CHAPTER 12 : THE PAST

1.7K 131 11
                                    

Flashback [8 tahun yang lalu]


♥︎

Heeseung bergegas menuju ke rumah sakit sepulang sekolah saat dirinya mendengar khabar bahwa kondisi teman baik nya bertambah buruk.

Nama teman baik nya itu,

Park Sunghoon.

Pria bermarga Lee itu terkejut bukan main saat dirinya mendapat telpon dari Nyonya Park,ibunya Sunghoon.Wanita paruh baya itu mengatakan bahwa Sunghoon mengalami serangan jantung dan sakit dada sebentar tadi,menjadi alasan kenapa Sunghoon tidak ke sekolah hari ini.

Setelah mengendarai motor selama 15 menit,Heeseung tiba di rumah sakit tempat Sunghoon dirawat di UGD.

Pacar dari Shim Jake itu langsung melangkahkan kakinya ke ruangan Sunghoon.Setibanya dia di depan ruangan,kelihatan Tuan Park sedang membujuk sang istri yang sedang menangis di salah satu bangku yang tersedia di sana.

Heeseung yang melihat nya turut bersedih,Sunghoon dan dirinya sudah berteman dari TK.Awalnya dia mengira dia bisa berteman bersama pria bermarga Park itu sehingga ke hari tua,menghabiskan masa masa terahkir hidup mereka bersama sama dengan bermain golf,Chang-gi(korean chess)atau semacamnya layaknya orang-orang tua pada umumnya.

Namun impian nya itu harus dilupakan saat ia mendapat tahu bahwa Sunghoon mengalami kondisi jantung berlubang dari lahir.Heeseung baru tahu pertama kali saat Sunghoon mengatakan dirinya merasakan sakit di dada sewaktu SMP lalu.Sunghoon pada waktu itu langsung di bawa ke rumah sakit oleh Pak Taehyung,guru matematika mereka.

Jelas,Heeseung yang mendengar khabar itu sangat sedih.Dirinya pernah terbaca di salah satu artikel bahwa kondisi jantung berlubang bisa membawa kepada kematian.Dan hal yang paling ditakutkan oleh Heeseung pun berlaku.

Heeseung melangkah mendekat ke arah orang tua Sunghoon.Menyadari kehadiran Heeseung,Nyonya Park segera mengusap air mata nya yang berjatuhan dan bangun dari duduk lalu ibu Sunghoon itu berjalan mendekat ke arah Heeseung.

"Tante,gimana keadaan Sunghoon sekarang?Apa dia baik baik saja?"Heeseung bertanya dengan nada khawatir.

Nyonya Park hanya mengangguk pelan.Syukurlah,Sunghoon masih bisa bertahan sampai saat ini.Heeseung menghela napas lega sebelum kemudian ibu dari Sunghoon itu mengatakan sesuatu.

"Nak Heeseung,Sunghoon ingin bertemu dengan mu di dalam.Itulah kenapa tante menelpon kamu tadi.Terima kasih karena mau datang ya nak.Maaf kan tante kalau tante mengganggu waktu kamu." Nyonya Park berbicara tersedu-sedu.

"Ya,tidak masalah tante.Kalau begitu saya masuk ke dalam dulu." Heeseung sedikit membungkukan badannya kepada Nyonya Park sebelum membuka pintu ruangan itu dan melangkah masuk ke dalan sana.

"Sunghoon?" Heeseung memanggil teman baik nya itu.Kelihatan Sunghoon sedang duduk di atas kasur dengan wajahnya yang pucat.Mendengar namanya dipanggil,Sunghoon langsung menoleh ke arah pria bermarga Lee itu.

Sunghoon tidak menjawab,ia malah menundukkan kepalanya.Sepertinya ada berita buruk jika dilihat dari raut wajahnya yang sendu.

Heeseung berjalan mendekat ke arah kasur Sunghoon,tak lupa tanggan nya menutup kembali pintu ruangan itu.

"Hey,apa kau baik baik saja? Ada apa dengan muka tampan mu yang pucat itu?" Heeseung berusaha mencairkan suasana.Yah,tidak nyaman juga jika didiamkan oleh sahabat nya seperti ini.

Sunghoon tersenyum kecil.Heeseung yang melihat hal itu sedikit lega,beruntung teman baik nya itu gampang sekali diajak bercanda.Heeseung tidak mau Sunghoon terlalu memikirkan kondisi penyakit yang dialami nya yang bisa saja menyebabkan Sunghoon tertekan lalu memperburuk kondisinya yang sudah tidak bisa di bilang baik-baik saja itu.

𝐁𝐀𝐁𝐘 || 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐉𝐚𝐤𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang