Obesessed 22

3.5K 258 41
                                    


seperti biasa, pagi ini dimulai dengan keributan Nono yang ingin bertemu dengan Jaemin si Princessnya Nono. si rambut pink itu mendorong Renjun yang menahannya. pasalnya, Jeno sekarang sedang dalam keadaan tidak baik. dan dia mengatakan tidak ingin diganggu oleh siapapun termasuk Nono.

"Injun! Nono ingin bertemu Princess!" kesalnya.

"bagaimana jika kita jalan-jalan saja? beli gelato? jelly? atau Nono mau apa?" tanya Renjun menahan Nono.

Nono menatap Renjun sengit.

"mengapa Injun menahan Nono terus?" ucapnya semakin kesal.

Renjun menghela nafasnya.

"Nono, Jeno sedang tidak ingin diganggu-"

"Nono kan ingin bertemu Princess, bukan Jeno!"

"aku tau, tapi Princess sedang bersama dengan Jeno. dan Jeno tidak ingin siapapun mengganggunya, termasuk Nono. bagaimana jika kita membeli apa yang Nono inginkan?"

Nono sedang berfikir, bibirnya mengerucut lucu.

"baiklah! Nono ingin jajan sepuasnya. ayo!"

Renjun menghela nafas lega. ia segera menghubungi Hendery untuk mengantarnya bersama Nono.

di dalam kamar. Jaemin menatap Jeno yang tengah fokus pada laptop di depannya. rahangnya mengeras, keningnya mengerut, kacamata yang bertengker dihidung mancungnya membuat Jeno semakin tampan.

"shhh..."

Jeno mendesah berat. Jaemin bisa melihat bagaimana wajah itu menegang. Jeno menggaruk keningnya dengan telunjuknya.

Jaemin hanya bisa diam, ia takut membuat Jeno marah dan berakhir dadanya yang bengkak. Jaemin membuang pandangannya saat Jeno menatapnya.

"kau bosan?" tanya Jeno.

Jaemin menggeleng.

"ah ya, syal untuk Nono. kau sudah selesai membuatnya?"

"sudah, aku berniat memberikannya hari ini."

"jangan hari ini."

"lalu?"

Jeno tak menjawab, ia kembali fokus pada pekerjaannya. matanya mengkerut pusing. ia menyenderkan tubuhnya di sofa.

"sialan. dia berani macam-macam denganku."

Jeno mengambil ponselnya. ia menghungi seseorang.

"ya. cari Galeson, dia yang membawa uang-uangku. habisi dia dan buang mayatnya ke laut."

Jaemin membelalakkan matanya. Jeno melempar ponselnya ke ranjang membuat Jaemin beringsut.

Jeno mendekat, ia menidurkan kepalanya di paha Jaemin. matanya memejam, kedua tangannya melingkar diatas dadanya.

"kau belum sarapan. Haechan akan mengantarkannya" ucap Jeno masih dengan mata terpejam.

Jaemin menatap wajah Jeno. benar-benar tampan.

"kau tidak makan?" tanya Jaemin.

"nanti. aku masih harus mengerjakan pekerjaan" jawabnya.

"tapi sekarang kau berleha-leha" cicit Jaemin.

Jeno mendengus.

"aku sedang mencharge energy-ku. sejak jam 3 pagi tadi aku bekerja, Jaemin. biarkan aku istirahat sebentar."

"kalau begitu, kau harus sarapan."

Jeno membuka matanya menatap Jaemin.

"makanlah, jika kau tidak makan. kau akan sakit."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obsessed🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang