2.

2.3K 154 18
                                    

Keesokan harinya, Aryan terbangun cukup pagi yaitu jam 04.30 , ia segera pergi mandi dan memakai baju seragam kuliah nya

Aryan selesai siap-siap sekitar jam 05.30 , dan ia turun ke lantai bawah dan pergi ke dapur, di sana sudah ada beberapa maid yang memasak

"Eh, tuan muda? Kenapa anda bersiap-siap pagi sekali?" Tanya salah satu maid tersebut

"Tidak ada" Jawab Aryan datar, maid itupun hanya mengangguk ringan sambil tersenyum

"Anda ingin makan dan minum apa tuan muda? Biar saya siapkan" Tanya maid itu lagi

"Spageti, jus jeruk" Jawab Aryan datar, sang maid pun segera menyiapkan apa yang di minta oleh tuan mudanya itu

Semua maid dan bodyguard sudah paham akan perubahan sikap tuan mudanya itu dari kemarin

Mereka semua tentu terkejut, namun mereka juga merupakan saksi bagaimana kejamnya perlakuan yang telah dialami oleh Aryan selama ini

Jadi, ketika mereka melihat tuan mudanya kini sudah tak lagi mengemis perhatian, ada rasa lega di hati mereka masing-masing

Mereka mengerti akan keadaan sang tuan muda, jadi mereka akan berusaha memaklumi dan menyesuaikan diri atas sikap tuan muda mereka yang baru.

"Ini sarapan anda tuan muda" Ucap sang maid sambil meletakkan sepiring spageti dan segelas jus jeruk di atas meja makan dan Aryan hanya mengangguk pelan

Awalnya ia tak mau makan di sana, tapi itu juga masih pagi jadi mungkin yang lain belum siap atau bahkan belum bangun

Jadi Aryan memutuskan untuk memakan makanannya di ruang makan saja, walaupun sendiri setidaknya ia tak mendengar hinaan dan makian.

Sekitar 30 menit ia makan, kenapa lama? Itu karena Aryan makan sambil memainkan handphone nya

Sekarang sudah jam enam tepat, jadi ia segera membereskan piringnya lalu menaruhnya di dapur.

Setelah itu Aryan pun melangkahkan kakinya kembali untuk pergi berangkat ke kampus nya

Namun sesampainya di ruang tamu, pintu lift tiba-tiba terbuka dan keluarlah......

Ting

Daddy serta kedua adiknya keluar dari pintu lift itu, kenapa ia bisa tau? Kan lift itu khusus untuk anggota keluarga Dirgantara jadi ia tau siapa yang keluar.

Namun Aryan tetap acuh dan tetap melangkahkan kakinya keluar dari mansion megah itu untuk berangkat ke kampus

Namun baru sampai pintu depan ia harus menghentikan langkahnya, karena suara bariton tegas yang terdengar di belakangnya

"Apa kau benar-benar melupakan sopan santun mu Aryan!?" Tanya Dewangga dengan penuh penekanan

"Lupakan saja Dad, dia kan memang anak tak tau diri" Sahut sofian dengan nada julid dan juga kesal

"Benar Dad, lagipula bagus kan kalau dia tak ada di sini?" Ucap angga bercampur dengan pertanyaan di akhir kalimatnya.

Aryan yang mendengar itu pun hanya menghela nafas panjang, apapun yang ia lakukan pasti salah di mata keluarga ini

Entah makhluk sesempurna apa yang diinginkan keluarga ini hingga tak ada drama yang perlu ia hadapi di mansion ini,

Memang Aryan masih sangatlah menyanyangi keluarga ini, ia juga bertekad untuk melindunginya namun ia juga boleh kesal kan?

Aryan juga tetaplah seorang manusia yang bisa marah, huh~ sepertinya Aryan harus menyediakan stok kesabaran penuh setiap harinya.

Jengah dengan perkataan yang keluar dari keluarga ini, Aryan pun membalikkan tubuhnya lalu menatap mereka dengan datar

Lost SmileWhere stories live. Discover now