Bab 3

58.1K 1K 21
                                    

Hari pertama Bella bekerja dan ia sudah langsung merasa nyaman dengan lingkungan kerja barunya itu. Orang-orang di tempatnya bukan orang baru untuk Bella, bahkan ada satu di antara mereka yang pernah mengambil sekolah make up yang sama dengannya. Meskipun cukup melelahkan Bella menjalaninya dengan enjoy.

Sore ini sambil berbalas pesan dengan sang kekasih Bella berguling-guling di atas kasur Varo. Bella ingin berendam tapi hanya kamar Varo yang memiliki bath up, maka dari itu kini Bella sedang menunggu Varo selesai mandi. Yang Bella tak tahu ternyata Varo membutuhkan waktu lebih lama di kamar mandi.

"Jomblo emang lama mandinya"

Varo hanya melirik sekilas, seperti biasa ia mencoba untuk tak menghiraukan ejekan gadis itu, dengan santainya ia berjalan ke arah lemari sambil menggosok rambutnya yang basah menggunakan handuk kecil.

"Pasti Om main sabun dulu" Seakan belum puas Bella masih terus mengoceh. Kini bahkan Bella bangkit menghampiri Varo yang sedang memilih pakaian dari dalam lemari.

Bella terkekeh puas saat mendengar hembusan nafas kasar Varo. Namun, tak lama ia dibuat berjengit kaget saat dengan tiba-tiba Varo membalikan tubuhnya hingga kini mereka berdiri dihadapan.

"Maksudnya apa?" Varo mengangkat sedikit dagunya, menatap Bella jengah.

"Ye apasi Om, santai dong! Emang Om mandi enggak pake sabun. Tersinggung aja dasar jomblo"

Kesabaran Varo ternyata tak setebal itu untuk menghadapi tingkah laku Bella. Dengan tiba-tiba Varo melingkarkan tangannya pada leher Bella seolah mencekik gadis itu namun tak sampai melukainya. Bella yang diperlakukan seperti itu mulai menjerit dan memberontak. Mencoba melepaskan tangan Varo dari lehernya.

"Om apa-apaan, sih. Lepas!" Bella terus memberontak, mencoba melepaskan pitingan tangan Varo pada lehernya. Tubuh Bella terus bergerak tak beraturan dengan tangan sudah memukuli tubuh Varo.

"Akhh! Lepas!"

"Om lepasin"

Karena Bella yang terus saja memberontak tanpa disadari simpulan handuk di pinggang Varo mulai melonggar, hingga tak lama handuk itu jatuh ke bawah bersamaan dengan tangan Bella yang tak sengaja hinggap tepat di atas selangkangan Varo.

Bella dibuat terdiam saat ia merasakan tangannya menggenggam sesuatu yang panjang dan sedikit mengeras.

Jangan bilang saat ini tangannya menggenggam milik Varo.

"Shh... Bella" Varo mendesis pelan merasakan tangan halus Bella kini tanpa sadar melingkari penisnya.

"AKHH!"

****

Tadi setelah sadar yang ia pegang adalah penis milik Varo, Bella langsung menjerit sambil berlari keluar dari kamar. Ia melupakan begitu saja keinginannya untuk berendam. Meskipun tak ia lihat tapi Bella merasakan secara langsung bagaimana tekstur milik Varo yang sudah setengah menegang. Membayangkannya membuat tubuh Bella merinding, bukan karena nafsu tapi lebih tidak menyangka ia akan memegang secara langsung penis Varo meskipun secara tak sengaja.

Awalnya Bella tidak akan keluar dari kamar karena tentu saja ia malu, tapi kekasihnya mengajak Bella jalan. Dan, mau tak mau Bella harus berpamitan kepada Varo.

"Makan dulu!" Melihat Varo yang terlihat biasa, Bella juga mencoba biasa saja. Seolah tak terjadi hal apapun diantara mereka sebelumnya.

"Aku mau jalan sama pacarku" ucap Bella.

"Mau kemana?" Tanya Varo, menatap Bella dengan alis terangkat sebelah.

"Pacaran, emang Om jomblo di rumah terus" seperti biasa ucapan Bella diselipi ejekan didalamnya.

Om Varo [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang