POV Orang Ketiga
Pada suatu malam hari yang cerah, bintang - bintang menyinari bumi dengan sinarnya yang indah. Jalanan ramai dengan kendaraan pribadi yang berlalu lalang dan burung - burung kembali ke rumah mereka.
Orang - orang mungkin berpikir ini adalah malam yang sangat indah karena jarang sekali bintang - bintang terlihat jelas, apalagi di sebuah kota besar.
Namun, tidak semua orang dapat menikmati malam yang indah itu. Salah satunya adalah seorang gadis yang berada di sebuah lorong gelap di suatu tempat di kota tersebut.
Dia memiliki rambut berwarna putih yang bersinar di kegelapan lorong itu.
Gadis itu memakai hoodie oversize berwarna abu-abu dan celana pendek berwarna hitam yang memperlihatkan pahanya yang berisi dan mulus.
Dia memakai kaus kaki panjang berwarna hitam juga hingga ke atas lutut yang membuat pahanya sedikit tertekan oleh kaus kaki itu.
Gadis itu dengan bingung melihat ke kanan dan ke kiri dengan wajah yang sedikit ketakutan.
Dia berjalan perlahan - lahan melewati lorong gelap yang panjang itu.
"Hei! Gadis itu di sini! Cepat! Cepat!."
Terdengar teriakan seorang laki - laki preman yang memanggil teman - temannya, sepertinya mereka ingin menangkap gadis itu."Hiek!. "
Gadis itu yang mendengar suara laki - laki itu langsung berlari tanpa melihat ke belakangnya, berharap mereka kehilangan jejak gadis itu.
Namun sepertinya tidak akan semudah itu, karena setelah gadis itu berlari sesaat, dia melihat ada beberapa laki - laki yang sudah berdiri di sana memblokir jalan gadis itu untuk melarikan diri.
"Oh tidak. "
Suara gadis itu terdengar kurang bersemangat karena mungkin dia sudah tidak dapat melarikan diri lagi.
Gadis itupun berputar balik dan betapa kurang beruntungnya dia, karena di sana juga sudah ada preman yang menunggunya.
"Hei gadis kecil, mau lari ke mana kau sekarang?. "
Tanya seorang preman yang sepertinya adalah pemimpin mereka.
"Tidak! Menjauhlah! Jangan sentuh aku!. "
Gadis itu berteriak mencoba menggertak para preman itu.
Namun sepertinya teriakannya tidak didengarkan oleh para preman dan para preman semakin mendekat ke arahnya.
"Tidak! Tidak!. "
Teriak gadis itu sekali lagi.
"Gadis kecil, kau sudah tidak bisa ke mana - mana lagi, sekarang diam ikutlah kami"
Ucap pemimpin preman itu.
Gadis itu kemudian menutup matanya dan mulutnya erat - erat sesaat, kemudian mulai berteriak.
"Tolong! Tolong! Tolong saya!. "
""... ""
"Pftt, hahahahahaha"
Para preman yang mendengar gadis itu berteriak meminta pertolongan tertawa terbahak - babak.
"Hei, gadis kecil. Ini tempat yang kumuh, tidak mungkin ada yang membantumu-."
*dor**dor**dor*
Sebelum si pemimpin preman menyelesaikan perkataannya, terdengar suara tembakan di dekat mereka.
"Kita diserang!. "
Teriak salah satu preman.
Itu membuat para preman berlari terbirit - birit, namun mereka tidak mungkin dibiarkan lari begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Bisa Tersenyum😁 Menjadi Anggota Harem Secara Tidak Sengaja
RandomSeorang remaja laki - laki berumur 16 tahun mati dan bereinkarnasi sebagai seorang perempuan... Kemudian entah karena terkena sesuatu atau apalah, dia secara tidak sengaja menjadi anggota harem.