamu sudah sukses, pasti begitu karena dirinya tidak pernah dekat dengan siapapun," sindir Rosa yang mengatakan itu secara langsung untuk menjelek-jelekan Karina.

"Rosa apa yang kamu katakan, bukankah sudah aku bilang semua itu hanya masa lalu dan aku tidak pernah lagi mempermasalahkannya lagi," tegur Bastian kepada Rosa yang sudah berkata berlebihan terhadap Karina.

"Tapi memang kenyataannya begitu, lihat saja sekarang dirinya tiba-tiba bersikap baik padahal dulu dia sangatlah jahat padamu," tambah Rosa lagi.

"Rosa cukup Karina memang selalu baik dan aku tahu itu sejak kita masih sekolah dan untuk itulah dulu aku sangat menyukainya bahkan memberanikan diri menyatakan perasaanku meskipun aku tahu akan dia tolak!" bantah Bastian yang malah membela Karina dengan sedikit emosi karena kata-kata Rosa sudah semakin keterlaluan.

"Bastian kenapa kamu malah membela gadis tak tahu diri ini, padahal aku melakukannya karena aku peduli padamu!" balas Rosa yang terlihat sangat marah kemudian nengambil sebuah gelas dan menyiram wajah Karina dengan minuman lalu membentaknya. "Gadis brengsek tak tahu malu, pergi dari sini dan jangan pernah mendekati Bastian lagi!"

Karina masih terlihat terdiam tapi dirinya juga tak menyangka kalau Rosa masih sama seperti dulu yang suka membulinya saat di sekolah, bahkan sekarang Rosa nekat melakukan semua ini di depan banyak orang, meskipun Karina sedikit sedih karena ia hanya ingin berbaur dan berteman dengan yang lainnya tapi Karina tetap menahan diri atas perlakuan buruk yang dirinya terima.

Bastian juga terlihat terkejut dan berniat melerainya tapi Rosa sudah sulit di kendalikan bahkan dirinya berniat untuk menampar Karina.

"Rosa hentikan!" Bentak Bastian.

Rosa tidak peduli dengan perkataan Bastian dan dirinya akan segera melayangkan sebuah tamparan di wajah Karina akan tetapi Gilang Aksara langsung memegang tangan itu dan menghentikannya.

"Lepas, jangan ikut campur!" berontak Rosa yang berusaha melepaskan tangannya tapi Gilang malah memperkuat cengkeraman tangannya dan berbicara.

"Bila kamu ingin menyakiti gadisku tentu saja aku akan ikur campur dan tidak akan membiarkanmu, Karina ayo kita pergi saja dari acara bodoh ini," ucap Gilang Aksara dengan berani kemudian mengajak Karina pergi dari acara itu."

Karina terlihat bangkit dari kursinya kemudian pergi dengan Gilang Aksara yang berjalan si sisinya, sementara itu Rosa masih terlihat emosi dan berteriak pada Karina seperti orang gila meskipun Bastian sudah menahan tubuhnya.

"Pergi sana dasar perempuan tidak berguna, kamu tidak pantas berada di sini!" teriak Rosa kepada Karina yang
pergi bersama Gilang Aksara.

Sementara itu Bastian benar-benar merasa kesal dan malu terhadap sikap Rosa yang keterlaluan, Rosa tidak hanya telah tidak sopan terhadap Karina yang Bastian undang di acara ini, tapi juga sudah merusak suasana pesta reoni yang telah dirinya persiapkan dengan baik jauh-jauh hari. Bastian sekarang hanya bisa meminta maaf pada teman-teman yang lain atas kejadian itu sebelum mengakhiri pesta reoni itu lebih awal.

Elipsis Karina Where stories live. Discover now