00. Benalu

262 37 2
                                    

Apa benar bahwa, kehadiran anak hasil hubungan terlarang itu tidak pernah diinginkan kehadirannya didunia?

@τανν 📖.

°°°°

Brukk!

Brukk!!

Brukk!!!

"Ark! Mama... Berhenti, ini sakit, Ma... Hiks...,"

"Sakit? INI GAK SEBERAPA SAMA APA YANG UDAH KAMU PERBUAT! SEHARUSNYA KAMU ITU GAK PERLU LAHIR DI DUNIA! SAYA LEBIH SAKIT NGELIAT KAMU MASIH HIDUP DIDUNIA!"

"Ma--Mama, kenapa gak mau aku hi--dup didunia? Aku juga, anak Ma–"

"ENGGAK! SAYA TIDAK MEMILIKI ANAK HARAM KAYAK KAMU! DAN JANGAN PERNAH KAMU AKUI SAYA SEBAGAI MAMA KAMU! SAYA BENCI LIAT KAMU!"

"An--nak haram itu apa, Ma?" Tanya bocah 5 tahun itu, dengan raut wajah ketakutan.

"Ark! Mama.... Sa--kit," Gumam bocah itu saat sang Mama–Anatasya mencengkram erat leher nya, yang mengakibatkan bocah itu kesusahan untuk mengambil nafasnya.

"Kamu mau tau kan anak haram itu apa?" Tanya Anatasya dengan amarah yang meledak–ledak, membuat bocah itu mengangguk.

"ANAK HARAM ITU ADALAH ANAK YANG GAK PERLU LAHIR DIDUNIA! KELAHIRAN SEORANG ANAK HARAM ITU MEMBAWA MALAPETAKA BESAR, JUSTIN! KAMU ITU KESIALAN TERBESAR BUAT SAYA, JUSTIN!"

"Kamu liat Suami saya Geano? Dia sempat membenci saya karna kehadiran kamu! Tapi untungnya, setelah lahirnya keenam anak kembar saya, membuat Geano mulai menyayangi saya kembali! Dan mencoba untuk menerima saya lagi, tapi tidak dengan keberadaan kamu dirumah ini!"

Plak!

Ctar!

Prang!

Bruk!

"Mama, udah, badan Juju udah sakit semua, jangan dipukul lagi, hiks.." Ringis bocah itu.

"Mangkanya jangan lahir didunia kaloh gak mau digebukin! Lagian saya juga tidak pernah ingin melahirkan kan kamu kedunia ini!"

"Kamu itu benalu! Sampah! Gak guna! Anak haram! Saya jijik ngeliat kotoran nyata kayak kamu itu,"

Wanita itu berjongkok, mencoba mensejajarkan tingginya dengan tinggi bocah itu.

Dengan kasar, Anatasya meraih dagu Halilintar lalu meremasnya dengan kuat, sehingga membuat Halilintar kembali dibuat meringis olehnya.

"Asalkan kamu tau ya, Justin, saya dulu pas hamil kamu, saya ingin sekali meminum racun agar kamu mati, tapi saya juga masih waras dan berpikir dua kali buat ngelakuin hal sebodoh itu,"

"Meskipun saya sudah mencoba berkali–kali untuk mengugurkan kamu, tapi apa buktinya? Kamu masih saja hidup dan bernafas disini!"

"Sampai kapan pun itu, jangan pernah anggep saya Mama kamu. Saya tidak akan pernah sudi memiliki anak haram kayak kamu,"

Brak!

Setelah kepergian Anatasya, Halilintar hanya mampu menangis. Ia memeluk dirinya sendiri dengan sangat erat.

"Tuhan...... Juju pernah janji apa sama tuhan dulu waktu Juju belum lahir?"

"Kenapa Juju dibenci? Anak haram itu apa Tuhan? Juju sakit tuhan,"

"Juju gak pernah dapetin apa yang adek–adeknya Juju dapetin."

"Pelukannya Mama sama Papa itu kayak gimana tuhan?"

"Sakit..... Kenapa dunia hanya jahatnya sama Juju aja, kenapa tuhan, kenapa?" Iringan Isak tangis mengisi malam yang sunyi itu. Tidak ada satupun keluarga Devantara yang peduli akan hal itu.

Bagi mereka, mungkin cumanlah sebuah angin lalu saja yang terus–menerus melewati pendengaran mereka.

.
.
.
.

“Nyonya, Tuan muda Halilintar tidak berhenti menangis sedari tadi.” Keluh salah satu maid yang ada disana.

“Nyonya, tidak bisa kah engkau menyusui anakmu sendiri walau hanya sebentar saja, Nyonya?” Melas maid itu merasa iba pada anak yang tegah ia gendong saat ini.

Sementara sang nyonya–Anatasya–hanya menatap malas sang maid–Anggita.

“Anak saya kamu bilang, Ta? Hahah lucu ya kamu. Saya tidak pernah hamil bahkan melahirkan saja saya tidak pernah, lantas kenapa pula saya harus menganggap dia anak saya?”

“Bukankah anak itu yang membuat saya dan suami saya jadi perang dingin seperti ini?”

“Saya jijik dan saya benci melihat sosok anak itu. Dia iblis. Dia kotor. Dia hina. Dia sampah. Saya tidak akan pernah mengakui anak itu adalah anak saya.” Terang Anatasya yang mampu membuat Anggita terdiam mendengar nya.

“Nyonya, Anak–”

“Diam kamu Anggita. Kamu tidak akan pernah merasakan apa yang saya rasakan saat ini. Saya sakit Gita melihat anak itu masih bisa bernafas sampai detik ini!”

“Tapi nyonya, anak ini seperti nya memang benar anaknya nyonya sama tuan,”

“Jika benar itu anak saya, lantas mengapa dia tidak memiliki kemiripan sama sekali pun dengan saya bahkan dengan Geano? Sudah jelas–jelas, anak sialan itu memiliki gen dari laki–laki bajigan itu,”

“Tapi nyonya–”

“Berhenti berbicara seolah–olah kamu yang paling tau disini. Lebih baik kamu cari cara agar anak itu mati,”

“Mati? Nyonya ingin tuan muda Halilintar mati?” Tanya Anggita yang mampu membuat Anatasya mengangguk.

“Iya. Makanya sebab dari situ, kamu masukin racun ini kedalam larutan susu bayi sialan itu. Saya muak melihat dia harus hidup selamanya,” Setelah mengucapakan itu, Anastasya pergi begitu saja dari hadapan Anggita yang hanya mampu terdiam.

“Dasar Ibu bajingan lo, Anatasya. Gue doain, jika benar Justin adalah anak lo sama Geano maka, dimasa depan nantinya lo sama suami lo itu bakalan dapetin karma yang akan buat lo menyesalinya seumur hidup lo karna ulah lo sendiri,”

“Dan kamu manis, kamu jangan khawatir ya? Tante Gita ada disini, buat Jujunya Tante. Tante bakalan selalu ada disisi Juju kok, sampe Juju besar nantinya.”

🍭🥀🌷

Vote sama komennya jangan lupa wirrr jangan jadi dark side yeee.

Yang baca dark side masih gue pantau.

By : @AqueeneIntan.

00.00 | Illegitimate Child Where stories live. Discover now