🔴 : BAB 02

1.1K 121 9
                                    

Blonde, striking

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blonde, striking.

***

















"Beomgyu, kenapa rambutmu warnanya pirang cerah?"

Beomgyu sering sekali mendapati pertanyaan seperti itu dari teman sekelasnya. Tangan kurusnya menyentuh rambutnya sendiri. Warna rambutnya benar-benar mencolok dan berbeda dengan sang Ayah.

Penampilan Beomgyu di sekolah ataupun di luar benar-benar berbeda seperti saat di rumah, saat diluar dia rapih dan bersih.. tidak ada noda kotor yang menempel dan sangat terawat. Ayahnya memperhatikan penampilan anaknya dengan baik, tanpa ragu dia menyisihkan uang untuk membelikan Beomgyu baju dan parfum.

Maka dari itu Beomgyu begitu sayang Ayahnya.

"Kata Ayah rambut ini keturunan Ibuku." Beomgyu dengan bangga berucap seperti itu namun kenyataannya Beomgyu sama sekali belum pernah bertemu Ibunya.

Kata Ayah, Ibunya sudah mati.

"Aku pernah lihat Ayahmu, dia kucel sekali ya, Beomgyu."

Mata Beomgyu menajam saat ada yang menghina Ayahnya. "Jaga mulutmu."

"Aku hanya bicara fakta, kamu sangat terawat dan wangi berbeda sekali dengannya. Omong-omong apa sih pekerjaannya? Dia terlihat seperti orang pengangguran?"

Kedua tangan Beomgyu meremat lantaran kesal, tangannya gatal ingin meninju wajah itu namun dia urungkan. Tidak ingin beasiswanya dicabut di sekolah bagus ini, jika di cabut maka Beomgyu akan berhenti sekolah karena tidak mampu untuk membayar iuran sekolah.

"Omong-omong kamu tinggal dimana? Selama dua tahun di kelas yang sama aku belum pernah tau rumahmu. Lain kali bolehkan aku mampir?"

Mampir? Beomgyu rasanya ingin tertawa saat mendengar itu. Dia yakin jika temannya melihat gang rumahnya pasti sudah memasang wajah jijik dan kabur, rumah Beomgyu itu tidak layak di huni dan bau.

"Boleh, tapi lain kali ya." Ucapnya.

Tidak, Beomgyu tidak akan mengajak siapa-siapa ke rumahnya. Anak-anak kelasnya ini manja semua, Beomgyu yakin mereka akan shock berat saat melihat di sepanjang gang rumahnya banyak botol alkohol bertebaran serta orang bermain judi dan pecandu.

Beomgyu sudah terbiasa akan hal itu, melihat itu semua adalah makanan sehari-harinya karena dia besar disana, dididik oleh seorang Ayah yang tinggal disana.

Pulang sekolah Beomgyu langsung berjalan cepat menuju bus, duduk disana sambil menyeruput susu kotak dengan rasa cokelat, enak walaupun rasanya aneh.

"Halo."

Beomgyu melirik sekilas lalu kembali membuang wajah, orang yang sama seperti saat itu...dia mengaku menjadi Kakaknya? Hahaha, lelucon sekali.

Kata Ayah jangan mudah percaya pada orang, apalagi orang kaya. Mereka itu penuh dusta akan kemunafikan.

Red CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang