Love me or Leave me

59 6 10
                                    

double up bcs mau ngabisin draft + pas puasa nnti kemungkinan mau hiatus dlu

***

Modeun geon neoege dallyeosseo,

"Semuanya terserah padamu," bibir Yeonjun bergerak, dan mengatakan kalimat itu.

Nan jikyeobol su bakke eopseo,

"Aku tak punya pilihan lain selain menatap kalian dalam diam, kan?" Yeonjun terkekeh miris.

Yeji yang berdiri di hadapannya hanya diam, tak berniat menjawab kata-kata yang keluar dari mulut Yeonjun.

Yeotae batdeon ssaneulhan neukkim,

Yeonjun semakin merasa jika sikap Yeji berubah akhir-akhir ini. Lihat saja, gadis itu bahkan hanya menatapnya datar.

Geujeo chakgagiljido,

Ah, mungkinkah jika Yeonjun berharap semua perilaku Yeji adalah sebuah ilusi semata?

"Do you even love me now?" Pertanyaan itu meluncur keluar dari mulut Yeonjun setelah ia muak dengan keterdiaman Yeji.

Yeji terkejut mendengar pertanyaan Yeonjun. "Apa maksud—"

"Aku tahu jika kau dekat dengan Jeno, Yeji." potong Yeonjun dengan suara lirih.

Sang gadis menghela napas gusar.

Sumeul jugigo neoui daedabeul gidarilge,

Dan Yeonjun tetap menunggu jawaban Yeji dengan menahan napas. Ia takut, jika jawaban yang diutarakan oleh Yeji adalah sesuatu yang tidak ingin ia dengar.

"Maaf. Untuk saat ini, mari kita menjaga jarak terlebih dahulu." kata-kata itu akhirnya keluar dari mulut Yeji.

Yeonjun menghela napas. Yeji ingin menjaga jarak dengannya? Untuk bisa lebih leluasa berdekatan dengan Jeno? Yang benar saja.

Namun, Yeonjun tak memiliki sebuah keberanian untuk menolak ucapan sang dambaan hati. Kepala lelaki itu mengangguk pelan. Dan ketika Yeji berbalik hendak meninggalkan tempat itu, Yeonjun bersuara,

Manyak anira hadeorado malhae jwo,

"Jika jawabanmu adalah tidak, tolong beritahu aku."

***

"Kenapa hanya memandanginya saja? Dekati dia!"

Yeonjun menoleh, dan mendapati Changbin yang berbicara padanya. Kepalanya menunduk, kemudian menggeleng kecil. "Aku tak bisa. Yeji meminta untuk menjaga jarak, Bin."

"Ya, dan kau membiarkan pacarmu berdekatan dengan Jeno? Yang benar saja kau ini!" gerutu Changbin. Tangannya terangkat untuk merangkul bahu Yeonjun. "Hei, dengar," Ia melanjutkan, "Kau masih memiliki hak sebagai pacar Yeji. Kau bisa meminta Yeji untuk menjauh dari Jeno, Yeonjun-ah."

Yeonjun tertawa hambar. Kepalanya kini tak lagi menunduk, melainkan menatap intens gerak-gerik yang dilakukan Yeji bersama dengan Jeno.

Kkwaena oraetdongan gyeondyeosseo,

"Kau sudah terlalu lama menahan rasa cemburumu ketika melihat Yeji bersama dengan Jeno. Aku tahu itu, Yeonjun." Changbin kembali bersuara.

Imi meoreojin uri sai,

Senyum kecut tercetak jelas di wajah Yeonjun. "Jarak yang ada di antara diriku dan Yeji sudah terlalu jauh. Akan sulit untuk memangkas jarak itu agar Yeji mau kembali padaku."

A Story Of Yeonjun and YejiWhere stories live. Discover now